Apa Itu Pricing Strategy, Manfaat, dan Jenis-jenisnya

Nadia L Kamila
•
31 December 2023
•
456

Pernahkan Sobat MinDi berpikir mengapa ada produk yang sama, tapi produk merek A memiliki harga yang murah sedangkan produk merek B dibanderol dengan harga tinggi? Pricing strategy adalah jawabannya.
Setiap perusahaan atau setiap merek memiliki cara tersendiri dalam memberikan harga yang harus kita bayar untuk mendapatkan suatu produk atau mendapatkan layanan tertentu.
Pricing Strategy Adalah
Strategi penetapan harga atau pricing strategy adalah pendekatan yang digunakan oleh seorang product manager untuk menentukan harga produk atau layanan.
Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan yang optimal antara nilai yang diberikan kepada pelanggan dan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan.
Dalam mengembangkan pricing strategy, seorang product manager mempertimbangkan berbagai faktor seperti biaya produksi, permintaan pasar hingga posisi produk di dalam industri.
Pentingnya pricing strategy terletak pada kemampuannya untuk menciptakan nilai yang diakui oleh pelanggan, sekaligus memberikan profitabilitas yang berkelanjutan bagi perusahaan.
Dengan memahami dinamika pasar dan kebutuhan pelanggan, seorang product manager wajib mengambil keputusan harga yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan produk di pasaran.
Apa yang Harus Diperhatikan Saat Melakukan Pricing Strategy
Berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga dari sudut pandang Product Management:
Berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga dari sudut pandang Product Management:
1. Memahami Nilai Produk
Product Manager harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang nilai yang produk di mata pelanggan. Nilai ini bisa berupa fitur, keunggulan dan manfaat yang diberikan produk tersebut.
Penting untuk menjawab pertanyaan: "Apa yang membuat produk kita berbeda dan bernilai lebih dibandingkan dengan solusi pesaing?"
2. Segmentasi Pelanggan
Cobalah untuk menganalisis segmen pelanggan yang berbeda dan memahami sejauh mana mereka bersedia membayar untuk produk atau fitur tertentu.
Seorang product managers dapat bekerja sama dengan tim pemasaran untuk mengidentifikasi segmen pasar yang lebih mungkin menghargai nilai tertinggi dari sebuah produk.
Jenis Pricing Strategy
Pricing strategy adalah salah satu keputusan penting dalam manajemen bisnis karena harga memiliki dampak langsung pada pendapatan perusahaan dan persepsi nilai produk di pasar.
Berikut adalah beberapa strategi umum dalam menetapkan harga:
1. Penetapan Harga Berbasis Biaya (cost even pricing)
Penetapan harga berbasis biaya adalah strategi yang berfokus pada perhitungan biaya produksi sebagai dasar untuk menentukan harga suatu produk. Ada dua jenis dari cost even pricing yaitu:
a. Plus Mark-Up/Cost-Plus Pricing
Perusahaan menambahkan margin keuntungan tertentu ke total biaya produksi. Mulai dari biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead.
Dengan cara ini, perusahaan bisa menjamin bahwa setiap unit produk yang dijual mampu memberikan kontribusi keuntungan pada perusahaan.
b. Break-Even Pricing
Pendekatan di mana perusahaan menetapkan harga agar pendapatannya setidaknya cukup untuk menutupi semua biaya tetap, sehingga mencapai titik impas.
Dalam hal ini, biaya variabel dan biaya tetap diperhitungkan, dan harga ditetapkan sedemikian rupa sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian atau keuntungan.
Break-even pricing cocok untuk situasi di mana perusahaan ingin mencapai titik impas secepat mungkin, terutama dalam skenario peluncuran produk baru atau kondisi pasar yang tidak stabil.
Namun, strategi ini memerlukan pemahaman yang kuat tentang struktur biaya perusahaan untuk menentukan harga yang tepat.
2. Penetapan Harga Berbasis Permintaan (Demand-Based Pricing)
Penetapan harga berbasis permintaan adalah strategi yang menyesuaikan harga produk dengan tingkat permintaan pelanggan atau karakteristik pasar tertentu. Ada beberapa jenis dari demand based pricing:
a. Price Discrimination (Penetapan Harga Diskriminatif)
Penetapan harga berdasarkan perbedaan karakteristik pelanggan atau segmen pasar. Misalnya, harga disesuaikan berdasarkan lokasi geografis, tingkat kebutuhan, atau preferensi pelanggan.
b. Penetration Pricing (Penetapan Harga Penetrasi)
Pendekatan perusahaan yang menetapkan harga rendah di awal untuk memasuki pasar dengan cepat dan memperoleh pangsa pasar yang signifikan.
