dibimbing.id - Simak Cara Kerja Data Center Untuk Kumpulkan Data Perusahaan

Simak Cara Kerja Data Center Untuk Kumpulkan Data Perusahaan

Anisa Fitri Maulida

•

12 October 2023

•

424

Image Banner

Di era digital saat ini, data menjadi aset yang paling berharga bagi banyak perusahaan. Dengan kemajuan teknologi, data perusahaan kini tidak lagi disimpan dalam lemari besi atau folder kertas, tetapi dalam sebuah tempat yang disebut data center. Tapi, bagaimana cara kerja data center sebenarnya?


Bagaimana cara ruangan besar yang penuh dengan komponen-komponen elektronik ini, berhasil mengumpulkan seluruh data perusahaan dan mengolahnya kembali? Sobat MinDi penasaran? Kalau begitu, mari kita lihat jawabannya lewat artikel ini!


Apa Itu Data Center?

Data center merupakan sebuah fasilitas khusus yang berfungsi sebagai pusat pengolahan dan penyimpanan data dalam skala besar. Fasilitas ini secara khusus didesain untuk menampung server, perangkat penyimpanan data, serta komponen-komponen jaringan lainnya. 


Hal yang membedakannya dari ruangan biasa adalah ketersediaan infrastruktur pendukung seperti sistem pendinginan, sumber daya listrik cadangan, serta proteksi keamanan tingkat tinggi. Ini semua bertujuan untuk memastikan bahwa data yang disimpan tetap aman, mudah diakses, dan bebas dari gangguan.


Dalam operasionalnya, data center tidak hanya fokus pada penyimpanan data semata. Di dalamnya, data dari berbagai sumber dikumpulkan, diproses, dianalisis, dan kemudian didistribusikan sesuai kebutuhan. 


Baik itu untuk kebutuhan internal perusahaan, layanan kepada pengguna, maupun integrasi dengan sistem lain. Setiap komponen yang ada di dalam data center, mulai dari server hingga perangkat jaringan, bekerja secara sinergis untuk menjamin kelancaran proses pengolahan data.



Cara Kerja Data Center

Data center merupakan fasilitas yang berhasil menjadi membantu perusahaan berinovasi dengan mengeluarkan strategi luar biasa. Lantas, bagaimana cara kerja data center? 



1.Penerimaan Data

Semua dimulai saat data masuk ke data center. Data bisa berasal dari berbagai sumber, seperti situs web, aplikasi, perangkat IoT, atau sistem lain yang terintegrasi. Dengan jaringan komunikasi berkecepatan tinggi, data center mampu menerima volume data dalam skala besar dari berbagai sumber secara simultan.

  1. Proses Data

Setelah data masuk, langkah selanjutnya adalah Proses Data. Data dikategorikan, difilter, dan diproses sesuai kebutuhan dengan bantuan server-server berkinerja tinggi. Ada berbagai aktivitas yang terjadi pada tahap ini, seperti analisis data, operasi basis data, atau menjalankan aplikasi spesifik yang memerlukan sumber daya komputasi besar.

  1. Penyimpanan Data

Setelah proses data selesai, data disimpan di perangkat penyimpanan. Data center biasanya memiliki array penyimpanan masif yang terdiri dari berbagai jenis media, seperti hard disk, solid-state drives, atau tape storage. 


Oh, ya! Beberapa data center biasanya memiliki teknologi seperti RAID (Redundant Array of Independent Disks). Teknologi ini digunakan untuk meningkatkan kecepatan dan reliabilitas penyimpanan.

  1. Redundansi dan Backup

Untuk menjamin keamanan dan ketersediaan data, data center seringkali menyimpan salinan data di lokasi berbeda atau yang bisa kita sebut sebagai backup. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa jika terjadi kegagalan pada salah satu komponen atau keseluruhan sistem, data masih bisa dipulihkan.

  1. Pendistribusian Data

Ketika data diperlukan oleh pengguna atau sistem lain, data center akan mengambil dan mendistribusikannya kembali data yang ada. Proses ini melibatkan jaringan komunikasi eksternal yang memungkinkan data dikirim kembali ke sumber asal atau ke layanan lain yang membutuhkan.

  1. Manajemen dan Pemantauan

Untuk menjaga operasional yang efisien, biasanya suatu data center akan dilengkapi dengan sistem manajemen dan pemantauan. 


Proses ini melibatkan sejumlah kegiatan seperti memantau kinerja, mendeteksi masalah, dan melakukan intervensi jika diperlukan. Sistem ini juga melaporkan statistik penggunaan, kapasitas, dan metrik kinerja lainnya.

  1. Keamanan Data

Keamanan adalah prioritas utama di data center. Selain keamanan fisik, seperti pengawasan kamera dan kontrol akses. Ada juga keamanan siber yang mencakup firewall, sistem deteksi intrusi, enkripsi, dan protokol keamanan lainnya untuk melindungi data dari ancaman eksternal.


