Cara Membuat Mood Board dalam Langkah Termudah Bagi Pemula

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
28 May 2024
•
707

Pernah dengar istilah mood board tapi belum paham betul apa itu? Mood board adalah kumpulan visual yang disusun sedemikian rupa untuk menggambarkan konsep desain. Lalu, gimana sih cara membuat mood board sebelum memulai proyek desain?
Apa yang Dimaksud dengan Mood Board?
Mood board adalah alat bantu untuk memvisualisasikan ide-ide proyek desain secara jelas. Mengutip dari Kaleidoscope Living, mood board juga dikenal sebagai papan desain atau inspirasi yang berfungsi untuk mengkomunikasikan ide para desainer.
Untuk paham fungsi dari mood board, kamu bisa bayangkan alat ini sebagai kolase. Dalam kolase ini, kamu bisa gabungkan berbagai elemen seperti gambar, tesktur, skema warna, dan bahkan contoh kain atau cat.
Semua hal tersebut digabungkan untuk memberikan gambaran jelas tentang bagaimana seharusnya sebuah ruang atau proyek terlihat.
Selain itu, mood board juga memberikan ruang bebas bagi desainer untuk mengumpulkan, memilih, dan menyusun berbagai inspirasi desain. Inspirasi ini nantinya akan menentukan gaya atau konsep dari sebuah proyek desain.
Apa Fungsi Mood Board?
Dari penjelasan di atas, Sobat MinDi mungkin bisa gambarkan mood board sebagai peta panduan buat para desainer. Tapi, mood board juga punya peran krusial dalam berbagai aplikasi desain.
Mulai dari memudahkan komunikasi, generasi ide, hingga merepresentasikan visual. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang fungsi mood board:
Menggambarkan Perasaan atau Nilai
Mood board sering digunakan untuk menunjukkan visual perasaan atau nilai yang ingin diciptakan oleh sebuah produk digital.
Ini sangat berguna dalam desain UX karena bisa membantu mendefinisikan warna utama antarmuka pengguna dan identitas desain visual produk.
Bahan Inspirasi dan Generasi Ide
Lewat mood board, kamu bisa mengumpulkan inspirasi desain dan menghasilkan ide baru dengan menyatukan berbagai karakteristik visual dalam satu tempat.
Memudahkan Komunikasi Tim Desain
Mood board memudahkan komunikasi dan kerja sama antar anggota tim. Hal ini mungkin karena mood board bisa menyediakan titik acuan visual yang sama.
Hal tersebut memungkinkan tim untuk cepat memahami nada dari produk dan menyelaraskan interpretasi serta arah proyek yang akan dikerjakan.
Memancing Feedback dari Klien
Mood board bisa digunakan untuk mempresentasikan rencana desain kepada klien. Hal ini memungkinkan mereka memberikan umpan balik dan masukan sebelum investasi desain besar dilakukan.
Pada akhirnya, hal tersebut akan membantu menghindari kesalahpahaman dan memastikan desain akhir memenuhi harapan klien.
Bagaimana Cara Membuat Mood Board?
Seperti yang Sobat MinDi tahu, mood board sangat krusial ketika membuat proyek kreatif. Alasannya karena ini adalah metode visual untuk kumpulkan dan organisasi ide, inspirasi, dan pikiranmu untuk proyeknya.
1. Tentukan Tujuan Desain
Cara membuat mood board yang pertama adalah menentukan tujuan desainnya. Ini adalah langkah penting karena memberikan kejelasan dan arah untuk menyelesaikan proyeknya
Kamu bisa mulai dengan mengajukan pertanyaan pada dirimu tentang apa yang mau kamu sampaikan dalam desain ini.
Jawaban atas pertanyaan ini akan membantu kamu mempersempit pencarian saat mencari foto, ilustrasi, dan elemen lain yang akan dimasukkan ke dalam mood board.
