dibimbing.id - Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Hudita A. R. Lubis

•

29 August 2023

•

1326

Image Banner

Problem solving (pemecahan masalah) merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi dan menemukan solusi atas suatu masalah. Kemampuan pemecahan masalah ini diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti di tempat kerja, dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam pengambilan keputusan. 

Dengan kemampuan problem solving yang baik, perusahaan dapat mengurangi risiko kegagalan bisnis, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengoptimalkan pengambilan keputusan strategis. Mengatasi masalah juga memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih inovatif.


Apa yang Dimaksud Problem Solving

Problem solving adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan untuk mencari solusi yang efektif dan efisien terhadap suatu permasalahan. Proses ini melibatkan pemecahan masalah secara sistematis dan logis dengan tujuan untuk mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dengan cara yang cocok dan paling baik.

Dalam problem solving , seseorang perlu mengidentifikasi dan menganalisis akar permasalahan, memilih strategi yang tepat, dan mengimplementasikan solusi yang telah direncanakan. Problem solving melibatkan kemampuan untuk berpikir kritis, memecahkan masalah secara kreatif, serta mengolah informasi dan data yang ada


Mengapa Problem Solving Penting Bagi Perusahaan?

Berikut adalah 5 manfaat penting problem solving bagi perusahaan:


  1. Problem solving dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah operasional perusahaan yang mungkin muncul dengan lebih efektif. Ini membantu meningkatkan efisiensi proses bisnis dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan masalah.

  2. Problem solving mendorong tim untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mencari solusi. Ini membuka peluang untuk mengembangkan ide-ide baru yang dapat menghasilkan produk atau layanan yang lebih baik dan berbeda dari pesaing.

  3. Problem solving membantu perusahaan dalam menganalisis situasi secara mendalam, membuat keputusan yang informasional dan berdasarkan data, serta mengelola risiko dengan lebih baik.

  4. Proses problem solving melibatkan kolaborasi antaranggota tim. Ini membantu memperkuat kerjasama tim, mengembangkan keterampilan komunikasi, dan membangun kepercayaan di antara anggota tim.

  5. Kemampuan perusahaan untuk mengatasi masalah dengan cepat dan efektif dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan akan merasa dihargai dan diperhatikan saat masalah mereka diselesaikan dengan baik, yang dapat membantu membangun reputasi positif.


Dengan memanfaatkan problem solving secara optimal, perusahaan dapat menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri dan menghasilkan dampak positif pada pertumbuhan dan kesuksesan mereka.

Kamu juga bisa memanfaatkan pelayanan super responsif Dibimbing.id yang membuat kamu bisa menikmati kemudahan belajar tentang pentingnya problem solving dengan Bootcamp bebas akses LMS seumur hidup.




Metode Problem Solving Apa Saja?


Berikut adalah beberapa metode problem solving yang umum digunakan:


1. Metode Brainstorming

Brainstorming adalah salah satu metode problem solving yang melibatkan diskusi kreatif dalam kelompok untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide atau solusi terkait suatu masalah. Tujuan utamanya adalah untuk merangsang pemikiran kreatif dan mengumpulkan berbagai perspektif yang beragam. Tidak ada penilaian atau kritik terhadap ide yang dihasilkan selama sesi brainstorming, sehingga anggota tim merasa bebas untuk berkontribusi.

2. Metode 5 Whys

Metode 5 Whys adalah pendekatan sederhana untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah dengan terus bertanya "mengapa" secara berulang hingga mencapai penyebab yang mendasar. Tujuannya adalah untuk memahami akar penyebab masalah, bukan hanya gejala yang terlihat. Dengan menggali lebih dalam, metode ini membantu mencegah masalah yang sama muncul kembali di masa depan.

