dibimbing.id - Apa Itu Pull Marketing? Definisi, Contoh, hingga Strategi

Apa Itu Pull Marketing? Definisi, Contoh, hingga Strategi

Farijihan Putri

10 September 2024

1049

Image Banner

Warga Bimbingan, kamu yang suka banget bikin konten atau lagi merintis bisnis pasti sering ngerasa kesulitan cari cara buat menarik pelanggan tanpa harus jadi 'sales dadakan,' kan?

Nah, itu karena kebanyakan masih pakai metode yang terlalu pushy alias hard selling. Sementara, ada cara yang lebih cerdas dan smooth, yaitu pull marketing

Strategi ini bikin calon pelanggan datang sendiri ke produk kamu tanpa dipaksa. Gimana caranya?

Yuk, bahas tuntas bareng MinDi biar kamu nggak cuma paham teori, tapi langsung bisa praktekin dan bikin bisnis kamu makin nge-hits


Apa Itu Pull Marketing?

Pull marketing adalah strategi pemasaran di mana brand atau produk menarik perhatian pelanggan dengan cara memberikan konten atau informasi yang relevan, tanpa harus memaksa mereka untuk membeli. 

Intinya, kamu menciptakan ketertarikan sehingga calon pelanggan datang dengan sendirinya karena merasa butuh atau tertarik dengan apa yang kamu tawarkan. 

Misalnya, lewat blog informatif, video tutorial, atau media sosial yang engaging, pelanggan akan tergerak untuk mencari tahu lebih lanjut dan akhirnya tertarik membeli produk atau layanan kamu. 

Jadi, dengan pull marketing, alih-alih 'memaksa,' kamu bikin pelanggan pengen datang sendiri!


Kelebihan Pull Marketing


Sumber: Freepik

Warga Bimbingan, udah tau kan kalau pull marketing itu lebih halus tapi tetap efektif? Nah, sekarang bahas yuk, kenapa strategi ini bisa jadi andalan buat kamu yang nggak suka terlalu memaksa calon pelanggan.

Pull marketing punya beberapa kelebihan yang bikin strategi ini lebih menarik dan relevan buat jangka panjang. Apa aja sih kelebihan-kelebihannya? Simak penjelasannya berikut ini.


1. Engagement Lebih Tinggi

Karena pelanggan datang dengan sendirinya, mereka lebih tertarik dan terlibat dengan konten atau produk kamu. 

Mereka merasa ada kebutuhan atau ketertarikan pribadi, jadi kemungkinan besar mereka akan lebih aktif berinteraksi.


2. Membangun Loyalitas Pelanggan

Pull marketing nggak cuma soal menarik pelanggan sekali, tapi juga bikin mereka terus datang lagi. 

Dengan memberikan konten yang bermanfaat atau relevan, kamu membangun hubungan jangka panjang yang bisa menciptakan loyalitas pelanggan.


3. Brand Awareness yang Lebih Kuat

Daripada sekedar nge-bombardir iklan, pull marketing membangun brand awareness secara organik. Orang akan lebih ingat brand kamu karena merasa dapat sesuatu yang berarti, bukan cuma karena sering lihat iklan.


4. Biaya Promosi Lebih Efisien

Meskipun butuh waktu untuk menarik pelanggan, pull marketing lebih efisien dari segi biaya karena kamu fokus pada konten yang relevan dan tahan lama, bukan iklan sekali tayang yang cepat dilupakan.


5. Relevan untuk Jangka Panjang

Strategi pull marketing seperti SEO, konten blog, atau video informatif bisa terus menarik perhatian pelanggan dalam jangka panjang. Sekali dibuat, konten ini bisa mendatangkan traffic selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Cara Kerja Digital Marketing serta Strateginya, Lengkap!


Kekurangan Pull Marketing

Meski pull marketing terdengar menarik dan efektif, bukan berarti strategi ini tanpa kekurangan, Warga Bimbingan. 

