dibimbing.id - 6 Contoh RTL Pelatihan Terupdate 2024 di Berbagai Bidang!

6 Contoh RTL Pelatihan Terupdate 2024 di Berbagai Bidang!

Muthiatur Rohmah

11 September 2024

4103

Image Banner

Halo Warga Bimbingan! Apa itu RTL (Rencana Tindak Lanjut) dalam pelatihan? Mungkin banyak di antara kalian yang belum paham, tenang aja, MinDi akan jelasin lengkap!

RTL dalam pelatihan adalah langkah-langkah yang dirancang peserta untuk menerapkan ilmu dan keterampilan yang telah dipelajari setelah pelatihan selesai, agar memberikan dampak nyata di tempat kerja atau kehidupan sehari-hari.

RTL ini penting banget, bukan cuma sekadar buat dapet sertifikat aja, tapi cara agar kamu bisa beneran nerapin ilmu yang sudah dipelajari. 

Nah, kali ini MinDI akan berikan 6 contoh RTL pelatihan di berbagai bidang yang dapat kamu jadikan inspirasi untuk membuat RTL yang lebih baik. Simak terus ya!


Apa itu RTL dalam Pelatihan?

RTL atau Rencana Tindak Lanjut dalam pelatihan adalah panduan yang kamu buat sendiri setelah ikut pelatihan. 

Apa Tujuan RTL? Agar semua ilmu dan skill yang udah kamu pelajari nggak cuma berhenti di situ aja, tapi benar-benar diterapkan dalam kehidupan nyata, entah itu di tempat kerja atau aktivitas sehari-hari. 

RTL membantu kamu merencanakan langkah-langkah spesifik yang bakal kamu lakukan supaya hasil belajarnya lebih berasa dampaknya. 

Dengan RTL, kamu nggak cuma dapet teori, tapi juga action plan agar hasil pelatihan kamu lebih maksimal!

Baca Juga: 8 Tips dan Trik Cara Memilih LMS Terbaik untuk Pembelajaran


Manfaat RTL dalam Pelatihan


Membuat RTL ternyata penting banget Warga Bimbingan! Sebab RTL memiliki manfaat penting yang berguna dalam pengembangan karir kamu.

Yuk langsung saja simak berbagai manfaat RTL dalam pelatihan berikut ini.


1. Biar Ilmunya Nggak Lupa Gitu Aja  

Kamu pasti tahu dong, kalau nggak segera dipraktikkan, ilmu yang baru dipelajari bisa hilang begitu aja. 

Dengan RTL, kamu jadi punya langkah konkret buat langsung menerapkan apa yang udah dipelajari. Jadi, ilmu nggak cuma numpang lewat di kepala, tapi beneran nempel!


2. Bikin Tujuan Jadi Lebih Jelas

RTL membuat kamu punya panduan yang jelas soal apa yang mau dilakukan setelah pelatihan. 

Kamu bisa menetapkan target dan langkah-langkah yang lebih terukur, jadi nggak cuma ngawang-ngawang tanpa arah. Misalnya, dalam sebulan ke depan, kamu udah harus praktekkan teknik baru yang diajarin.


3. Memaksimalkan Hasil Pelatihan

Nah, dengan punya rencana tindak lanjut, kamu nggak cuma ikut pelatihan buat dapet sertifikat atau sekadar tahu doang. Kamu jadi benar-benar bisa memanfaatkan pelatihan buat hal-hal yang produktif dan bermanfaat di pekerjaan atau aktivitas sehari-hari.


4. Membantu Evaluasi Diri  

Lewat RTL, kamu juga bisa lebih mudah mengevaluasi seberapa jauh perkembanganmu setelah pelatihan. Misalnya, minggu ini kamu berhasil menerapkan satu materi, minggu depan nambah lagi. Dengan begitu, kamu tahu area mana yang perlu ditingkatkan.


5. Bikin Lebih Disiplin & Terstruktur 

RTL juga membantu kamu lebih disiplin dan terstruktur dalam proses belajar. Dengan ada rencana tindak lanjut, kamu jadi punya acuan kapan dan bagaimana harus menerapkan ilmu yang udah didapetin. Nggak ada lagi alasan buat nunda-nunda!

Jadi Warga Bimbingan, RTL dalam pelatihan itu penting banget buat memastikan ilmu yang kamu dapet nggak sia-sia. 

Dengan rencana tindak lanjut, kamu bisa lebih terarah, disiplin, dan maksimal dalam menerapkan materi yang udah dipelajari. Nggak cuma nambah pengetahuan, tapi juga bikin perubahan nyata di kehidupan atau pekerjaanmu.