3. Metode Fishbone (Ishikawa)

Metode Fishbone, juga dikenal sebagai Diagram Ishikawa, membantu mengidentifikasi penyebab-penyebab yang mungkin dari suatu masalah dengan menggambarkan hubungan sebab-akibat dalam bentuk diagram. Faktor-faktor seperti Manusia, Metode, Mesin, Material, dan Lingkungan (5M) diidentifikasi sebagai potensi sumber masalah. Setelah itu, penyebab-penyebab spesifik di bawah setiap faktor dianalisis lebih lanjut.

4. Metode A3 Problem Solving

Metode A3 Problem Solving berasal dari filosofi manajemen Lean. Pendekatan ini menggunakan satu lembar kertas A3 untuk menggambarkan masalah, penyebab akar, solusi, dan rencana tindakan. Metode ini membantu tim untuk berfokus pada informasi yang relevan dan merancang rencana tindakan yang terstruktur.

5. Metode TRIZ (Theory of Inventive Problem Solving)

TRIZ adalah metode problem solving yang lebih terstruktur dan berfokus pada inovasi. Ini melibatkan penggunaan prinsip-prinsip yang sudah ada untuk menemukan solusi yang lebih kreatif dan unik. Metode ini mencakup database prinsip-prinsip inovatif yang dapat diaplikasikan pada berbagai masalah.

Masing-masing metode problem solving ini dapat digunakan sesuai dengan jenis masalah dan konteks yang dihadapi. Setiap metode memiliki pendekatan uniknya sendiri untuk mengatasi masalah dan mendorong pemikiran inovatif.



6 Langkah Proses Problem Solving


Proses problem solving terdiri dari enam tahapan yang secara berturut-turut membantu mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi, berikut rinciannya:


1. Identifikasi Masalah

Langkah pertama dalam adalah mengidentifikasi masalah dengan jelas dan terinci. Di tahap ini, kamu perlu memahami secara mendalam apa yang menjadi akar penyebab masalah. Penting untuk mengartikulasikan masalah dengan tepat sehingga dapat ditangani dengan benar. Identifikasi masalah harus spesifik dan menghindari deskripsi yang ambigu.

2. Analisis Masalah

Analisis masalah adalah tahap penting dalam proses problem solving. Di sini, kamu akan menganalisis penyebab-penyebab yang mungkin telah menyebabkan masalah. Identifikasi berbagai faktor yang terkait dengan masalah dan coba cari tahu mengapa masalah itu muncul. Tahap ini memerlukan pengumpulan informasi dan data yang mendalam untuk memahami akar penyebabnya.

3. Generasi Solusi

Setelah menganalisis masalah, langkah berikutnya adalah menghasilkan berbagai alternatif solusi yang mungkin. Dalam tahap ini, kamu diharapkan berpikir kreatif dan bebas dalam menghasilkan solusi yang dapat mengatasi masalah. Jangan ragu untuk mengeksplorasi berbagai pendekatan dan ide-ide baru dalam mencari solusi yang tepat.

4. Evaluasi Solusi

Dari berbagai alternatif solusi yang telah dihasilkan, tahap selanjutnya adalah evaluasi solusi-solusi tersebut. Pertimbangkan setiap solusi dari segi kelebihan, kekurangan, dampak, dan kelayakan dalam mengatasi masalah. Pilih solusi yang paling sesuai dengan situasi dan memiliki potensi untuk memberikan hasil yang diinginkan.

5. Implementasi Solusi

Setelah solusi terbaik dipilih, tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan solusi tersebut. Buat rencana tindakan yang jelas untuk menjalankan solusi, termasuk alokasi sumber daya, waktu, dan tanggung jawab. Pastikan semua langkah yang diperlukan untuk mengimplementasikan solusi telah terencana dengan baik.

6. Monitoring dan Evaluasi

Proses problem solving tidak berakhir setelah solusi diimplementasikan. Tahap akhir adalah memonitor hasil implementasi solusi dan melakukan evaluasi terhadap keberhasilannya. Jika solusi yang dijalankan tidak memberikan hasil yang diinginkan, kamu dapat melakukan penyesuaian atau mencari solusi alternatif.


