Google Tag Manager Tutorial: Panduan Lengkap untuk Pemula
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
01 November 2025
•
32
Google Tag Manager Tutorial ini cocok banget buat kamu yang ingin pasang kode tracking di website tanpa ribet. Banyak Warga Bimbingan yang akhirnya lebih efisien setelah mengenal alat ini.
Dengan Google Tag Manager (GTM), semua tag bisa kamu kelola di satu tempat tanpa perlu edit kode setiap saat. Praktis banget buat digital marketer atau pemilik bisnis yang mau pantau performa website.
Di artikel ini, MinDi bakal bantu kamu memahami istilah penting, cara kerja, dan panduan lengkap penggunaan GTM untuk pemula. Yuk simak sampai akhir biar makin jago ngatur tag website kamu sendiri!
Baca juga: 7 Bootcamp SEO Expert Terbaik untuk Menjadi Ahli SEO di 2025
Apa Itu Google Tag Manager?
Google Tag Manager (GTM) adalah alat gratis dari Google yang membantu kamu mengelola berbagai kode pelacakan atau “tag” di website tanpa perlu mengedit kode secara manual.
Dengan GTM, kamu bisa menambahkan tag seperti Google Analytics, Facebook Pixel, atau event tracking hanya lewat satu dashboard sederhana.
Alat ini memudahkan pemilik bisnis dan digital marketer untuk memantau perilaku pengunjung dengan cepat dan efisien.
Jadi, kamu nggak perlu lagi repot minta bantuan developer setiap kali ingin menambah atau mengubah kode pelacakan di situsmu.
Baca juga: Kursus Digital Marketing Langsung Kerja: Praktek Nyata sampai Diterima
Istilah Penting dalam Google Tag Manager
Dengan tahu istilah ini, kamu bakal lebih mudah mengerti cara kerja GTM dan nggak bingung saat mulai menggunakannya.
1. Tag
Tag adalah potongan kode kecil yang digunakan untuk mengirim data dari website ke platform lain, seperti Google Analytics atau Meta Pixel.
Melalui GTM, kamu bisa menambahkan, mengatur, atau menonaktifkan tag tanpa menyentuh kode di situs.
2. Trigger
Trigger berfungsi sebagai pemicu yang menentukan kapan tag dijalankan. Misalnya, kamu bisa membuat trigger agar tag aktif saat seseorang mengklik tombol, mengisi formulir, atau membuka halaman tertentu.
Dengan trigger, kamu punya kendali penuh terhadap kapan data dikirim dan ke mana arahnya.
3. Variable
Variable adalah elemen dinamis yang menyimpan nilai tertentu untuk membantu tag dan trigger bekerja dengan lebih fleksibel. Contohnya, kamu bisa membuat variable yang berisi URL halaman atau teks tombol yang diklik.
4. Container
Container adalah tempat yang menampung semua tag, trigger, dan variable di satu proyek GTM. Setiap website biasanya punya satu container yang dipasang melalui kode container snippet di situs.
5. Workspace
Workspace digunakan untuk mengelola dan menguji perubahan sebelum dipublikasikan. Ini membantu kamu bereksperimen tanpa mengganggu data yang sedang berjalan di situs live.
Dengan workspace, kamu bisa bekerja lebih aman dan rapi, terutama kalau proyeknya dikerjakan oleh tim.
Baca juga: 12 Contoh Pemasaran Digital untuk Bisnis & Tipsnya (2025)
Cara Kerja Google Tag Manager
Google Tag Manager (GTM) adalah alat yang memudahkan pengelolaan tag di situs web tanpa mengubah kode sumber. Pengguna dapat menambahkan tag seperti analitik dan iklan melalui antarmuka yang mudah digunakan.
GTM bekerja dengan menambahkan container snippet ke situs web, yang memungkinkan pengelolaan tag, triggers, dan variabel dari dasbor. Tag akan dijalankan sesuai aturan yang ditentukan, seperti saat halaman dimuat atau interaksi pengguna.