Seperti halnya strategi lainnya, ada beberapa tantangan yang harus kamu perhatikan sebelum sepenuhnya mengandalkan pull marketing

Yuk, bahas apa saja kekurangannya supaya kamu bisa lebih bijak dalam menerapkannya!


1. Butuh Waktu untuk Mendapatkan Hasil

Pull marketing bukanlah strategi yang memberikan hasil instan. Dibutuhkan waktu untuk membangun konten yang menarik dan membuat calon pelanggan datang dengan sendirinya. 

Jadi, kalau kamu butuh hasil cepat, strategi ini mungkin terasa lambat.


2. Tantangan dalam Menciptakan Konten Berkualitas

Kunci utama pull marketing adalah konten yang relevan dan bermanfaat. Tapi, menciptakan konten yang benar-benar menarik butuh kreativitas, riset, dan eksekusi yang baik. 

Kalau konten yang kamu buat kurang menarik, pelanggan bisa saja tetap "kabur" tanpa berinteraksi.


3. Sulit Mengukur Kesuksesan dalam Jangka Pendek

Berbeda dengan iklan berbayar yang langsung menunjukkan hasil, pull marketing lebih sulit diukur dalam jangka pendek. 

Kamu perlu memantau traffic, engagement, dan konversi dalam periode yang lebih lama untuk melihat dampaknya.


4. Persaingan yang Ketat

Banyak brand lain yang juga menggunakan pull marketing, terutama di platform digital. 

Nah, ini berarti kamu harus berusaha lebih keras untuk membuat konten yang unik dan mampu menarik perhatian di tengah lautan konten serupa.


5. Memerlukan Keahlian SEO yang Kuat

Agar konten kamu bisa ditemukan oleh calon pelanggan, kamu harus menguasai strategi SEO yang baik. 

Tanpa optimasi SEO, konten berkualitas sekalipun bisa tenggelam dan tidak terlihat oleh audiens yang tepat.


5 Contoh Penggunaan Pull Marketing


Sumber: Freepik

Warga Bimbingan, udah tau kan kelebihan dan kekurangan pull marketing? Nah, sekarang biar makin paham, MinDi kasih beberapa contoh nyata gimana pull marketing ini sering dipakai oleh brand-brand sukses. 

Penasaran gimana cara mereka bikin calon pelanggan “datang sendiri” tanpa harus maksa-maksa? Simak contoh-contohnya di bawah ini!


1. Blog dengan Konten Edukatif

Bayangin kamu punya bisnis skincare. Daripada terus-terusan pasang iklan, kamu bikin blog yang ngebahas masalah kulit, tips perawatan, dan review produk. 

Ketika calon pelanggan googling tentang cara merawat kulit berminyak, artikel kamu muncul di halaman pertama. 

Pelanggan jadi tertarik baca, lalu penasaran sama produk yang kamu rekomendasikan. Ini salah satu contoh pull marketing lewat konten edukatif.


2. Video Tutorial di YouTube

Punya produk DIY (Do It Yourself)? Coba bikin video tutorial seru di YouTube, misalnya cara bikin dekorasi rumah dengan barang-barang yang kamu jual. 

Penonton yang tertarik dengan tutorialnya bakal kepoin produk kamu tanpa harus kamu minta. Mereka datang karena merasa butuh, bukan karena dipaksa beli.


3. Podcast dengan Diskusi Menarik

Kalau kamu punya bisnis terkait pengembangan karier, bikin podcast yang bahas topik-topik seperti tips sukses di dunia kerja atau strategi membangun karier. 

Orang yang tertarik sama topik ini bakal dengerin podcast kamu dan akhirnya ngeh kalau kamu juga punya produk atau jasa yang relevan. Asik, kan?


