dibimbing.id - Apa Itu Data Ethics? Definisi, Prinsip, dan Contoh

Apa Itu Data Ethics? Definisi, Prinsip, dan Contoh

Farijihan Putri

•

18 September 2024

•

1590

Image Banner

Warga Bimbingan, pernah nggak sih kamu kepikiran, di era digital yang serba canggih ini, gimana caranya data kita bisa tetap aman dan dipakai dengan benar? 

Bayangin aja, setiap kali kamu ngeklik sesuatu atau ngisi formulir online, datamu bisa tersebar ke mana-mana! Nah, disinilah pentingnya Data Ethics. 

Banyak banget kasus penyalahgunaan data yang bikin orang jadi nggak nyaman bahkan rugi. Makanya, kita perlu banget paham tentang etika dalam penggunaan data. 

Yuk, bahas apa itu Data Ethics, prinsip-prinsipnya, dan contoh-contoh biar kamu lebih melek soal ini!


Apa Itu Data Ethics?

Data Ethics adalah prinsip dan pedoman yang mengatur bagaimana data dikumpulkan, digunakan, disimpan, dan dibagikan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab. 

Di era digital ini, data pribadi pengguna jadi salah satu aset paling berharga, baik untuk perusahaan maupun organisasi. 

Karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk memastikan bahwa data tersebut digunakan dengan cara yang transparan, tidak merugikan individu, dan tetap menjaga privasi. 

Intinya, data ethics berfokus pada penggunaan data yang adil dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Prinsip Data Ethics mencakup hal-hal seperti memastikan kerahasiaan data pribadi, memberikan kontrol kepada individu atas data mereka, serta menghindari diskriminasi atau penyalahgunaan informasi. 

Misalnya, ketika sebuah perusahaan teknologi menggunakan data pengguna untuk kepentingan komersial, mereka harus memastikan bahwa data tersebut tidak disalahgunakan dan tetap sesuai dengan persetujuan yang diberikan pengguna. 

Dengan mematuhi etika data, kamu bisa memastikan teknologi berkembang tanpa mengorbankan hak-hak privasi dan keamanan setiap individu.


Mengapa Data Ethics Penting?


Sumber: Freepik

Setelah paham apa itu Data Ethics, mungkin kamu bertanya-tanya, "Kenapa sih etika dalam penggunaan data penting banget?" 

Sebenarnya, di dunia yang semakin digital, data pribadi kita jadi makin rentan disalahgunakan. Tanpa etika yang jelas, data yang seharusnya membantu justru bisa membawa masalah. 

Yuk, lihat 3 alasan utama kenapa Data Ethics itu penting!


1. Melindungi Privasi Pengguna

Data pribadi, seperti nama, alamat, atau informasi keuangan, adalah hal sensitif. Tanpa etika yang jelas, data ini bisa disalahgunakan, bahkan dijual tanpa izin. 

Dengan Data Ethics, privasi pengguna terjaga, dan mereka punya kontrol penuh atas data yang mereka bagikan.


2. Mencegah Penyalahgunaan Data

Data yang dikumpulkan tanpa aturan etis bisa dipakai untuk hal-hal yang merugikan, seperti diskriminasi atau manipulasi. 

Contohnya, penggunaan data untuk membuat keputusan yang bias dalam perekrutan atau penawaran harga yang tidak adil. Etika data memastikan data digunakan secara adil dan bertanggung jawab.


3. Meningkatkan Kepercayaan Pengguna

Perusahaan yang menerapkan Data Ethics cenderung lebih dipercaya oleh pengguna. 

Ketika pengguna tahu bahwa datanya diperlakukan dengan aman dan etis, mereka akan lebih nyaman berinteraksi dan berbagi informasi, yang pada akhirnya meningkatkan reputasi perusahaan.

Baca Juga: Apa Itu Data Cleansing? Definisi, Manfaat, Langkah & Contoh


5 Prinsip Data Ethics

Setelah kita tahu betapa pentingnya Data Ethics, sekarang saatnya kita bahas prinsip-prinsip apa aja yang harus dipegang untuk memastikan data diperlakukan dengan benar. 

Prinsip-prinsip ini bisa dibilang sebagai 'kode etik' yang membantu kita menggunakan data dengan bertanggung jawab. Yuk, kita lihat 5 prinsip utama Data Ethics!


1. Transparansi

Pengguna berhak tahu data apa saja yang dikumpulkan dan untuk tujuan apa. Nggak ada yang suka kalau datanya dipakai tanpa izin, kan? 

Dengan transparansi, setiap tindakan terkait data harus jelas dan terbuka untuk pengguna, sehingga nggak ada yang merasa 'dibohongi' tentang bagaimana informasi mereka digunakan.