Selama fase perencanaan, pastikan semua pihak yang terlibat dalam proyek juga ikut serta dalam menetapkan tujuan. Hal ini akan membantu memastikan semua orang dalam tim punya pemahaman yang sama.
2. Kumpulkan Inspirasi Visual
Setelah menentukan arah desain mood board, mulailah dengan menambahkan konten tertulis yang kamu punya. Ini bisa berupa brand value, position, voice, slogan, atau bagian lain dari brief proyek.
Lalu, cari dan kumpulkan sumber daya visual. Ini bisa berupa gambar, ilustrasi, frame video, pola, atau teks yang relevan. Gunakan Google Image Search, media sosial, Pinterest, Behance, atau objek fisik seperti majalah dan buku.
Selanjutnya, kamu bisa tambahkan visualisasi yang sudah kamu kumpulkan sebelumnya. Ini bisa berupa gambar dan logo hingga elemen desain dari klien. Gunakan ini sebagai dasar untuk menetapkan suasana mood board.
Walaupun ada kemungkinan bahwa tidak semua elemen akan digunakan dalam komposisi akhir, elemen tersebut bisa jadi sumber inspirasimu.
3. Pilih Alat yang Tepat
Berikutnya adalah memilih alat yang tepat. Jika kamu dan tim menyukai aktivitas desain manual, membuat mood board dengan papan tulis bisa jadi ide yang bagus.
Akan tetapi, alat ini kurang efektif untuk tim yang bekerja secara remote. Selain itu, ini juga lebih sulit untuk disimpan atau dibagikan.
4. Pilih Mood yang Tepat
Cara membuat mood board berikutnya adalah memilih suasana atau mood yang tepat. Pikirkan produk dan pengguna yang akan kamu jadikan target. Dari kedua hal ini, mood atau suasana apa yang pas untuk disampaikan?
Diskusikan dengan profesional kreatif dan catat kata-kata yang mereka gunakan. Lalu, gunakan sinonim dan mind map untuk definisikan 4-5 kata untuk mewakili mood yang mau kamu tampilkan.
5. Atur Visualisasi Mood Board
Selanjutnya adalah membuat mood board dengan hirarki visual yang jelas. Prioritaskan elemen penting yang paling menggambarkan mood dengan baik.
6. Bagikan Mood Board
Jika kamu membuat mood board sendiri, minta masukan dari rekan timmu. Jika dibuat secara kolaboratif, bagikan hasilnya dengan tim atau departemen lain. Jelaskan dengan detail apa alasan pemilihan mood dan visual tertentu.
7. Evaluasi dan Finalisasi
Kumpulkan mood board yang dibuat oleh kolega dan bandingkan. Diskusikan dan berikan umpan balik dengan meninggalkan catatan pada mood board. Setelah diskusi, finalisasi mood board dengan mengganti atau menghapus aset yang tidak sesuai.
Bagaimana Cara Membuat Mood Board dengan Canva?
Setelah tahu cara membuat moodboard secara umum, kali ini MinDi bakal jelasin langkah-langkah menciptakannya di Canva. Berikut adalah 8 langkah membuat mood board di Canva:
1. Buka Canva
Kunjungi situs web Canva dan masuk dengan akunmu. Jika belum memiliki akun, kamu bisa mendaftar terlebih dahulu secara gratis.
2. Pilih Template
Di dashboard Canva, ketik mood board di kolom pencarian untuk menemukan berbagai template.
Canva menyediakan banyak pilihan template yang dirancang secara profesional dan bisa dipilih sesuai dengan kebutuhanmu.
3. Kustomisasi Template
Setelah memilih template, kamu bisa mulai mengeditnya
Ganti latar belakang, teks, font, dan warna sesuai dengan tema desainmu.
Kamu juga bisa menambahkan elemen-elemen baru seperti bentuk, ikon, atau ilustrasi.
