Memahami Investment Analysis: Contoh dan Prosesnya
Farijihan Putri
•
06 October 2025
•
233
Investment analysis sering menjadi tantangan utama buat investor pemula yang masih bingung menilai apakah saham, obligasi, atau instrumen keuangan layak dibeli. Tanpa pemahaman yang jelas, keputusan investasi rawan cuma ikut tren atau rekomendasi orang lain tanpa dasar analisis.
Warga Bimbingan, kondisi ini makin relevan ketika pasar modal Indonesia terus berkembang. Data dari Indonesia Business Post menunjukkan, realisasi investasi bahkan sudah tembus Rp 477,7 triliun pada semester I 2025, naik 11,5% dari tahun sebelumnya.
Kalau kamu nggak menguasai investment analysis, risiko kerugian jelas lebih besar. Bahkan, karier di bidang investment pun sedang meningkat pesat.
Kamu bisa lho belajar cara membaca laporan keuangan, menghitung valuasi, dan mengelola risiko lewat Investment & Banking Bootcamp dibimbing.id bareng mentor praktisi supaya bisa ambil keputusan investasi dengan percaya diri.
Okay, sekarang MinDi akan jelasin investment analysis lengkap sama contoh metode hingga prosesnya.
Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Investment & Banking Terbaik
Apa Itu Investment Analysis?
Investment analysis adalah proses mengevaluasi investasi, industri, dan tren ekonomi untuk memprediksi kinerja serta menilai apakah investasi tersebut sesuai bagi seorang investor.
Analisis ini mencakup pemeriksaan instrumen keuangan, pengelolaan portofolio, hingga penyusunan strategi keuangan.
Tujuannya membantu pengambilan keputusan investasi dengan mempertimbangkan harga masuk, jangka waktu penyimpanan, serta peran investasi dalam portofolio secara keseluruhan sesuai dengan tujuan dan profil tiap investor.
Kebutuhan tiap investor yang berbeda, strategi pun harus disesuaikan berdasarkan tujuan finansial, jangka waktu, hingga kondisi keuangan pribadi. Bagi yang merasa kesulitan melakukan analisis sendiri, bantuan dari investment advisor bisa menjadi solusi tepat.
Contoh Metode Investment Analysis
Sebelum milih strategi investasi, penting banget buat tahu metode investment analysis yang sering dipakai investor. Warga Bimbingan bisa liat 6 contoh metodenya di bawah ini!
1. Top-down Analysis
Pendekatan top-down melihat kondisi pasar secara luas untuk menemukan faktor yang bisa memengaruhi portofolio. Fokus analisis bisa mengarah ke wilayah tertentu, negara, sektor industri, atau kelas aset spesifik.
Biasanya, metode ini lebih sering digunakan oleh investor besar seperti institusi keuangan atau individu dengan aset bernilai tinggi. Portofolio mereka biasanya dibentuk berdasarkan tren ekonomi global, berita pasar, dan indikator makroekonomi.
2. Bottom-up Analysis
Metode bottom-up berfokus pada analisis perusahaan yang dipilih sebagai target investasi. Kinerja keuangan perusahaan menjadi pusat perhatian, mulai dari rasio harga terhadap pendapatan, margin laba, hingga laba per saham.
Cara ini umumnya dipakai investor individu yang ingin membangun investasi stabil dalam jangka panjang. Banyak yang memilihnya karena dianggap lebih konservatif serta mampu meminimalkan risiko.
3. Fundamental Analysis
Pendekatan fundamental bertujuan menemukan nilai pasar wajar dari suatu investasi. Proses analisisnya lebih langsung dan relatif cepat, sehingga investor bisa segera menilai kelayakan aset.
Hasil analisis membantu menentukan apakah aset sesuai dengan tujuan investasi pribadi. Banyak investor menggunakan metode ini untuk menjaga strategi tetap konsisten dalam jangka panjang.
4. Technical Analysis
Analisis teknikal digunakan untuk membaca pola pergerakan pasar agar keputusan investasi lebih tepat. Investor biasanya memanfaatkan grafik, volume perdagangan, dan perubahan harga untuk menemukan peluang trading.
Metode ini populer di kalangan investor jangka pendek yang ingin tahu kapan waktu masuk atau keluar pasar. Keberhasilannya sangat bergantung pada pengalaman dan kemampuan membaca pola data.