Dengan mengikuti enam tahapan dalam proses problem solving, kamu dapat mengatasi berbagai masalah dengan lebih terstruktur dan efektif. Pendekatan ini membantu kamu mengambil keputusan yang lebih terinformasi, mengurangi risiko kesalahan, dan mengembangkan kemampuan analitis dan kreatif dalam mengatasi masalah.



Contoh Problem Solving

Contoh problem solving adalah ketika seorang karyawan di sebuah perusahaan menghadapi situasi di mana proyek yang sedang dikerjakan mengalami kendala dan tidak mencapai target sesuai yang direncanakan. Dalam menghadapi masalah ini, karyawan tersebut melakukan beberapa langkah untuk menyelesaikannya.

Pertama, karyawan menganalisis akar masalah dengan mencari tahu mengapa proyek tersebut bermasalah. Mungkin ada beberapa faktor seperti kurangnya sumber daya, komunikasi yang buruk, atau masalah teknis.

Setelah mengetahui akar masalah, karyawan tersebut membuat rencana untuk menyelesaikannya. Karyawan bisa mencari sumber daya tambahan, meningkatkan komunikasi antara tim, atau mengajukan permintaan bantuan kepada departemen teknis. 

Selanjutnya, karyawan tersebut bertindak sesuai rencana yang telah dibuat dan melibatkan tim dalam proses perbaikan dan memastikan setiap langkah dikerjakan dengan baik. Selama pelaksanaan, dia juga mengawasi dan memantau perkembangan proyek untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil efektif dan sesuai dengan rencana. 

Terakhir, setelah masalah berhasil diselesaikan, karyawan tersebut melakukan evaluasi terhadap keseluruhan proses. Karyawan mempertimbangkan apa yang perlu ditingkatkan, dan mengambil pelajaran dari contoh problem solving ini untuk menghadapinya dengan lebih efektif. 


Tips Meningkatkan Skill Problem Solving

Meningkatkan skill problem solving adalah suatu keahlian yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa tips yang dapat membantu Sobat MinDi: 

  1. Penting untuk melihat setiap masalah sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Janganlah terlalu fokus pada frustrasi atau kegagalan, tetapi lihatlah setiap masalah sebagai tantangan yang dapat dipecahkan. 

  2. Selalu coba untuk berpikir secara kreatif dan melihat berbagai sudut pandang. Kadang-kadang solusi yang paling jelas atau wajar mungkin bukanlah yang paling efektif. 

  3. Jangan takut untuk mencoba solusi baru dan berani mengambil risiko. Melangkah keluar dari zona nyaman dan mencoba pendekatan yang berbeda bisa menjadi kunci untuk menemukan solusi yang lebih baik.

  4. Penting untuk berkomunikasi dengan orang lain dan belajar dari pengalaman mereka. Berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki pemikiran dan latar belakang yang berbeda dapat membantu melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. 

  5. Latihan secara teratur juga penting untuk meningkatkan skill problem solving. Dengan terus mempraktikkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah, seseorang dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan berbagai masalah. 

Skill problem solving penting dalam dunia kerja karena setiap perusahaan pasti akan menghadapi masalah pada suatu saat. Kemampuan problem solving yang baik akan membantu individu atau tim dalam menghadapi masalah dengan cepat dan efektif, sehingga meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi. 

Nah, skill problem-solving kamu akan sangat bisa dilatih dan di-improve melalui Bootcamp Product & Project Management yang akan memberikan kamu pengalaman magang dan kerja nyata serta mendapatkan 89% koneksi pekerjaan ke 500+ perusahaan.



Share

Author Image

Hudita A. R. Lubis

Hudita merupakan penulis lepas di berbagai topik. Dengan pengalaman lebih dari 2 tahun, ia terkenal dengan tulisannya yang padat dan jelas di topik-topik Project Management dan UI/UX design. Hudita juga merupakan seseorang yang punya rasa ingin tahu yang tinggi dan hobi menulis.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!