7 Jenis Sertifikasi Network Engineer yang Wajib Dicoba 2025
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
08 October 2025
•
216
Kalau kamu lagi penasaran soal dunia IT, pasti sering dengar istilah sertifikasi network engineer. Nah, salah satu cara buat nunjukin skill di bidang ini adalah lewat sertifikasi resmi.
Buat warga bimbingan yang pengen serius terjun ke dunia jaringan, sertifikasi bisa jadi tiket emas. Selain nambah ilmu, sertifikasi juga bikin CV kamu makin dilirik perusahaan.
Di artikel ini, MinDi bakal bahas 7 jenis sertifikasi Network Engineer yang wajib dicoba di 2025. Yuk, simak sampai habis biar tahu mana yang paling cocok buat jalur kariermu!
Baca juga: Apa Itu Network Penetration Testing? Tujuan dan Manfaatnya
Apa Itu Sertifikasi Network Engineer?
Sertifikasi network engineer adalah pengakuan resmi atas kemampuan seseorang dalam membangun, mengelola, dan mengamankan jaringan komputer.
Dokumen ini biasanya dikeluarkan oleh lembaga atau vendor besar seperti Cisco, CompTIA, atau Juniper yang memang diakui secara internasional.
Tujuannya adalah memberikan standar keahlian yang jelas agar perusahaan bisa menilai kompetensi kandidat secara lebih objektif.
Dengan memiliki sertifikasi, seorang network engineer tidak hanya mendapat pengakuan, tetapi juga peluang karier yang lebih luas dan prospek gaji yang lebih tinggi.
Baca juga: Apa Itu Convolutional Neural Networks (CNN)? Fungsi & Contoh
Sertifikasi Network Engineer Populer 2025
Sumber: Canva
Sertifikasi network engineer juga bisa menjadi nilai tambah yang membuatmu lebih menonjol dibanding kandidat lain.
Nah, berikut adalah daftar sertifikasi populer tahun 2025 yang banyak dicari perusahaan.
1. Cisco Certified Network Associate (CCNA)
CCNA adalah salah satu sertifikasi paling dasar namun tetap populer untuk memulai karier sebagai network engineer.
Sertifikasi ini menguji kemampuan dalam routing, switching, IP services, serta dasar keamanan jaringan.
Dengan sertifikasi ini, kamu bisa lebih percaya diri melamar posisi entry-level di bidang jaringan.
Selain itu, banyak perusahaan menjadikan CCNA sebagai syarat minimal untuk kandidat network engineer.
Biaya: sekitar USD 300 – 350 (± Rp4,5 – 5,5 juta)
Pelajaran:
- Dasar jaringan (network fundamentals)
- Routing & Switching
- IP connectivity
- Network security basics
2. Cisco Certified Network Professional (CCNP)
CCNP adalah langkah selanjutnya setelah CCNA dan lebih fokus pada keahlian tingkat menengah.
Sertifikasi ini membuktikan bahwa kamu mampu mengelola solusi jaringan yang kompleks di perusahaan besar.
Dengan sertifikasi CCNP, peluangmu untuk mendapat posisi mid-level hingga senior akan semakin terbuka. Banyak perusahaan global menjadikan sertifikasi ini sebagai standar untuk network engineer berpengalaman.
Biaya: sekitar USD 900 – 1200 (± Rp14 – 18 juta)
Pelajaran:
- Advanced routing & switching
- Troubleshooting jaringan
- Implementasi keamanan jaringan
- Network automation
Baca juga: Algoritma Neural Network: Fungsi & Contoh Nyata Nih!
3. CompTIA Network+
CompTIA Network+ cocok untuk pemula yang ingin memahami dasar jaringan secara vendor-neutral.
Sertifikasi ini banyak dipilih karena lebih fleksibel dan tidak terikat pada produk atau brand tertentu.
Dengan sertifikasi ini, kamu akan dipandang mampu memahami dasar infrastruktur IT yang digunakan di berbagai jenis organisasi. Sertifikasi ini juga menjadi pintu masuk sebelum mencoba sertifikasi yang lebih spesifik.
Biaya: sekitar USD 350 – 400 (± Rp5 – 6 juta)
Pelajaran:
- Network fundamentals
- Topologi jaringan
- Keamanan dasar jaringan
- Troubleshooting dasar
4. Juniper Networks Certified Associate (JNCIA)
Sertifikasi JNCIA dikeluarkan oleh Juniper, salah satu vendor besar perangkat jaringan. Walaupun tidak sepopuler Cisco, banyak perusahaan enterprise menggunakan produk Juniper, sehingga sertifikasi ini tetap bernilai tinggi.
Sertifikasi ini membantu membuktikan bahwa kamu paham konfigurasi dasar, routing, dan switching menggunakan perangkat Juniper. Sangat cocok jika kamu ingin bekerja di perusahaan yang mengandalkan teknologi vendor ini.
Biaya: sekitar USD 200 – 300 (± Rp3 – 4,5 juta)
Pelajaran:
- Routing dasar
- Switching dasar
- Junos OS configuration
- Network security
5. AWS Certified Advanced Networking – Specialty
Jika kamu tertarik ke arah cloud networking, sertifikasi AWS ini adalah pilihan yang sangat tepat. Sertifikasi ini berfokus pada integrasi jaringan skala besar di lingkungan cloud Amazon Web Services.
Memiliki sertifikasi ini menunjukkan bahwa kamu mampu mengelola arsitektur jaringan cloud yang kompleks, termasuk hybrid networking. Cocok banget buat network engineer yang ingin naik level ke dunia cloud.
Biaya: sekitar USD 300 – 400 (± Rp4,5 – 6 juta)
Pelajaran:
- AWS networking concepts
- Hybrid cloud connectivity
- Security in AWS networks
- Advanced troubleshooting
6. Certified Information Systems Security Professional (CISSP)
CISSP memang lebih fokus pada keamanan, tapi tetap relevan untuk network engineer. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa kamu mampu memahami aspek keamanan yang lebih luas, termasuk proteksi jaringan.
Dengan sertifikasi ini, kamu bisa melangkah ke peran yang lebih strategis di bidang keamanan jaringan. Selain itu, CISSP sangat dihargai di perusahaan global karena cakupannya yang luas.
Biaya: sekitar USD 699 – 1000 (± Rp11 – 15 juta)
Pelajaran:
- Security and risk management
- Network security
- Identity & Access Management (IAM)
- Security architecture
7. Microsoft Certified: Azure Network Engineer Associate
Sertifikasi ini berfokus pada kemampuan mengelola dan mengamankan jaringan di cloud Microsoft Azure. Cocok untuk network engineer yang ingin spesialisasi ke arah cloud computing.
Dengan sertifikasi Azure ini, kamu akan lebih siap menghadapi kebutuhan perusahaan yang makin banyak beralih ke hybrid atau multi-cloud. Hal ini membuat skill-mu lebih relevan di era digital saat ini.
Biaya: sekitar USD 165 – 200 (± Rp2,5 – 3 juta)
Pelajaran:
- Azure networking basics
- Hybrid network solutions
- Security for Azure networks
- Network monitoring & troubleshooting
Baca juga: Perbedaan Neural Network dan Deep Learning, Lengkap Nih!