4. Tambahkan Gambar
Untuk membuat mood board lebih personal dan relevan, tambahkan gambar-gambar yang telah kamu kumpulkan sebelumnya.
Kamu bisa mengunggah gambar dari komputer atau menggunakan gambar yang tersedia di perpustakaan Canva.
Seret dan lepas gambar-gambar ini ke template yang sedang kamu kerjakan.
5. Atur Komposisi Mood Board
Susun dan atur ulang elemen-elemen pada mood board-mu untuk menciptakan komposisi yang harmonis dan menarik. Pastikan setiap elemen terlihat seimbang dan mendukung tema yang kamu usung.
6. Tambahkan Teks
Jika perlu, tambahkan teks untuk memberikan keterangan lebih lanjut tentang mood board-mu. Ini bisa berupa judul, deskripsi singkat, atau catatan penting lainnya yang mendukung visual.
7. Simpan dan Bagikan
Setelah selesai, simpan desain mood board-mu. Canva memungkinkan kamu menyimpannya dalam berbagai format file seperti PNG, JPG, atau PDF.
Kamu juga bisa langsung membagikan mood board ke media sosial atau dengan kolega melalui email atau tautan langsung.
Kesimpulan
Itu dia pembahasan lengkap mengenai cara membuat mood board. Bisa dilihat bahwa ini tidak hanya berpengaruh pada estetika, tetapi juga pada efektivitas komunikasi desain secara keseluruhan.
Berbicara tentang desain, MinDi punya rekomendasi untuk kamu yang tertarik mendalaminya. Sobat MinDi bisa ikut Bootcamp UI/UX/Product Design untuk mempelajari semua hal berkaitan dengan pembuatan mood board dan aspek desain lainnya.
Bootcamp ini dirancang dengan silabus yang cocok untuk pemula. Kamu bisa belajar dari teori desain UI/UX, penggunaan alat desain UI/UX, hingga praktik dengan proyek nyata.
Bukan hanya itu, program ini juga menawarkan jaminan kerja setelah menyelesaikan pembelajarannya. Ini sudah dibuktikan oleh 94% lulusan Dibimbing yang sukses dapat pekerjaan seusai program selesai.
Gimana, tertarik untuk jadi salah satunya? Segera daftar dan mulai karirmu di UI/UX dengan Dibimbing.id!
FAQ (Frequently Asked Question)
1. Mood Board Isinya Apa Saja?
Mood board adalah sebuah alat yang sangat berguna dalam dunia desain untuk mengkomunikasikan konsep dan nuansa secara visual. Isi dari sebuah mood board bisa sangat beragam, tergantung pada tujuan atau proyek yang sedang dikerjakan.
Berikut adalah beberapa elemen umum yang biasanya dimasukkan dalam sebuah mood board:
Gambar: Foto-foto, ilustrasi, dan gambar lainnya yang menggambarkan tema, suasana, atau konsep desain.
Warna: Palet warna yang dipilih untuk mewakili dan memperkuat nuansa dari desain. Ini bisa berupa sampel warna atau gambar yang dominan dengan warna-warna tertentu.
Tekstur: Contoh tekstur yang ingin digunakan atau yang menginspirasi desain. Ini bisa berupa gambar tekstil, permukaan, atau material lainnya.
Tipografi: Jenis font yang akan digunakan atau yang menginspirasi untuk teks dalam desain. Ini termasuk pilihan font, ukuran, dan penataan teks.
Tata Letak: Sketsa atau layout kasar yang menunjukkan pengaturan elemen visual dalam desain.
Inspirasi Desain: Potongan dari majalah, quotes, atau karya seni yang membawa inspirasi atau nuansa sesuai harapan.
Referensi Budaya atau Historis: Gambar, artefak, atau informasi yang mengaitkan desain dengan konteks budaya atau sejarah tertentu.
Konsep Branding: Logo atau elemen branding lain yang penting untuk proyek tersebut.
Referensi
Tags

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.