dibimbing.id - Aktiva Tetap: Jenis, Contoh, Karakteristik, & Cara Mencatat

Aktiva Tetap: Jenis, Contoh, Karakteristik, & Cara Mencatat

Farijihan Putri

07 May 2025

98

Image Banner

Aktiva tetap adalah salah satu istilah penting dalam dunia akuntansi yang perlu kamu pahami, terutama kalau Warga Bimbingan ingin terjun ke bidang finance & accounting.

Aktiva tetap mencakup aset-aset yang digunakan oleh perusahaan dalam jangka panjang, seperti gedung, kendaraan, dan mesin. Gak cuma itu, ada cara pencatatan yang harus dipahami agar kamu bisa mengelola laporan keuangan dengan baik.

Yuk, simak lebih lanjut untuk memahami jenis, karakteristik, dan contoh pencatatan aktiva tetap yang wajib diketahui!

Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Finance Accounting Online Bersertifikat


Apa itu Aktiva Tetap?


Aktiva tetap adalah aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan dalam kegiatan operasional jangka panjang, biasanya lebih dari satu tahun. 

Contoh aktiva tetap meliputi gedung, mesin, kendaraan, dan peralatan yang digunakan untuk mendukung produksi atau operasional bisnis. 

Berbeda dengan aset yang diperjualbelikan, aktiva tetap memiliki masa manfaat yang panjang dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat. Aktiva ini dicatat dalam laporan keuangan dengan mempertimbangkan penyusutan yang terjadi seiring berjalannya waktu.


Apa Saja Jenis-Jenis Aktiva Tetap dan Contohnya?


Aktiva tetap terdiri dari berbagai jenis yang memiliki karakteristik berbeda. Ada yang berbentuk fisik dan ada juga yang berupa hak atau posisi yang memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan. Pahami yuk, beberapa jenis aktiva tetap beserta contohnya!


1. Aktiva Tetap Berwujud


Jenis aktiva ini mencakup semua aset yang memiliki bentuk fisik dan bisa dilihat secara langsung. Masa penggunaannya lebih dari satu periode akuntansi dan bisa mengalami penyusutan, tergantung jenisnya.


a. Tanah

Tanah adalah contoh aktiva tetap berwujud yang tidak terdepresiasi. Meskipun tanah punya harga perolehan yang harus dihitung, seperti biaya beli dan biaya pengurusan sertifikat, namun nilai tanah cenderung tetap stabil seiring waktu.


b. Bangunan

Bangunan bisa terdepresiasi dan memiliki biaya perolehan yang lebih kompleks. Jika perusahaan membangun gedung sendiri, biaya yang harus diperhitungkan meliputi biaya arsitek, kontraktor, material, hingga biaya izin bangunan. 

Kalau membeli gedung, biaya yang dihitung termasuk harga beli, komisi perantara, biaya sertifikat, pajak, dan renovasi.


c. Mesin

Mesin juga termasuk dalam aktiva tetap berwujud yang bisa terdepresiasi. Biaya perolehan mesin mencakup harga beli, biaya pengiriman, instalasi, pajak, hingga biaya asuransi. Mesin ini digunakan dalam operasional jangka panjang, sehingga penyusutannya pun harus dicatat.


2. Aktiva Tetap Tidak Berwujud


Berbeda dengan aktiva berwujud, jenis ini nggak punya bentuk fisik. Meski begitu, nilai dan manfaatnya tetap berjangka panjang untuk perusahaan.


a. Hak Paten

Hak paten memberikan hak eksklusif kepada penemu atau perusahaan untuk memproduksi atau menjual produk tertentu dalam periode waktu yang sudah ditentukan. Paten ini melindungi pemiliknya dari peniruan produk oleh pihak lain.


b. Goodwill

Goodwill adalah nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan, biasanya dari reputasi baik atau brand yang sudah dikenal. Goodwill ini nggak bisa dijual terpisah, melainkan menjadi bagian dari entitas perusahaan itu sendiri.


c. Lisensi

Lisensi memberikan izin resmi untuk menggunakan atau memproduksi suatu produk atau merek. Lisensi ini bisa berupa hak atas kekayaan intelektual atau izin penjualan produk ke luar negeri.


d. Hak Cipta

Hak cipta adalah hak atas karya intelektual dalam bidang seni, ilmu pengetahuan, atau sastra. Contoh hak cipta meliputi buku, program komputer, atau karya fotografi yang memiliki perlindungan hukum dari peniruan.

Baca Juga: Memahami Risiko Keuangan hingga Cara Mengatasinya, Lengkap!


Karakteristik Aktiva Tetap


Sumber: Pexels

Setelah Warga Bimbingan mengetahui berbagai jenis aktiva tetap dan contohnya, sekarang saatnya untuk memahami karakteristiknya. Pahami baik-baik, ya!