5. Security Analysis
Security analysis menilai satu aset secara menyeluruh, mulai dari profitabilitas, risiko, hingga potensi keuntungan. Evaluasi biasanya mencakup data historis, kondisi pasar saat ini, serta proyeksi di masa depan.
Pendekatan ini dekat dengan value investing, yakni membeli aset undervalued yang diyakini akan naik nilainya. Fokus utamanya ada pada nilai intrinsik, bukan hanya pergerakan harga pasar.
6. Portfolio Analysis
Analisis portofolio melihat keseluruhan aset dalam satu portofolio untuk menilai risiko dan potensi imbal hasil. Investor sering melakukan diversifikasi agar risiko tidak menumpuk pada satu aset saja.
Proses ini membantu memastikan strategi investasi tetap seimbang serta sesuai tujuan finansial. Kadang dilakukan juga stress test untuk mengukur daya tahan portofolio pada kondisi pasar yang sulit.
Baca Juga: Investment Banking di Indonesia: Tren dan Prospeknya
Cara dan Proses Melakukan Investment Analysis
Sumber: Freepik
Kalau mau serius terjun ke dunia investasi, Warga Bimbingan perlu tau nih cara dan proses melakukan investment analysis biar keputusan yang diambil makin tepat.
1. Kumpulin Data Finansial
Langkah awal selalu dimulai dari ngumpulin data keuangan yang relevan, seperti laporan tahunan, neraca, atau catatan arus kas. Dari data tersebut, kamu bisa dapetin gambaran jelas tentang kesehatan finansial suatu perusahaan.
Analisis mendalam bakal lebih gampang kalau informasinya lengkap dan terstruktur. Data ini juga bisa menjadi dasar buat bandingin kinerja perusahaan dengan kompetitornya.
2. Analisis Kondisi Pasar
Setelah pegang data perusahaan, penting banget untuk lihat kondisi pasar yang lagi berjalan. Faktor seperti tren industri, kebijakan pemerintah, sampai kondisi ekonomi global bisa kasih pengaruh besar.
Dari sana, kamu bisa nemuin potensi peluang maupun ancaman yang mungkin muncul. Analisis pasar yang solid bakal bikin rencana investasi terasa lebih realistis.
3. Evaluasi Risiko dan Potensi
Tahap berikutnya, mengukur seberapa besar risiko yang harus ditanggung dibandingkan dengan potensi keuntungannya. Investor biasanya pakai indikator seperti volatilitas harga, rasio keuangan, atau stabilitas manajemen.
Proses ini bikin kamu lebih sadar apakah aset yang dipilih sejalan sama profil risiko pribadi. Hasil evaluasi juga bantu nyusun strategi untuk meminimalkan kerugian.
4. Ambil Keputusan Investasi
Setelah semua tahap analisis dilewati, saatnya buat nentuin langkah investasi. Keputusan bisa berupa beli, tahan, atau bahkan jual aset yang sudah dievaluasi.
Setiap pilihan harus tetap sesuai tujuan keuangan yang sudah ditetapkan di awal. Dari situ, kamu bisa lebih pede mengatur portofolio dan optimalkan hasilnya.
Baca Juga: Berapa Biaya Bootcamp Investment & Banking Dibimbing? Worth It Buat Karier!
Siap Kuasai Investment Analysis Lebih Dalam?
Investment analysis bukan cuma teori, tapi skill nyata yang bisa bikin kamu lebih percaya diri dalam ambil keputusan keuangan.
Kalau kamu pengen upgrade skill dan berkarier di bidang ini, ikut aja Bootcamp Investment & Banking dibimbing.id. Belajar bareng mentor berpengalaman, gratis mengulang kelas, dan ada 840+ hiring partner buat penyaluran kerja. Faktanya, 96% alumni udah berhasil kerja di bidangnya.
Kalau kamu masih punya pertanyaan, “Gimana cara dapetin portofolio investasi yang bisa dilirik recruiter?” atau “Apa aja skill yang paling dibutuhin buat jadi Investment & Banking Analyst?”, konsultasi gratis aja di sini! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi Investment & Banking Analyst profesional.
Referensi
Tags