6 Contoh RTL Pelatihan di Berbagai Bidang Terlengkap!

Warga Bimbingan hendak membuat RTL pelatihan? Yuk simak beberapa contoh RTL pelatihan di berbagai bidang berikut ini, tentunya dapat kamu jadikan inspirasi.


1. Contoh RTL Pelatihan Guru

Minggu

Tindakan

Tujuan

Indikator Keberhasilan

Minggu 1

Menerapkan metode pembelajaran interaktif menggunakan media digital (misalnya, aplikasi presentasi interaktif atau video pembelajaran).

Meningkatkan partisipasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar.

Siswa lebih aktif dalam diskusi dan presentasi di kelas; peningkatan jumlah pertanyaan dan respon dari siswa.

Minggu 2

Melakukan evaluasi individu untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa melalui asesmen formatif.

Memahami kemampuan dan kebutuhan belajar siswa secara lebih detail.

Tersedianya data atau laporan hasil evaluasi untuk setiap siswa; strategi pembelajaran yang lebih sesuai diterapkan.

Minggu 3

Membuat rencana pelajaran yang lebih inklusif, dengan menyesuaikan metode untuk siswa dengan kebutuhan khusus.

Menyediakan lingkungan belajar yang inklusif bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Adanya penyesuaian dalam metode dan materi pelajaran; peningkatan partisipasi siswa dengan kebutuhan khusus.

Minggu 4

Menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) untuk salah satu materi pelajaran.

Mendorong siswa untuk belajar secara mandiri dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta kreatif.

Siswa mampu menyelesaikan proyek dengan hasil yang sesuai tujuan; siswa menunjukkan peningkatan dalam kemampuan analisis dan kreativitas.

Minggu 5

Mengadakan sesi refleksi dan umpan balik dengan siswa untuk mengevaluasi metode pembelajaran yang telah diterapkan.

Mendapatkan masukan dari siswa terkait efektivitas metode pembelajaran yang baru diterapkan.

Tersedianya umpan balik dari siswa; guru melakukan perbaikan berdasarkan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.


2. Contoh RTL Pelatihan Kesehatan

Minggu

Tindakan

Tujuan

Indikator Keberhasilan

Minggu 1

Menerapkan prosedur kebersihan tangan yang benar sesuai dengan protokol kesehatan yang dipelajari (misalnya, teknik cuci tangan 6 langkah WHO).

Mencegah penyebaran infeksi di lingkungan kerja dan memastikan kebersihan tangan diterapkan dengan benar.

Semua staf dan pasien mengikuti prosedur kebersihan tangan; penurunan kasus infeksi terkait kebersihan di lingkungan kerja.

Minggu 2

Melakukan screening kesehatan rutin pada pasien, termasuk pengecekan suhu dan riwayat kesehatan, sesuai standar pelatihan.

Mendeteksi dini gejala atau risiko penyakit pada pasien sebelum tindakan lebih lanjut.

Semua pasien yang masuk mendapat pengecekan kesehatan yang sesuai; laporan harian tentang hasil screening tersedia.

Minggu 3

Melaksanakan sesi edukasi kesehatan bagi pasien tentang pentingnya pola hidup sehat dan pencegahan penyakit.

Meningkatkan kesadaran pasien mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan pencegahan penyakit.

Peningkatan partisipasi pasien dalam sesi edukasi; pasien menunjukkan pemahaman lebih baik tentang kesehatan preventif.

Minggu 4

Mengembangkan rencana tindakan gizi untuk pasien yang membutuhkan, sesuai dengan ilmu gizi yang dipelajari dalam pelatihan.

Membantu pasien menerapkan pola makan yang lebih sehat dan sesuai dengan kondisi kesehatannya.

Adanya peningkatan kesehatan pada pasien yang mengikuti program gizi; penurunan risiko kesehatan terkait pola makan buruk.

Minggu 5

Melakukan audit internal terkait penerapan standar prosedur kesehatan yang baru, misalnya dalam manajemen risiko atau penggunaan APD.

Menilai efektivitas penerapan standar prosedur baru dan memastikan semua staf mengikuti aturan yang sesuai.

Audit menunjukkan bahwa prosedur diterapkan dengan baik; peningkatan kepatuhan staf terhadap protokol kesehatan.


3. Contoh RTL Pelatihan Aparatur Desa

Minggu

Tindakan

Tujuan

Indikator Keberhasilan

Minggu 1

Mengadakan pertemuan warga untuk sosialisasi program pembangunan desa berdasarkan hasil pelatihan.

Meningkatkan partisipasi warga dalam program pembangunan dan memastikan transparansi informasi.

Jumlah warga yang hadir dan terlibat aktif dalam pertemuan; feedback positif dari warga mengenai program yang disosialisasikan.

