dibimbing.id - Contoh Soal NPV: Pengertian, Rumus, dan Cara Hitung

Contoh Soal NPV: Pengertian, Rumus, dan Cara Hitung

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

•

28 November 2024

•

301

Image Banner

Warga Bimbingan, pernah dengar soal NPV? Kalau belum, jangan khawatir, MinDi siap jelasin! NPV (Net Present Value) itu bukan cuma istilah rumit di dunia bisnis, tapi alat yang penting banget buat evaluasi investasi. Tenang, MinDi bakal jelasin dengan cara yang santai dan mudah dipahami.

Meskipun kelihatan ribet, NPV sebenarnya cuma soal menghitung nilai sekarang dari aliran kas yang akan datang. Dan yang lebih seru, kita bakal bahas rumus dan cara menghitungnya lewat contoh soal yang gampang dimengerti, jadi kamu nggak bakal bingung lagi.

Yuk, simak artikel ini! MinDi bakal bantu kamu memahami NPV dengan contoh soal praktis yang siap bikin kamu lebih jago dalam investasi

Baca juga: Apa itu ROI? Definisi, Manfaat, Faktor, Rumus, & Contoh


Pengertian Net Present Value


Net Present Value (NPV) adalah metode untuk menilai kelayakan investasi dengan menghitung selisih antara nilai sekarang dari aliran kas masuk dan keluar. NPV menganggap uang yang diterima di masa depan memiliki nilai lebih rendah karena faktor waktu. 

Jika NPV positif, investasi dianggap menguntungkan, karena aliran kas masuk lebih besar dari biaya investasi. Sebaliknya, jika NPV negatif, investasi tersebut merugikan. Dengan NPV, kita bisa membuat keputusan apakah suatu investasi layak dilakukan atau tidak, berdasarkan nilai waktu uang dan tingkat pengembalian yang diinginkan.

Baca juga: Chief Marketing Officer (CMO): Tugas, Skill, Gaji, & Tips


Rumus dan Cara Hitung NPV


Rumus dasar untuk menghitung Net Present Value (NPV) adalah:


Dimana:

  1. Ct = Cash inflow (aliran kas masuk) pada periode ke-t
  2. r   = Tingkat diskonto (rate of return) atau tingkat pengembalian yang diinginkan
  3. t  = Periode waktu (tahun)
  4. C0 = Biaya investasi awal (cash outflow)


Langkah-langkah Menghitung NPV:


1. Tentukan aliran kas (cash flow)


Identifikasi semua aliran kas yang diharapkan di masa depan, baik pemasukan (cash inflow) maupun pengeluaran (cash outflow). Pastikan untuk mencatat jumlah dan periode waktunya.


2. Tentukan tingkat diskonto (r)


Pilih tingkat pengembalian yang diinginkan atau tingkat diskonto yang sesuai dengan risiko investasi. Tingkat ini biasanya berkisar antara 5% hingga 20%, tergantung jenis investasi.


3. Hitung nilai sekarang dari setiap aliran kas


Untuk setiap periode, bagi aliran kas dengan (1 + r)^t, dimana t adalah periode waktu (misalnya tahun 1, tahun 2, dst). Ini akan memberitahu kamu berapa nilai saat ini dari setiap aliran kas di masa depan.


4. Jumlahkan nilai sekarang dari semua aliran kas


Tambahkan nilai sekarang dari seluruh aliran kas yang masuk (cash inflows) dan kurangi dengan biaya investasi awal (Câ‚€).


5. Interpretasi hasil NPV


  1. Jika NPV > 0: Investasi layak dilakukan, karena diharapkan memberikan keuntungan.
  2. Jika NPV < 0: Investasi sebaiknya dihindari, karena akan merugikan.
  3. Jika NPV = 0: Investasi berada pada titik impas, di mana keuntungan dan biaya seimbang.


Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu bisa menghitung dan menilai kelayakan investasi secara lebih objektif menggunakan NPV.

Baca juga: Apa itu Meta Ads? Definisi, Manfaat, Fitur, & Cara Membuat


Contoh Soal NPV


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, sekarang kita bakal langsung praktik dengan 3 contoh soal NPV menggunakan rumus umum. MinDi bakal tunjukin cara menghitungnya langkah demi langkah supaya kalian bisa langsung paham! Yuk, kita mulai!