4. Instagram dengan Konten Inspiratif

Brand fashion sering banget nih pakai strategi ini. Mereka nggak cuma jualan baju, tapi juga bikin konten inspiratif seperti outfit ideas, fashion tips, atau bahkan campaign sosial. 

Follower yang ngerasa terinspirasi akhirnya tertarik untuk cek dan beli produk, tanpa merasa dipaksa sama iklan yang muncul terus-menerus.


5. Freebies atau E-book

Siapa yang nggak suka barang gratis? Banyak bisnis yang menawarkan e-book gratis atau panduan singkat seputar topik tertentu. 

Misalnya, kamu punya bisnis fitness, bisa kasih e-book gratis berisi panduan diet atau workout. Orang yang download bakal tertarik sama layanan atau produk tambahan yang kamu tawarkan di dalam e-book itu.


5 Strategi Pull Marketing


Sumber: Freepik

Warga Bimbingan, udah siap buat menarik pelanggan tanpa harus maksa-maksa? Sekarang masuk ke bagian yang paling penting: strategi pull marketing! 

menerapkan strategi ini, kamu bisa bikin calon pelanggan tertarik dan datang sendiri ke produk atau layanan kamu. Yuk, langsung simak strategi pull marketing yang bisa kamu coba.


1. Buat Konten Berkualitas

Konten yang bermanfaat dan relevan jadi kunci utama dalam pull marketing. Ciptakan artikel, video, atau infografis yang menjawab pertanyaan atau kebutuhan audiens kamu.


2. Optimasi SEO (Search Engine Optimization)

Supaya konten kamu mudah ditemukan di mesin pencari, pastikan menggunakan teknik SEO yang baik.

Optimalkan penggunaan kata kunci yang sering dicari calon pelanggan agar konten kamu muncul di halaman pertama hasil pencarian.


3. Manfaatkan Social Media

Posting konten yang engaging di platform media sosial seperti Instagram, TikTok, atau Twitter bisa menarik audiens baru. 

Gunakan konten visual yang menarik dan storytelling yang kuat untuk membuat mereka penasaran.


4. Tawarkan Freebies atau Konten Gratis

Siapa yang bisa nolak barang gratis? Berikan e-book, trial, atau panduan gratis yang bermanfaat bagi target audiens. Ini akan menarik perhatian mereka dan bikin mereka tertarik dengan produk atau layanan lainnya.


5. Bangun Komunitas atau Forum Diskusi

Ciptakan komunitas online di mana pelanggan bisa berdiskusi tentang topik yang relevan dengan produk atau jasa kamu. Forum ini akan membangun hubungan lebih dekat dengan pelanggan dan menciptakan loyalitas.

Baca Juga: 7 Konsep Digital Marketing, Cara Kerja & Tips Anti Gagal


Siap Nerapin Pull Marketing?

Gimana, Warga Bimbingan? Udah makin paham kan gimana cara kerja pull marketing dan strateginya? 

Sekarang, waktunya kamu langsung praktekin dan bikin bisnis atau brand kamu lebih menarik buat calon pelanggan tanpa perlu cara yang memaksa. 

Nah, buat kamu yang mau belajar lebih dalam soal strategi marketing lainnya, yuk join Bootcamp Digital Marketing dibimbing.id.

Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman, dan 95% alumni kita berhasil dapet kerja

Nggak cuma itu, ada juga penyaluran kerja ke 700+ Hiring Partner buat kamu yang serius berkarier di dunia digital marketing. Jangan khawatir, karena kamu bisa gratis mengulang kelas sampai bener-bener paham!

Kalau ada pertanyaan seperti "Gimana cara gabung bootcamp-nya?" atau "Apa aja sih yang dipelajari di bootcamp ini?", konsultasi gratis aja di sini. dibimbing.id siap bantu #BimbingSampeJadi kariermu!


Referensi

  1. Pull Marketing Strategy [Buka]
  2. Push vs. Pull Marketing: Top Differences & How to Use Them [Buka]


Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!