Minggu 2

Menyusun rencana anggaran berbasis partisipatif sesuai dengan pedoman pengelolaan keuangan desa yang dipelajari.

Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan desa.

Rencana anggaran desa disusun dengan masukan dari warga dan mengikuti standar keuangan desa; laporan anggaran diterima oleh semua pihak terkait.

Minggu 3

Menerapkan sistem digitalisasi data kependudukan untuk mempermudah administrasi desa.

Mempercepat dan mempermudah layanan administrasi warga serta meningkatkan akurasi data desa.

Data kependudukan tersimpan dengan baik dalam sistem digital; waktu pengurusan administrasi desa lebih cepat.

Minggu 4

Melakukan pelatihan bagi perangkat desa lainnya mengenai tata kelola pemerintahan desa yang baik sesuai dengan materi yang dipelajari.

Meningkatkan kompetensi seluruh perangkat desa dalam tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien.

Perangkat desa lebih paham dan mampu menerapkan tata kelola yang baik; peningkatan kualitas layanan pemerintahan desa.

Minggu 5

Mengadakan musyawarah desa untuk merancang program pemberdayaan masyarakat berdasarkan hasil pelatihan.

Mendorong keterlibatan warga dalam program pemberdayaan yang sesuai dengan kebutuhan lokal.

Program pemberdayaan disepakati bersama dan mulai diimplementasikan; warga mulai terlibat aktif dalam program tersebut.


4. Contoh RTL Pelatihan Pembelajaran Tematik

Minggu

Tindakan

Tujuan

Indikator Keberhasilan

Minggu 1

Merancang rencana pembelajaran tematik yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema (misalnya, tema lingkungan untuk pelajaran IPA, Bahasa Indonesia, dan PKN).

Meningkatkan keterkaitan antar-materi pelajaran sehingga siswa memahami konsep secara holistik.

Tersusun rencana pembelajaran tematik yang mencakup minimal tiga mata pelajaran, dan tema yang sesuai dengan kurikulum.

Minggu 2

Melaksanakan pembelajaran tematik di kelas dengan pendekatan student-centered, di mana siswa aktif dalam diskusi dan kerja kelompok.

Mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar dan meningkatkan kolaborasi antar-siswa.

Siswa terlibat aktif dalam diskusi dan kerja kelompok; ada peningkatan partisipasi dan interaksi di kelas.

Minggu 3

Menerapkan metode penilaian berbasis proyek tematik, di mana siswa menghasilkan karya akhir yang terkait dengan tema pembelajaran (misalnya, proyek tentang konservasi lingkungan).

Mengukur pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan melalui pendekatan tematik dengan penilaian yang lebih aplikatif.

Siswa mampu menyelesaikan proyek tematik sesuai dengan tujuan pembelajaran; hasil proyek menunjukkan pemahaman siswa terhadap tema.

Minggu 4

Melakukan refleksi dan evaluasi bersama siswa untuk meninjau efektivitas pembelajaran tematik serta mendiskusikan apa yang bisa ditingkatkan.

Mendapatkan feedback dari siswa tentang metode pembelajaran dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki untuk pelajaran berikutnya.

Feedback dari siswa menunjukkan tingkat kepuasan dan pemahaman yang baik terhadap pembelajaran tematik; guru melakukan penyesuaian berdasarkan masukan.

Minggu 5

Mengadakan pertemuan dengan sesama guru untuk berbagi pengalaman dan hasil dari penerapan pembelajaran tematik, serta berdiskusi tentang tantangan dan solusi.

Meningkatkan kolaborasi antar-guru dalam mengembangkan metode pembelajaran yang efektif dan kreatif.

Pertemuan menghasilkan ide-ide baru untuk perbaikan pembelajaran tematik; tercipta kerjasama antar-guru dalam menyusun rencana pembelajaran tematik berikutnya.


5. Contoh RTL Pelatihan Manajemen Puskesmas

Minggu

Tindakan

Tujuan

Indikator Keberhasilan

Minggu 1

Mengkaji ulang SOP puskesmas berdasarkan hasil pelatihan, lalu merevisi SOP yang kurang efektif.

Meningkatkan efisiensi operasional dan pelayanan di puskesmas.

SOP yang lebih jelas dan sesuai dengan kebutuhan operasional puskesmas diterapkan; staf memahami dan mengikuti SOP baru.

Minggu 2

Melaksanakan pelatihan internal bagi seluruh staf puskesmas mengenai pentingnya manajemen mutu pelayanan kesehatan.

Meningkatkan pemahaman staf tentang standar mutu dan pentingnya pelayanan kesehatan berkualitas.

Staf mampu menerapkan prinsip manajemen mutu dalam layanan sehari-hari; adanya peningkatan kepuasan pasien terhadap layanan.