Hal ini bisa menciptakan daya tarik yang kuat terhadap konsumen yang mencari nilai tambah dengan harga bersaing. Harga akan ditingkatkan seiring waktu ketika produk mendapatkan penerimaan di pasar.
3. Prestige Pricing (Penetapan Harga Prestise)
Penetapan harga tinggi dengan tujuan menciptakan persepsi nilai dan kualitas yang tinggi. Strategi ini sering digunakan untuk produk atau merek yang ingin diidentifikasi sebagai produk mewah atau berkualitas tinggi.
Harga yang tinggi dapat menciptakan eksklusivitas dan meningkatkan citra merek di mata konsumen.
4. Penetapan Harga Bersaing (Competition-Based Pricing)
Yang dimaksud dengan penetapan harga bersaing adalah penetapan harga suatu produk atau layanan yang sejajar atau serupa dengan harga yang ditetapkan oleh pesaing dalam industri yang sama.
Dalam strategi ini, perusahaan mengamati dan menyesuaikan harga mereka dengan harga pasar yang telah ditetapkan oleh pesaing utama.
Keuntungan dari pendekatan ini adalah sederhana dan dapat memberikan stabilitas dalam harga produk. Meskipun demikian, perlu berhati-hati agar tidak menjadi terlalu reaktif terhadap perubahan harga pesaing tanpa mempertimbangkan nilai produk atau posisi merek sendiri.
Strategi ini cocok untuk industri yang sangat terkait dengan harga dan di mana produk dianggap homogen atau memiliki perbedaan yang minimal dengan pesaing. Kesuksesan tergantung pada kemampuan perusahaan untuk tetap kompetitif sambil mempertahankan keuntungan yang layak.
5. Penetapan Harga Dinamis (Dynamic Pricing)
Penetapan harga dinamis adalah strategi penetapan harga fleksibel berdasarkan berbagai faktor untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar atau permintaan.
Penetapan Harga Fleksibel melibatkan penyesuaian harga berdasarkan faktor-faktor tertentu, seperti waktu atau musim. Misalnya, harga dapat ditingkatkan selama periode puncak permintaan atau menurun selama promosi khusus.
Contoh lainnya seperti lelang online di mana konsumen bersaing untuk mendapatkan produk atau layanan dengan menawar harga. Proses lelang ini menciptakan dinamika pasar yang unik dan memungkinkan harga untuk ditentukan oleh keinginan dan ketersediaan konsumen.
6. Penetapan Harga Psikologis (Psychological Pricing)
Penetapan harga psikologis adalah jenis pricing strategy kelima. Strategi ini biasanya menggunakan taktik menetapkan harga yang berakhir dengan angka ganjil, seperti $19.99, dengan tujuan menciptakan persepsi harga yang lebih rendah di mata konsumen.
Meskipun perbedaan angka sebenarnya kecil, angka ganjil menciptakan kesan psikologis bahwa harga produk lebih murah atau terjangkau. Hal ini didasarkan pada kecenderungan konsumen untuk fokus pada digit angka paling kiri dalam pembacaan harga.
Odd Pricing dirancang untuk merangsang persepsi nilai dan mendorong konsumen untuk melihat harga sebagai diskon atau penawaran yang lebih baik, meskipun selisih harga sebenarnya mungkin kecil.
Strategi ini umumnya efektif dalam mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, karena memanfaatkan respon psikologis terhadap angka-angka harga tertentu.
7. Penetapan Harga Berbasis Nilai (Value-Based Pricing)
Strategi di mana harga produk atau layanan ditentukan berdasarkan seberapa banyak pelanggan menghargai atau menilai nilai yang diterima dari produk tersebut.
Dalam Penetapan Harga Berdasarkan Nilai, perusahaan mengevaluasi faktor-faktor seperti manfaat produk, keunikan hingga solusi yang diberikan terhadap kebutuhan pelanggan.
Kemudian harga ditetapkan sedemikian rupa sehingga mencerminkan nilai yang dihasilkan oleh produk tersebut bagi pelanggan.
Pendekatan ini memungkinkan perusahaan mencapai nilai maksimal dari produk atau layanan mereka, terlepas dari biaya produksi dan menciptakan persepsi pelanggan terhadap nilai yang tinggi, mendukung diferensiasi produk dan keunggulan bersaing.
Nah, dari sini apakah Sobat MinDi sudah tergambar tentang mengapa harga sebuah produk bisa berbeda-beda. Pricing strategy adalah jawabannya. Hal ini dikarenakan setiap product manager dan perusahaan memiliki strategi dan tujuan yang berbeda-beda saat menciptakan sebuah produk.
Tertarik menjadi seorang product manager tapi bingung harus belajar dari mana?
Yuk ikuti Bootcamp Product and Project Management dari Dibimbing! Kamu akan dibimbing oleh mentor sekaligus praktisi product management yang sudah berpengalaman bertahun-tahun di industri ini.
Tags