2. Keadilan

Penggunaan data harus adil dan nggak boleh digunakan untuk diskriminasi atau penyalahgunaan. 

Misalnya, algoritma yang menentukan pinjaman bank nggak boleh memberi perlakuan berbeda hanya karena faktor ras atau jenis kelamin.

Prinsip ini memastikan bahwa data digunakan secara setara dan tanpa bias.


3. Keamanan Data

Data pribadi harus dilindungi dari akses yang tidak sah. Gimana rasanya kalau informasi pribadimu bocor ke pihak yang nggak bertanggung jawab?

Makanya, menjaga keamanan data itu wajib hukumnya. Mulai dari enkripsi sampai kebijakan akses, semua harus diatur supaya data tetap aman.


4. Kebebasan Pengguna

Pengguna punya hak untuk memutuskan apakah data mereka boleh dipakai atau tidak. 

Ini artinya, setiap orang berhak memberikan atau menarik kembali persetujuan mereka terkait penggunaan data. Jadi, pengguna tetap punya kendali penuh atas informasi pribadinya.


5. Akuntabilitas

Organisasi atau perusahaan yang menggunakan data harus bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan. 

Mereka harus siap memberikan penjelasan kalau terjadi pelanggaran atau kesalahan terkait penggunaan data. Dengan akuntabilitas, nggak ada lagi yang bisa lari dari tanggung jawab soal data.


Contoh Penerapan Data Ethics


Sumber: Freepik

Setelah Warga Bimbingan tau prinsip-prinsip utama Data Ethics, sekarang mungkin kamu penasaran, gimana sih penerapannya di dunia nyata? 

Sebenarnya, banyak sekali contoh di mana etika data sangat penting untuk menjaga kepercayaan pengguna dan memastikan data digunakan dengan bertanggung jawab. 

Yuk, lihat beberapa contoh nyata penerapan Data Ethics!


1. Kebijakan Privasi di Aplikasi Sosial Media

Aplikasi seperti Instagram atau Facebook menerapkan kebijakan privasi yang transparan. Pengguna diberitahu data apa yang dikumpulkan, seperti lokasi atau preferensi, dan untuk tujuan apa data tersebut digunakan. 

Pengguna juga diberi pilihan untuk menyesuaikan pengaturan privasi mereka agar data yang mereka bagikan sesuai dengan keinginan mereka.


2. Penggunaan Data Medis untuk Penelitian

Di dunia kesehatan, data pasien sangat sensitif. Rumah sakit atau perusahaan riset kesehatan menerapkan Data Ethics dengan memastikan bahwa data medis digunakan secara anonim untuk penelitian. 

Dengan begitu, privasi pasien tetap terjaga, dan data tetap bisa bermanfaat untuk perkembangan ilmu kedokteran.


3. Penghapusan Data oleh Perusahaan Teknologi

Perusahaan seperti Google atau Apple memungkinkan pengguna untuk menghapus data mereka kapan saja. 

Misalnya, pengguna Google bisa menghapus riwayat pencarian mereka atau menarik kembali persetujuan penggunaan data tertentu. 

Nah, ini adalah contoh nyata dari prinsip kebebasan pengguna, di mana mereka punya kontrol penuh atas informasi pribadi mereka.

Baca Juga: Data Science Roadmap Lengkap untuk Pemula, Mudah Dipahami


Udah Paham Data Ethics?

Sekarang, setelah kamu lebih paham tentang Data Ethics dan pentingnya menjaga data tetap aman dan etis, saatnya kamu bawa pengetahuan ini ke level berikutnya! 

Kalau kamu tertarik buat mendalami dunia data lebih dalam, ikutan aja Bootcamp Data Science dibimbing.id

Kamu bakal diajar langsung oleh mentor berpengalaman yang siap ngebimbing kamu dari nol sampai paham!

Nggak cuma itu, 90% alumni bootcamp berhasil mendapatkan pekerjaan, dan dibimbing.id punya lebih dari 700+ Hiring Partner yang siap membantu kamu berkarier. 

Plus, ada gratis pengulangan kelas sampai kamu bener-bener paham semua materinya. Kalau kamu punya pertanyaan kayak, "Gimana sih memulai karier di data science?" langsung aja konsultasi gratis di sini.

dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi semua karier tujuanmu!


Referensi

  1. 5 Principles of Data Ethics for Business [Buka]
  2. Data ethics: What it means and what it takes [Buka]
  3. An Introduction to Data Ethics: What is the Ethical Use of Data? [Buka]


Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with two years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries. As an SEO Content Writer Officer at dibimbing.id, she writes articles on topics such as Digital Marketing, Data Science, Golang, UI/UX Design, and English for Professionals.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!