Ternyata, ada banyak tahapan yang dilakukan data center agar data bisa tersimpan dan dikelola dengan baik. Tapi, kegiatan tersebut tidak akan berjalan maksimal bila tidak ada departemen IT yang mengawasinya.


Maka dari itu, Anda wajib mencari karyawan yang memiliki keterampilan dalam mengenal data center secara keseluruhan. Bila Anda belum menemukannya, Anda bisa mengajak rekan kerja untuk belajar data center di kelas Corporate Training dari dibimbing.id


Kelas bersertifikat internasional satu ini, memiliki cara belajar yang unik. Yaitu, Anda diperbolehkan untuk membuat jadwal dan topik pembelajaran yang Anda inginkan. Tidak perlu khawatir materinya akan berantakan, sebab Anda akan belajar dengan mentor yang telah berpengalaman lebih dari tiga tahun di bidangnya.


Sehingga, Anda bisa berdiskusi lebih banyak mengenai data center. Salah satunya, mengenai alasan data center tidak berfungsi optimal yang sedikitnya akan dibahas pada artikel ini.






Alasan Data Center Tidak Berfungsi Optimal


cara kerja data center


Perlu Anda ketahui bahwa data center adalah ruangan yang berisi barang elektronik, yang bisa saja mengalami penurunan kinerja. Tentunya hal tersebut disebabkan oleh berbagai alasan, seperti berikut:


1.Kesalahan Departemen IT

Kesalahan konfigurasi, pemeliharaan yang tidak tepat, atau kesalahan operasional lainnya oleh departemen IT dapat menghambat kinerja data center.

  1. Kapasitas Overload 

Jika permintaan terhadap sumber daya data center melebihi kapasitasnya, baik itu daya komputasi, penyimpanan atau bandwidth. Hal tersebut akan menyebabkan penurunan kinerja.

  1. Ketidakstabilan Aliran Listrik

Gangguan listrik atau ketidakstabilan pasokan energi dapat menyebabkan gangguan operasional. Maka dari itu, penting bagi data center untuk memiliki tenaga listrik cadangan dari genset dan lainnya.

  1. Masalah Pendinginan

Sistem pendinginan yang tidak efektif dapat menyebabkan suhu di data center meningkat. Hal tersebut dapat mengurangi efisiensi peralatan dan bahkan menyebabkan kerusakan.

  1. Hardware Rusak

Semua hardware memiliki masa pakai tertentu. Meskipun dirancang untuk berjalan selama bertahun-tahun, server, switch, router, dan komponen lainnya dapat mengalami kegagalan bahkan rusak. Hal ini bisa disebabkan oleh umur perangkat, ketidaksesuaian komponen, atau cacat produksi.

  1. Serangan Siber

Data center bisa menjadi sasaran serangan DDoS, malware, ransomware, atau ancaman keamanan siber lainnya. Tentu serangan tersebut dapat mengganggu operasional.

  1. Kurangnya Pemeliharaan dan Pembaruan

Tidak menjaga hardware dan software agar tetap baru (upgrade) dengan patch keamanan atau pembaruan lainnya, dapat meningkatkan kerentanan dan mengurangi kinerja.


Baca Juga: Efisiensi Penggunaan Teknologi dengan Monitoring Jaringan yang Efektif


Dalam era digital saat ini, cara kerja data center memegang peran kunci dalam menjamin kelancaran dan keamanan informasi. Berbagai tantangan, mulai dari kegagalan peralatan hingga ancaman siber, dapat menghambat kinerja optimal dari data center. 


Namun, dengan pemahaman yang mendalam dan pemeliharaan yang tepat, kita dapat meminimalisir hambatan tersebut. Salah satunya, dengan menghadirkan departemen IT yang mengenal cara memprogram, mengawasi, dan memperbaiki gangguan pada data center. 


Maka dari itu, Anda perlu mencari karyawan yang ahli di bidang data center. Anda bisa melakukan berbagai cara, yaitu merekrut calon karyawan atau mengajak karyawan Anda untuk belajar mengenal data center dengan mengikuti pelatihan.


Berbicara soal pelatihan, Anda bisa mengajak karyawan untuk mengikuti kelas Corporate Training dari dibimbing.id dengan beragam keuntungan yang bisa didapatkan. 


Share

Author Image

Anisa Fitri Maulida

Anisa merupakan penulis lepas dengan 4+ tahun pengalaman . Ia memiliki passion yang tinggi dalam dunia digital marketing. Kontribusi tulisanya dapat ditemukan di berbagai platform, dari mulai industri hiburan, pemerintahan, portal berita, hingga Edutech.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!