Contoh Laporan Keuangan Perusahaan hingga Cara Membuatnya

Farijihan Putri
•
11 April 2025
•
95

Contoh laporan keuangan bisa menjadi kunci utama untuk memahami kondisi finansial sebuah perusahaan, baik besar maupun kecil.
Buat Warga Bimbingan yang lagi serius belajar akuntansi atau ingin kerja di bidang finance, penting banget nih buat paham gimana bentuk, isi, dan cara bikin laporan keuangan yang benar.
Gak cuma soal angka, laporan keuangan juga bisa menjadi alat bantu untuk ambil keputusan bisnis yang tepat.
Makanya, MinDi udah siapin panduan lengkap khusus buat Warga Bimbingan yang ingin belajar dari dasar. Mulai dari pengertian, jenis-jenis laporan, sampai contoh laporan keuangan perusahaan yang bisa langsung kamu tiru dan modifikasi.
Tenang aja, bahasannya bakal ringan dan aplikatif, cocok buat kamu yang lagi persiapan ikut bootcamp atau pengen career switch ke bidang finance. Yuk, pelajari bareng sampai tuntas!
Apa Itu Laporan Keuangan Perusahaan?
Laporan keuangan perusahaan adalah dokumen yang menyajikan informasi tentang kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu, biasanya bulanan, kuartalan, atau tahunan.
Fungsinya bukan cuma sebagai catatan transaksi, tapi juga sebagai alat penting untuk menganalisis performa bisnis dan mengambil keputusan strategis. Lewat laporan ini, kamu bisa melihat apakah perusahaan dalam kondisi sehat atau justru butuh perbaikan dari sisi keuangan.
Nah, laporan keuangan ini gak cuma dibaca oleh pemilik bisnis, tapi juga oleh investor, lembaga keuangan, hingga pihak pajak.
Secara umum, format laporan keuangan perusahaan terdiri dari beberapa jenis utama, yaitu:
- Neraca (Balance Sheet): Menampilkan posisi aset, liabilitas, dan ekuitas pada satu titik waktu.
- Laporan Laba Rugi: Menjelaskan performa perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau mengalami kerugian.
- Laporan Arus Kas: Menjelaskan arus masuk dan keluar kas dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.
- Perubahan Modal: Mencatat mutasi modal pemilik selama periode berjalan.
- Catatan atas Laporan Keuangan: Memberikan informasi tambahan atau penjelasan lebih detail dari laporan utama.
Masing-masing jenis laporan tersebut saling melengkapi dan dirancang agar pembaca bisa mendapatkan gambaran utuh tentang kesehatan finansial perusahaan.
Fungsi Laporan Keuangan Bagi Perusahaan
Sumber: Freepik
Sebelum MinDi jelasin contoh laporan keuangan, penting banget buat kamu pahami dulu fungsinya bagi perusahaan. Bukan cuma sekadar formalitas, laporan keuangan punya peran besar dalam keberlangsungan bisnis, lho!
1. Bahan Evaluasi dan Pengambilan Keputusan
Laporan keuangan membantu manajemen melihat kondisi keuangan secara menyeluruh. Dari situ, perusahaan bisa menentukan strategi yang tepat, apakah perlu ekspansi, efisiensi, atau perubahan struktur biaya. Tanpa data yang jelas, keputusan bisnis bisa meleset dari sasaran.
2. Acuan untuk Investor dan Pemegang Saham
Investor atau pemegang saham butuh laporan keuangan untuk menilai potensi keuntungan dan risiko dari perusahaan.
Mereka akan melihat performa laba, likuiditas, serta arus kas sebelum memutuskan investasi lanjutan. Transparansi laporan juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap perusahaan.
3. Syarat Administrasi & Kepatuhan Pajak
Supaya urusan pajak perusahaan rapi dan sesuai aturan, laporan keuangan harus disusun secara akurat.
