dibimbing.id - 50 Istilah dalam Coding yang Harus Diketahui Pemula

50 Istilah dalam Coding yang Harus Diketahui Pemula

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

18 August 2025

506

Image Banner

Kadang suka bingung nggak sih pas lagi belajar coding, tiba-tiba nemu istilah asing yang nggak dijelasin? Misalnya lagi baca tutorial, eh muncul kata kayak framework, API, atau deploy—tapi nggak ada yang ngejelasin artinya secara simpel.

Kebingungan ini bisa bikin proses belajar jadi makin lambat dan bikin minder kalau ngobrol sama yang udah jago. Apalagi kalau istilah itu muncul terus-menerus di video, buku, atau pas ikut bootcamp, makin pusing deh, Warga Bimbingan!

Makanya, MinDi mau bantu kamu ngerti dulu dari dasarnya. Di artikel ini, kita bakal bahas bareng-bareng 30 istilah dalam coding yang sering banget muncul dan wajib kamu tahu sebagai pemula. Yuk, pelan-pelan kita kupas satu-satu biar makin jago!

Baca juga: Panduan Memilih Bootcamp Full Stack Developer yang Tepat


Daftar 30 Istilah dalam Coding dan Artinya

Sebelum mulai belajar coding lebih jauh, penting untuk mengenal istilah-istilah dasar yang sering muncul. Istilah ini biasanya ada di tutorial, materi kursus, atau bahkan saat baca lowongan kerja.

Biar nggak bingung saat ketemu istilah-istilah itu, yuk kenali dulu 30 istilah penting yang jadi pondasi di dunia coding. Baca sampai akhir, ya!


1. Front-End Developer

Front-end developer adalah orang yang bertanggung jawab atas tampilan dan interaksi di website atau aplikasi. Semua elemen yang kamu lihat dan klik di layar adalah hasil kerja mereka.

Mereka biasanya bekerja dengan HTML, CSS, dan JavaScript. Fokusnya adalah membuat tampilan menarik dan nyaman digunakan pengguna.


2. Back-End Developer

Back-end developer mengurus bagian “dalam” dari aplikasi yang nggak terlihat langsung oleh pengguna. Mereka bertugas memastikan data bisa disimpan, diambil, dan diproses dengan benar.

Bahasa yang biasa digunakan antara lain Node.js, Python, atau PHP. Tanpa mereka, aplikasi nggak akan bisa berfungsi dengan baik.


3. Full-Stack Developer

Full-stack developer adalah developer serba bisa yang menguasai bagian front-end dan back-end. Mereka bisa membangun aplikasi dari tampilan sampai ke server dan database-nya.


4. UI (User Interface)

UI adalah bagian visual dari aplikasi atau website yang berhubungan langsung dengan pengguna. Ini termasuk warna, tombol, ikon, layout, dan elemen visual lainnya.


5. UX (User Experience)

UX adalah tentang bagaimana pengguna merasakan pengalaman saat menggunakan aplikasi atau website. Fokusnya bukan cuma soal tampilan, tapi juga alur, kemudahan, dan kenyamanan.

UX Designer biasanya melakukan riset pengguna, uji coba, dan perbaikan berulang. Tujuannya biar aplikasi bener-bener bikin pengguna puas.

Baca juga: Ingin Belajar Front End Development? Cek Roadmapnya di sini!


6. Wireframe

Wireframe adalah sketsa kasar dari tampilan aplikasi, biasanya tanpa warna atau desain detail. Ini dipakai di tahap awal untuk merancang struktur halaman.


7. Mockup

Mockup adalah versi desain yang lebih detail dari wireframe dan biasanya sudah berwarna. Meski belum bisa diklik, tampilannya sudah menyerupai hasil akhir aplikasi.


8. Framework

Sumber: Canva

Framework adalah kerangka kerja yang bantu developer membangun aplikasi lebih cepat. Dengan framework, kamu nggak perlu bikin semua hal dari nol.

Contohnya seperti React, Laravel, atau Django. Framework biasanya punya aturan dan struktur tertentu yang bikin kerja lebih efisien.


9. Library

Library adalah kumpulan fungsi atau kode yang bisa digunakan ulang dalam proyek. Kamu tinggal panggil fitur yang kamu butuh tanpa harus nulis dari awal.

Misalnya kamu mau bikin grafik, tinggal pakai Chart.js. Jadi lebih hemat waktu dan tenaga.


10. Git

Git adalah sistem version control yang membantu kamu menyimpan, melacak, dan mengelola perubahan kode. Ini penting banget apalagi kalau kerja bareng tim.

Dengan Git, kamu bisa kembali ke versi kode sebelumnya kalau ada error. Semua perubahan juga tercatat dengan rapi.


11. GitHub

GitHub adalah platform berbasis web yang digunakan untuk menyimpan, berbagi, dan mengelola kode secara online. Ini sangat populer di kalangan developer karena mendukung kolaborasi tim lewat fitur seperti pull request, issue tracker, dan lainnya.


12. Repository (Repo)

Repository adalah “wadah” tempat kamu menyimpan seluruh file dan riwayat kode dalam sebuah proyek. Baik di Git lokal maupun GitHub, repo menyimpan segalanya: kode, konfigurasi, dokumentasi, dan histori commit.

Satu repo bisa mewakili satu aplikasi atau satu fitur besar. Dengan repo, tim bisa bekerja bareng tanpa file ketimpa-timpa atau bingung mana versi terbaru.


13. Commit

Commit adalah aksi menyimpan perubahan kode ke dalam sistem Git. Setiap commit biasanya disertai pesan yang menjelaskan apa yang diubah.

