Laissez Faire Leadership: Arti, Kelebihan & Cara Menerapkan
Farijihan Putri
•
19 September 2024
•
377
Anda pernah dengar istilah laissez faire leadership? Gaya kepemimpinan ini mungkin nggak sepopuler yang lain, tapi justru menarik banget buat dibahas.
Laissez faire leadership adalah gaya kepemimpinan dengan memberi kebebasan penuh kepada tim untuk mengambil keputusan dan mengatur diri sendiri.
Terdengar menyenangkan, kan? Tapi tunggu dulu, gaya ini juga punya tantangan tersendiri.
Nah, di artikel ini MinDi bakal kupas tuntas arti, kelebihan, dan tentunya cara menerapkan laissez faire leadership secara efektif biar tim Anda tetap produktif dan inovatif!
Apa Itu Laissez Faire Leadership?
Laissez faire leadership adalah gaya kepemimpinan dimana pemimpin memberikan kebebasan penuh kepada tim untuk mengambil keputusan sendiri dan mengelola pekerjaan mereka tanpa banyak campur tangan.
Gaya ini cocok banget buat tim yang sudah ahli di bidangnya, karena mereka diberi kepercayaan penuh untuk menjalankan tugas sesuai keahlian masing-masing.
Namun, meskipun terdengar santai, pemimpin tetap punya peran penting dalam menyediakan dukungan ketika dibutuhkan dan memastikan semua berjalan sesuai arah yang diinginkan.
Jadi, ini bukan soal lepas tangan, tapi soal memberi ruang untuk tim berkembang!
Kelebihan Laissez Faire Leadership
Sumber: Freepik
Setelah paham apa itu laissez faire leadership, mungkin Anda penasaran, apa aja sih kelebihan dari gaya kepemimpinan ini?
Meskipun terlihat lebih santai dibanding gaya kepemimpinan lainnya, laissez faire punya beberapa keunggulan yang bikin dia menarik, terutama untuk tim yang mandiri dan kreatif. Yuk, lihat kelebihannya!
1. Mendorong Kreativitas
Dengan kebebasan penuh, anggota tim punya ruang untuk bereksperimen dan mengeksplorasi ide-ide baru tanpa takut diatur-atur. Nah, ini bikin inovasi lebih cepat muncul!
2. Meningkatkan Tanggung Jawab
Karena keputusan ada di tangan tim, mereka jadi lebih bertanggung jawab atas hasil kerja mereka. Hal ini bisa meningkatkan rasa kepemilikan dan motivasi.
3. Membangun Kepercayaan
Laissez faire leadership menunjukkan pemimpin percaya penuh pada kemampuan tim. Kepercayaan ini bisa memperkuat hubungan antar anggota tim dan pemimpin.
4. Efisiensi Waktu untuk Pemimpin
Pemimpin nggak perlu terlibat dalam setiap detail operasional, sehingga bisa fokus pada hal-hal strategis lainnya. Tim bisa bekerja lebih mandiri tanpa harus menunggu arahan di setiap langkah.
Kekurangan Laissez Faire Leadership
Meskipun laissez faire leadership punya kelebihan yang menarik, seperti mendorong kreativitas dan tanggung jawab, gaya kepemimpinan ini juga punya tantangan yang perlu diwaspadai.
Kalau tidak diterapkan dengan tepat, bisa-bisa tim malah kehilangan arah. Yuk, bahas kekurangannya!
1. Kurangnya Arahan Jelas
Karena pemimpin memberi kebebasan penuh, beberapa anggota tim bisa merasa bingung atau tidak yakin tentang apa yang sebenarnya harus dilakukan. Ini bisa membuat pekerjaan jadi kurang terarah.
2. Risiko Penurunan Produktivitas
Tidak semua anggota tim mampu bekerja secara mandiri. Jika ada yang butuh arahan lebih jelas, mereka bisa kesulitan mengelola waktu dan prioritas.
Nah, pada akhirnya bisa menghambat produktivitas tim secara keseluruhan.
3. Minimnya Feedback
Dalam gaya ini, pemimpin cenderung memberi sedikit masukan atau koreksi.
Padahal, feedback penting untuk perkembangan individu dan tim. Tanpa bimbingan yang jelas, kesalahan bisa terus terulang tanpa ada perbaikan.
4. Potensi Konflik di Tim
Tanpa arahan yang kuat dari pemimpin, ada kemungkinan anggota tim memiliki pendekatan yang berbeda-beda dalam menyelesaikan tugas, yang bisa menimbulkan gesekan atau konflik di dalam tim.
Baca Juga: Agile Leadership: Arti, Manfaat, Prinsip, & Cara Menerapkan
Cara Menerapkan Laissez Faire Leadership
Sumber: Freepik
Setelah melihat kelebihan dan kekurangannya, mungkin Anda mulai berpikir, "Boleh juga nih gaya laissez faire leadership, tapi gimana cara menerapkannya biar tim tetap produktif?"