Menurut Jerry J. Weygandt (2007), karakteristik dari aktiva tetap adalah:

  1. Memiliki bentuk fisik yang jelas, jadi bisa dilihat dan dirasakan.
  2. Digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.
  3. Tidak diperuntukkan untuk dijual ke konsumen, karena fungsinya lebih ke alat pendukung operasional jangka panjang.

Sementara itu, menurut Soemarso S.R (2005), aktiva tetap memiliki beberapa karakteristik lainnya, seperti:

  1. Masa manfaatnya lebih dari satu tahun, artinya digunakan dalam jangka panjang.
  2. Digunakan untuk mendukung aktivitas perusahaan, bukan untuk dijual atau diperdagangkan.
  3. Tidak dimiliki untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan.
  4. Nilainya cukup besar, karena memang digunakan untuk operasional yang memerlukan investasi jangka panjang.

Nah, dengan memahami karakteristik aktiva tetap ini, kamu bisa lebih mudah mengelola dan mencatat aset yang dimiliki perusahaan!


Perolehan Aktiva Tetap dan Contoh Cara Pencatatannya


Setelah memahami jenis dan karakteristik aktiva tetap, sekarang saatnya untuk tahu bagaimana cara perolehan dan pencatatannya. Setiap cara perolehan ini mempengaruhi cara pencatatan dalam laporan keuangan perusahaan. Yuk, simak penjelasan dan contoh pencatatannya!


1. Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembelian


Jika aktiva tetap diperoleh dengan cara membeli, maka biaya yang dicatat meliputi harga beli barang, biaya pengiriman, biaya instalasi, pajak, dan biaya lainnya yang terkait dengan perolehan. 

Misalnya, perusahaan membeli mesin seharga Rp50.000.000, dengan biaya pengiriman dan instalasi Rp5.000.000. Maka, total biaya perolehan mesin tersebut adalah Rp55.000.000.

Contoh pencatatan:

  1. Debit: Mesin (Rp55.000.000)
  2. Kredit: Kas/Utang (Rp55.000.000)


2. Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri


Jika aktiva tetap dibuat sendiri oleh perusahaan, biaya yang tercatat meliputi biaya pembangunan, jasa arsitek, biaya kontraktor, bahan bangunan, serta biaya izin yang diperlukan.

Misalnya, perusahaan membangun gedung kantor yang menelan biaya Rp200.000.000, termasuk biaya jasa arsitek, bahan bangunan, dan izin. Total biaya perolehan gedung tersebut adalah Rp200.000.000.

Contoh pencatatan:

  1. Debit: Gedung (Rp200.000.000)
  2. Kredit: Kas/Utang (Rp200.000.000)


3. Perolehan Aktiva Tetap Melalui Tukar Menukar


Tukar menukar aset juga bisa menjadi cara perolehan aktiva tetap. Misalnya, perusahaan menukar peralatan lama yang nilainya Rp10.000.000 dengan peralatan baru yang harganya Rp25.000.000. Perusahaan harus menambah kas sebesar Rp15.000.000 untuk menutupi selisih harga.

Contoh pencatatan:

  1. Debit: Peralatan Baru (Rp25.000.000)
  2. Debit: Akumulasi Penyusutan Peralatan Lama (Rp5.000.000)
  3. Kredit: Peralatan Lama (Rp10.000.000)
  4. Kredit: Kas (Rp15.000.000)


4. Perolehan Aktiva Tetap Melalui Hibah


Aktiva tetap juga bisa diperoleh melalui hibah atau sumbangan. Dalam hal ini, perusahaan tidak mengeluarkan uang untuk memperoleh aset tersebut. Misalnya, perusahaan menerima hibah tanah senilai Rp100.000.000.

Contoh pencatatan:

  1. Debit: Tanah (Rp100.000.000)
  2. Kredit: Pendapatan Hibah (Rp100.000.000)

Setiap perolehan aktiva tetap ini harus dicatat dengan teliti sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tersebut. 

Pencatatan yang akurat akan memastikan laporan keuangan perusahaan tetap transparan dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

Baca Juga: Panduan Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan yang Benar


Ingin Belajar Lebih Dalam Tentang Akuntansi?


Sekarang Warga Bimbingan sudah paham kan, kalau aktiva tetap adalah salah satu elemen penting dalam laporan keuangan perusahaan?

Kalau kamu tertarik untuk mendalami lebih lanjut tentang akuntansi dan cara mengelola aktiva tetap serta topik lainnya, gabung di Bootcamp Finance & Accounting dibimbing.id!

Di sini, kamu bakal belajar langsung bareng mentor berpengalaman, dengan silabus terlengkap dan praktek nyata buat portofolio kamu. Kamu bisa mengulang kelas gratis dan sudah ada 96% alumni yang sukses dapat kerja! Kami juga punya 840+ hiring partners untuk membantu penyaluran kerja kamu. 

Punya pertanyaan seperti "Bagaimana cara mengelola laporan keuangan dengan benar?" atau "Apa yang diajarkan dalam program ini?" konsultasi gratis di sini! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi.

Tags

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!