Commit itu penting karena mencatat jejak kerja kamu. Jadi kalau suatu saat butuh rollback atau ngecek siapa yang ubah bagian tertentu, tinggal lihat commit history-nya.


14. Branch

Branch adalah percabangan dari kode utama yang digunakan untuk mengembangkan fitur baru atau memperbaiki bug. Jadi kamu bisa bereksperimen tanpa merusak versi utama.


15. Merge

Merge adalah proses menggabungkan branch yang kamu buat dengan branch utama (biasanya main atau master). Setelah fitur diuji dan dianggap stabil, merge dilakukan agar kode terbaru masuk ke versi utama.

Baca juga: 12 Bahasa Pemrograman Front End Teratas & Terpopuler 2024


16. Pull Request (PR)

Pull request adalah permintaan untuk menggabungkan branch kamu ke branch utama di GitHub. Di sini kamu juga bisa minta feedback dari rekan satu tim sebelum merge dilakukan.


17. API (Application Programming Interface)

API adalah penghubung antar aplikasi agar bisa “ngobrol” satu sama lain. Misalnya, aplikasi cuaca kamu bisa ambil data dari server BMKG lewat API.


18. REST API

REST API adalah jenis API yang menggunakan protokol HTTP dan mengikuti aturan REST (Representational State Transfer). Ini adalah cara paling umum buat komunikasi antara client dan server.


19. HTTP

HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol yang digunakan browser untuk mengakses website. Setiap kali kamu buka halaman web, browser kamu sedang “ngobrol” sama server lewat HTTP.

HTTP mengatur bagaimana permintaan dan jawaban data dikirim. Misalnya saat kamu isi form dan klik “submit”, itu dikirim via HTTP ke server.


20. HTTPS

Sumber: Canva

HTTPS adalah versi aman dari HTTP yang menggunakan enkripsi SSL atau TLS. Ini melindungi data yang dikirim agar nggak bisa dibaca oleh pihak lain.

Kamu bisa lihat gembok kecil di browser saat buka situs HTTPS. Ini penting terutama untuk situs yang punya login, transaksi, atau data pribadi.


21. Node.js

Node.js adalah runtime JavaScript yang berjalan di luar browser, tepatnya di server. Jadi, sekarang JavaScript nggak cuma buat tampilan web, tapi juga bisa untuk ngurus back-end.


22. Express.js

Express.js adalah framework untuk membangun server dengan Node.js. Dia bikin proses bikin API dan server jadi lebih cepat dan efisien.


23. React

React adalah library JavaScript yang fokus untuk membangun tampilan antarmuka (UI). Dia bikin komponen UI jadi lebih terstruktur dan gampang dipakai ulang.


24. Vue.js

Vue.js adalah framework front-end yang juga digunakan untuk membangun tampilan web. Bedanya, Vue dikenal lebih ringan dan mudah dipelajari dibanding React atau Angular.

Baca juga: Cara Menjadi Web Developer Freelance: Panduan Pemula


25. Angular

Angular adalah framework front-end yang dikembangkan oleh Google. Dia lebih kompleks dari React dan Vue, tapi juga sangat powerful.


26. HTML (HyperText Markup Language)

HTML adalah bahasa dasar untuk membuat struktur halaman web. Semua elemen kayak teks, gambar, atau form dimasukkan pakai HTML.


27. CSS (Cascading Style Sheets)

CSS digunakan untuk mengatur tampilan dari elemen HTML. Kamu bisa atur warna, ukuran, posisi, dan animasi dengan CSS.


28. JavaScript (JS)

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang membuat website jadi interaktif. Misalnya efek klik tombol, popup, atau slideshow—semuanya bisa dibuat dengan JS.

JavaScript berjalan di browser dan sekarang juga bisa di server (pakai Node.js). Inilah kenapa dia disebut bahasa pemrograman serba bisa.


29. TypeScript

TypeScript adalah versi upgrade dari JavaScript yang lebih ketat dan aman. Dia menambahkan fitur “tipe data” supaya program lebih mudah dicek kesalahannya sejak awal.

TypeScript banyak dipakai di proyek besar karena bikin kode lebih rapi dan scalable. Tapi kamu tetap harus paham JavaScript dulu sebelum pindah ke TypeScript.


30. SQL (Structured Query Language)

SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database relasional. Dengan SQL, kamu bisa ambil, tambah, edit, dan hapus data dari tabel database.

Baca juga: 10 Text Editor Terbaik untuk Web Developer (2025)


Ingin Jadi Full Stack Web Developer?

Setelah memahami 30 istilah dalam coding yang wajib diketahui pemula, sekarang saatnya kamu naik level dan mulai praktik langsung membangun aplikasi web dari nol!

Yuk, ikuti Bootcamp Full Stack Web Development di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar HTML, CSS, JavaScript, React, Node.js, hingga manajemen database—semua langsung dipandu mentor berpengalaman dan kurikulum yang aplikatif.

Belajar bareng komunitas produktif, dibekali project nyata, dan dibimbing hingga siap kerja di bidang teknologi yang terus berkembang pesat.

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni mencapai 96%, peluangmu berkarier sebagai Full Stack Developer semakin terbuka lebar!

Jadi, tunggu apa lagi? Klik di sini dan daftar sekarang disini! Waktunya wujudkan mimpimu jadi developer profesional bareng MinDi. #BimbingSampeJadi


Referensi:

  1. Ultimate List of Coding Terminology & Definitions for Beginners [Buka]
Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!