Gaya kepemimpinan yang memberikan kebebasan memang menarik, tapi kalau nggak diimbangi dengan pendekatan yang tepat, bisa-bisa malah jadi kacau.
Nah, untuk memastikan gaya ini berjalan mulus, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan. Yuk, bahas cara menerapkan laissez faire leadership dengan efektif!
1. Kenali Kapabilitas Tim
Pastikan tim Anda terdiri dari individu-individu yang sudah ahli di bidangnya dan mampu bekerja secara mandiri. Gaya ini cocok buat tim yang sudah berpengalaman dan nggak perlu diawasi terus-menerus.
2. Tetapkan Tujuan yang Jelas
Walaupun Anda memberikan kebebasan, pastikan tim tetap punya tujuan yang jelas.
Sampaikan visi dan target yang harus dicapai, sehingga tim punya panduan meskipun cara mencapai tujuan itu diserahkan pada mereka.
3. Sediakan Dukungan Saat Dibutuhkan
Meskipun Anda nggak selalu terlibat langsung, pastikan anggota tim tahu bahwa Anda siap membantu kalau mereka mengalami kesulitan.
Jangan lepas tangan sepenuhnya, tapi berperan sebagai pendukung yang siap hadir saat dibutuhkan.
4. Berikan Feedback Berkala
Kebebasan tanpa arahan bisa membuat tim kehilangan panduan. Pastikan Anda tetap memberikan feedback secara berkala untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana dan standar yang diharapkan.
5. Bina Komunikasi yang Terbuka
Dalam gaya kepemimpinan ini, komunikasi tetap jadi kunci. Pastikan anggota tim merasa nyaman untuk berdiskusi, bertanya, atau melaporkan kemajuan mereka.
Komunikasi yang baik akan membantu menjaga arah tanpa terasa terlalu mengontrol.
Contoh Laissez Faire Leadership
Sumber: Freepik
Pasti sekarang Anda penasaran, gimana sih contoh nyata penerapan laissez faire leadership di dunia kerja? Gaya kepemimpinan ini nggak cuma teori di buku.
Banyak perusahaan dan pemimpin sukses yang berhasil menerapkan pendekatan ini dengan baik.
Yuk, lihat beberapa contoh konkret yang menunjukkan bagaimana laissez faire leadership bisa bekerja dalam situasi nyata!
1. Google
Google dikenal dengan budaya kerja yang sangat fleksibel. Mereka memberikan kebebasan bagi karyawan untuk mengeksplorasi ide-ide baru melalui program "20% time,".
Setiap karyawan bebas mengerjakan proyek pribadi yang mereka anggap menarik. Nah, ini adalah contoh laissez faire leadership yang mendorong inovasi dan kreativitas tanpa intervensi langsung dari atasan.
2. Steve Jobs di Apple
Meskipun Steve Jobs dikenal sebagai pemimpin yang visioner, dalam beberapa proyek, dia juga memberikan kebebasan penuh kepada timnya untuk mengembangkan produk-produk inovatif seperti iPhone dan iPad.
Jobs percaya bahwa timnya mampu menciptakan produk luar biasa jika diberi ruang untuk berkreasi.
3. Warren Buffett di Berkshire Hathaway
Warren Buffett adalah contoh pemimpin yang mempercayai kebebasan dan kemandirian manajer di bawahnya.
Dia memberi kebebasan penuh kepada CEO dari berbagai anak perusahaan Berkshire Hathaway untuk mengelola bisnis mereka sendiri, asalkan tetap sejalan dengan tujuan strategis perusahaan.
Baca Juga: Panduan Lengkap Leadership Management bagi Pemula Tahun 2025
Ingin Menerapkan Laissez Faire Leadership di Perusahaan?
Sudah siap mencoba gaya kepemimpinan laissez faire di perusahaan Anda?
Memberikan kebebasan pada tim bisa jadi langkah yang tepat untuk mendorong inovasi dan kemandirian, tapi tentu butuh strategi yang matang.
Kalau Anda ingin mempelajari lebih dalam bagaimana menerapkan gaya kepemimpinan ini dengan efektif, Program Corporate Training dibimbing.id solusinya!
Program ini telah bekerja sama dengan lebih dari 40+ perusahaan terbaik di Indonesia dan tingkat kepuasan peserta yang mencapai 90%.
Dalam program ini, dibimbing.id menawarkan beragam pelatihan, mulai dari soft skill training, digital skill training, hingga customizable training untuk kebutuhan spesifik di perusahaan Anda.
Masih bingung memilih pelatihan yang tepat? Tenang, kami juga menyediakan konsultasi gratis di sini untuk membantu Anda menentukan program terbaik bagi karyawan Anda.
Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan dan produktivitas tim bersama dibimbing.id!
Referensi
- The Pros and Cons Laissez-Faire Leadership? [Buka]
- What is laissez-faire leadership? [Buka]
- What Is Laissez-Faire Leadership? [Buka]
- Examples of Laissez-Faire Leadership [Buka]
Tags