Pemerintah menggunakan contoh laporan keuangan perusahaan sebagai referensi utama untuk menghitung pajak terutang. Selain itu, laporan ini juga dibutuhkan saat mengurus izin usaha atau pengajuan kredit ke bank.
Baca Juga: Dasar-Dasar Akuntansi Keuangan hingga Tips Belajarnya
Contoh Laporan Keuangan Perusahaan
Supaya Warga Bimbingan semakin paham, berikut MinDi kasih contoh laporan keuangan perusahaan yang lengkap. Yuk, simak!
1. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan
Gambar tersebut menampilkan contoh laporan keuangan perusahaan dagang dalam bentuk Buku Besar - Mutasi untuk periode 1 hingga 31 Januari 2014.
Buku besar ini mencatat transaksi kas dan bank, termasuk saldo awal, detail debit dan kredit, serta saldo akhir dari masing-masing akun.
Setiap entri mencantumkan tanggal, tipe transaksi, nomor referensi, dan keterangan transaksi seperti penjualan, pembelian, dan pengeluaran umum. Dari laporan ini, perusahaan bisa melacak pergerakan dana secara rinci dan melihat mutasi total di setiap akun keuangan.
2. Laporan Neraca (Balance Sheet)
Laporan neraca memberikan gambaran posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Di dalamnya, kamu bisa lihat seimbang nggaknya antara total aset dengan total liabilitas + ekuitas.
Per 31 Maret 2025 – PT Sumber Jaya
Aset | Liabilitas & Ekuitas | ||
Aset Lancar | Liabilitas | ||
Kas | Rp 20.000.000 | Utang Usaha | Rp 10.000.000 |
Piutang Usaha | Rp 15.000.000 | Utang Pajak | Rp 2.000.000 |
Persediaan Barang | Rp 25.000.000 | ||
Total Aset Lancar | Rp 60.000.000 | Total Liabilitas | Rp 12.000.000 |
Aset Tetap | Ekuitas | ||
Peralatan | Rp 30.000.000 | Modal Pemilik | Rp 65.000.000 |
Akumulasi Penyusutan | (Rp 5.000.000) | Laba Ditahan | Rp 13.000.000 |
Total Aset Tetap | Rp 25.000.000 | Total Ekuitas | Rp 78.000.000 |
Total Aset | Rp 85.000.000 | Total Liabilitas & Ekuitas | Rp 90.000.000* |
*Selisih bisa terjadi jika pembukuan belum disesuaikan, perlu penyesuaian akrual.
3. Laporan Laba Rugi (Profit & Loss Statement)
Laporan laba rugi memperlihatkan kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu. Lewat laporan ini, kamu bisa tahu apakah perusahaan sedang untung atau justru merugi.
Periode: Maret 2025
Keterangan | Jumlah |
Pendapatan Penjualan | Rp 100.000.000 |
Harga Pokok Penjualan | Rp60.000.000 |
Laba Kotor | Rp40.000.000 |
Beban Operasional | Rp20.000.000 |
Laba Operasional | Rp20.000.000 |
Beban Pajak | Rp5.000.000 |
Laba Bersih | Rp15.000.000 |
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Laporan ini mencatat seluruh aktivitas masuk dan keluarnya kas selama periode tertentu. Fungsinya buat mengecek apakah perusahaan punya likuiditas cukup untuk operasional harian.
Periode: Maret 2025
Aktivitas Operasi | |
Penerimaan Kas dari Penjualan | Rp90.000.000 |
Pembayaran kepada Pemasok | (Rp50.000.000) |
Pembayaran Gaji dan Operasional | (Rp15.000.000) |
Arus Kas Bersih Operasi | Rp25.000.000 |
Aktivitas Investasi | |
Pembelian Peralatan | (Rp10.000.000) |
Arus Kas Bersih Investasi | (Rp10.000.000) |
Aktivitas Pendanaan | |
Setoran Modal | Rp5.000.000 |
Arus Kas Bersih Pendanaan | Rp5.000.000 |
| Kenaikan Kas Bersih | Rp 20.000.000 | | Saldo Kas Awal | Rp 0 | | Saldo Kas Akhir | Rp 20.000.000 |
5. Laporan Perubahan Modal
Contoh laporan keuangan perusahaan ini menjelaskan bagaimana perubahan yang terjadi pada modal pemilik selama periode berjalan. Biasanya berisi info tentang modal awal, laba, dan pengambilan pribadi oleh pemilik (prive).