Contoh 1: NPV Proyek Investasi dengan Aliran Kas Tetap


Soal:

Sebuah perusahaan berencana melakukan investasi sebesar Rp 10.000.000 dengan harapan mendapatkan aliran kas masuk sebesar Rp 3.000.000 per tahun selama 5 tahun. Jika tingkat diskonto yang diinginkan adalah 10%, hitunglah NPV dari investasi ini!

Penyelesaian:

Diketahui:

  1. Biaya investasi awal (C0) = Rp 10.000.000
  2. Cash inflow (Ct) = Rp 3.000.000 per tahun
  3. Tingkat diskonto (r) = 10% atau 0,10
  4. Periode (n) = 5 tahun

Rumus NPV:

Langkah perhitungan:

Hasil:

NPV = Rp 1.371.533

Karena NPV positif, investasi ini layak dilakukan!

Baca juga: A/B Testing: Pengertian, Fungsi, Tool, hingga Contoh


Contoh 2: NPV Proyek dengan Aliran Kas yang Berbeda Setiap Tahun


Soal:

Sebuah perusahaan mengeluarkan investasi sebesar Rp 12.000.000 untuk proyek yang menghasilkan aliran kas sebagai berikut:

  1. Tahun 1: Rp 4.000.000
  2. Tahun 2: Rp 4.500.000
  3. Tahun 3: Rp 5.000.000
  4. Tahun 4: Rp 5.500.000

Tingkat diskonto yang digunakan adalah 8%. Hitunglah NPV proyek ini!

Penyelesaian:

Diketahui:

  1. Biaya investasi awal (C0) = Rp 12.000.000
  2. Cash inflows per tahun: C1=4.000.000,C2=4.500.000,C3=5.000.000,C4=5.500.000
  3. Tingkat diskonto (r) = 8% atau 0,08
  4. Periode (n) = 4 tahun

Rumus NPV:

Langkah perhitungan : 

Hasil:

NPV = Rp 3.577.762

Karena NPV positif, investasi ini layak dilakukan!

Baca juga: Apa itu Desty Page? Arti, Fitur, & Contoh Penggunaan


Contoh 3: NPV Proyek dengan Pengembalian yang Lebih Besar di Tahun-Tahun Terakhir


Soal:

Sebuah perusahaan mengeluarkan investasi awal sebesar Rp 15.000.000 dengan harapan mendapatkan aliran kas sebagai berikut:

  1. Tahun 1: Rp 3.000.000
  2. Tahun 2: Rp 3.500.000
  3. Tahun 3: Rp 4.000.000
  4. Tahun 4: Rp 7.000.000
  5. Tahun 5: Rp 8.000.000

Tingkat diskonto yang digunakan adalah 12%. Hitunglah NPV proyek ini!

Penyelesaian:

Diketahui:

  1. Biaya investasi awal (C0) = Rp 15.000.000
  2. Cash inflows per tahun: C1=3.000.000,C2=3.500.000,C3=4.000.000,C4=7.000.000,C5=8.000.000
  3. Tingkat diskonto (r) = 12% atau 0,12
  4. Periode (n) = 5 tahun

Langkah perhitungan:

Hasil:

NPV = Rp 2.311.580

Karena NPV positif, investasi ini layak dilakukan!


Daftar di Bootcamp Digital Marketing di dibimbing.id!


Udah paham kan apa itu NPV, rumus, dan cara hitungnya? Nah, sekarang waktunya kamu naik level! Kalau kamu mau jadi jago di dunia digital marketing sekaligus menguasai keuangan untuk keputusan investasi yang cerdas, yuk, gabung di Bootcamp Digital Marketing di dibimbing.id!

Di Bootcamp ini, kamu bakal belajar dari mentor berpengalaman yang siap bimbing kamu dari dasar hingga mahir. Materinya lengkap, mulai dari strategi digital marketing, cara bikin iklan yang menarik, sampai memaksimalkan hasil analisis keuangan. Semua langsung bisa dipraktikkan di dunia kerja!

Jangan khawatir kalau masih bingung—kelas bisa diulang gratis sampai kamu benar-benar paham. Yang lebih keren lagi, 95% alumni sudah sukses dapat pekerjaan! Ditambah lagi, dibimbing.id punya lebih dari 700+ hiring partner yang siap membantu penyaluran kerja kamu!

Jadi, tunggu apa lagi? Gabung sekarang juga dan #BimbingSampeJadi! Klik disini untuk mulai belajar di Bootcamp Digital Marketing di dibimbing.id!

Referensi: 

  1. Net Present Value (NPV): What It Means and Steps to Calculate It [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!