Minggu 3

Menerapkan sistem monitoring dan evaluasi berkala untuk mengukur kinerja puskesmas, termasuk layanan kesehatan dan kepuasan pasien.

Memastikan kualitas layanan puskesmas tetap terjaga dan terus ditingkatkan.

Hasil monitoring menunjukkan peningkatan kualitas layanan; feedback positif dari pasien dan pengurangan keluhan terkait pelayanan.

Minggu 4

Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dalam administrasi puskesmas, seperti sistem pencatatan digital dan manajemen data pasien.

Meningkatkan efisiensi kerja dan akurasi data pasien.

Sistem digitalisasi administrasi berjalan dengan lancar; waktu pengelolaan data lebih cepat dan lebih akurat.

Minggu 5

Mengadakan pertemuan rutin dengan tim manajemen puskesmas untuk mengevaluasi hasil penerapan program dan membahas tantangan serta solusi.

Memastikan program manajemen yang diterapkan berjalan efektif dan ada solusi untuk setiap masalah yang muncul.

Pertemuan rutin menghasilkan tindakan korektif yang dibutuhkan; program manajemen puskesmas berjalan lebih efektif dan efisien.


6. Contoh RTL Pelatihan AKMI

Minggu

Tindakan

Tujuan

Indikator Keberhasilan

Minggu 1

Mempersiapkan materi ajar sesuai dengan kompetensi yang diukur dalam AKMI, seperti literasi, numerasi, dan sains.

Menyelaraskan pembelajaran di madrasah dengan kompetensi yang akan diukur pada AKMI.

Tersusunnya materi pembelajaran yang sesuai dengan standar AKMI; peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diuji.

Minggu 2

Melakukan simulasi AKMI di kelas dengan soal-soal berbasis literasi, numerasi, dan sains untuk membiasakan siswa dengan format soal.

Mempersiapkan siswa menghadapi ujian AKMI dengan lebih percaya diri dan familiar dengan soal-soal yang diujikan.

Siswa mampu mengerjakan simulasi dengan baik; peningkatan tingkat kepercayaan diri siswa dalam mengerjakan soal AKMI.

Minggu 3

Mengadakan evaluasi hasil simulasi AKMI dan memberikan umpan balik kepada siswa mengenai kelemahan dan kekuatan mereka.

Mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam kompetensi siswa dan memberi arahan perbaikan.

Adanya analisis hasil simulasi AKMI; rencana pembelajaran remedial untuk area yang lemah.

Minggu 4

Mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan untuk meningkatkan kompetensi literasi, numerasi, dan sains siswa.

Meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memperkuat pemahaman konsep yang diuji.

Siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan peningkatan hasil pada latihan soal AKMI.

Minggu 5

Melakukan evaluasi bersama guru lain terkait implementasi program persiapan AKMI dan berbagi praktik terbaik dalam mengajar.

Meningkatkan kolaborasi antar-guru untuk mempersiapkan siswa menghadapi AKMI secara optimal.

Pertemuan menghasilkan ide-ide baru dan solusi untuk tantangan yang dihadapi dalam persiapan AKMI; guru lebih siap dalam mendampingi siswa.


Baca Juga: Apa Saja Manfaat Learning Management System (LMS)?


Buat RTL Pelatihan yang Tepat dan Efektif, Agar Ilmu Dapat diserap Maksimal!

Warga Bimbingan, itulah beberapa pembahasan mengenai contoh RTL pelatihan secara lengkap dan detail.

Dengan baca artikel ini, Warga Bimbingan nggak akan pusing soal RTL pelatihan, kamu bisa simak contoh RTL pelatihan yang telah MInDi sampaikan sebagai bahan inspirasi.

Warga Bimbingan seorang mahasiswa? Tertarik menjadi mempersiapkan karir di masa depan? Bingung harus mulai dari mana? Sebaiknya ikuti career preparation dulu.

Pihak universitas atau sekolah wajib memperhatikan ini, dengan adanya pelatihan intensif mahasiswa, SDM dan lulusan akan berkualitas yang tentunya akan berdampak baik bagi universitas.

Ikuti bimbingan persiapan karir dibimbing.id, sebuah pelatihan atau kursus intensif bagi mahasiswa yang fokus mempersiapkan skill dan potensi mereka agar siap menjalani dunia karir secara profesional.

Kelas dibimbing.id selalu didampingi para mentor berpengalaman dan profesional, sehingga pembelajaran berjalan inovatif. Dengan LSM yang canggih, peserta dapat mengakses pembelajaran dimanapun dan kapanpun.

Tunggu apalagi? Segera daftarkan universitas Anda di sini! Jangan khawatir, dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi skill dan potensi mahasiswa Anda.


Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!