Per Maret 2025
Keterangan | Jumlah |
Modal Awal | Rp60.000.000 |
Laba Bersih | Rp15.000.000 |
Prive (Penarikan Pemilik) | (Rp10.000.000) |
Modal Akhir | Rp65.000.000 |
Baca Juga: Cara Efektif Belajar Finance dan Accounting, Panduan Lengkap
Cara Membuat Laporan Keuangan Perusahaan
Sebelum bisa menyusun laporan keuangan yang rapi dan informatif, kamu harus paham dulu langkah-langkah dasarnya. Yuk, simak urutan prosesnya biar nggak bingung pas mau bikin laporan!
1. Kumpulkan Data Transaksi
Langkah pertama dalam membuat contoh laporan keuangan perusahaan adalah mengumpulkan semua bukti transaksi yang terjadi dalam periode tertentu.
Mulai dari nota pembelian, bukti pembayaran, hingga invoice penjualan wajib dikumpulkan secara lengkap. Data ini jadi fondasi untuk pencatatan selanjutnya.
2. Catat ke Jurnal Umum
Setelah data terkumpul, langsung lanjutkan ke proses pencatatan di jurnal umum. Setiap transaksi dicatat berdasarkan prinsip debit dan kredit. Gunanya supaya kamu bisa melacak seluruh aktivitas keuangan secara kronologis.
3. Posting ke Buku Besar
Selanjutnya, data dari jurnal umum dipindahkan ke buku besar sesuai akun masing-masing. Tahap ini membantu kamu merangkum seluruh transaksi berdasarkan jenis akun seperti kas, utang, piutang, dan sebagainya. Proses ini penting banget dalam menyusun contoh laporan keuangan perusahaan yang akurat.
4. Susun Neraca Saldo
Setelah buku besar selesai, kamu bisa mulai menyusun neraca saldo untuk mengecek apakah total debit dan kredit sudah seimbang.
Neraca saldo membantu mendeteksi kesalahan pencatatan sebelum kamu lanjut ke laporan akhir. Kalau belum seimbang, tandanya ada yang perlu dikoreksi.
5. Buat Laporan Keuangan Lengkap
Langkah terakhir adalah menyusun laporan-laporan utama seperti neraca, laba rugi, arus kas, perubahan modal, dan catatan atas laporan.
Hasil akhirnya akan memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Setelah selesai, laporan bisa digunakan untuk evaluasi bisnis atau diserahkan ke pihak terkait seperti investor atau auditor.
Baca Juga: Microfinancing Account Officer Adalah: Definisi dan Tugas
Yuk, Asah Skill Laporan Keuanganmu Bareng dibimbing.id!
Sudah makin paham kan cara bikin contoh laporan keuangan perusahaan yang rapi dan terstruktur? Sekarang waktunya kamu upgrade skill lebih jauh bareng Program Bootcamp dibimbing.id!
Di program ini, kamu bisa belajar langsung dari 338+ mentor berpengalaman, bahas materi terlengkap mulai dari data, finance & accounting, career development, digital marketing, sampai english class.
Belajarnya pakai silabus lengkap, praktek nyata buat portofolio, bisa gratis mengulang kelas, dan sudah bantu 3400+ career shifter beralih profesi. Kamu juga berkesempatan disalurkan kerja ke 840+ hiring partner dibimbing.id!
Masih penasaran gimana cara gabung bootcamp atau pengin tahu kurikulumnya seperti apa? Konsultasi gratis aja di sini karena dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi!
Tags