Dengan GTM, pelacakan dan pengukuran menjadi lebih efisien tanpa perlu perubahan kode dari pengembang.
Baca juga: Download SEO Report Template Gratis dan Lengkap 2025
Google Tag Manager Tutorial untuk WordPress
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Warga Bimbingan lakukan untuk membuat akun Google Tag Manager dan menginstalnya di situs WordPress Kamu:
1. Buat Akun Google Tag Manager
Untuk memulai dengan Google Tag Manager, langkah pertama adalah membuat akun GTM dan container untuk situs Kamu.
Setelah akun dibuat, Kamu akan diberikan potongan kode yang perlu dipasang di situs web Kamu untuk mengaktifkan GTM.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Kunjungi Google Tag Manager dan klik tombol “Create Account”.
- Isi formulir dengan nama akun dan negara Kamu, lalu buat nama container (biasanya nama situs web Kamu).
- Pilih platform “Web” untuk container Kamu, lalu setujui syarat dan ketentuan yang berlaku.
- Setelah akun dan container dibuat, GTM akan memberikan ID container dan dua potongan kode yang perlu dipasang di situs WordPress Kamu.
2. Salin Kode Snippet GTM
Setelah membuat akun dan container, Kamu akan mendapatkan dua potongan kode dari GTM yang perlu dipasang di situs Kamu.
Kode ini memungkinkan GTM untuk memuat dan menjalankan tag di halaman web Kamu sesuai dengan aturan yang ditentukan.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Salin kedua potongan kode yang diberikan oleh Google Tag Manager. Satu potongan harus ditempatkan di bagian <head> halaman web, dan satu lagi di bagian <body>.
- Simpan kode tersebut dengan baik karena Kamu akan menggunakannya di langkah berikutnya. Kode ini sangat penting untuk memastikan GTM berfungsi dengan benar di situs Kamu.
3. Instal Plugin Google Tag Manager di WordPress
Untuk mempermudah pemasangan kode GTM di situs WordPress Kamu, Kamu dapat menggunakan plugin.
Plugin ini memungkinkan Kamu menambahkan ID GTM tanpa harus menyentuh kode tema langsung.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Masuk ke dashboard WordPress Warga Bimbingan dan pergi ke menu “Plugins” > “Add New”.
- Cari plugin “Google Tag Manager” (misalnya, “GTM4WP – A Google Tag Manager (GTM) plugin for WordPress”).
- Klik “Install Now” dan setelah instalasi selesai, klik “Activate” untuk mengaktifkan plugin tersebut di situs Kamu.
- Dengan plugin ini, Kamu tidak perlu menambahkan kode secara manual ke dalam file tema.
4. Pasang Kode GTM di WordPress
Setelah plugin diaktifkan, langkah selanjutnya adalah menambahkan ID GTM ke dalam pengaturan plugin di WordPress. Ini akan memastikan bahwa GTM dapat melacak data dan menjalankan tag di situs Kamu.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Setelah plugin terpasang, buka menu “Settings” > “Google Tag Manager” di dashboard WordPress.
- Masukkan ID GTM yang Kamu salin dari akun GTM di kolom yang disediakan. ID ini biasanya dimulai dengan “GTM-” diikuti dengan kode unik.
- Setelah memasukkan ID, klik “Save Changes” untuk menyimpan pengaturan. Kini, GTM akan mulai berfungsi di situs WordPress Kamu, memungkinkan Kamu untuk menambahkan dan mengelola tag dengan mudah.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Google Tag Manager berhasil dipasang di situs WordPress Kamu, dan Kamu dapat mulai mengelola tag tanpa memerlukan perubahan manual di kode sumber situs Kamu.
Ingin Jadi Digital Marketing Professional?
Setelah memahami dasar-dasar Google Tag Manager Tutorial, sekarang saatnya kamu melangkah lebih jauh dan mempraktikkan strategi digital marketing secara menyeluruh!
Yuk, ikuti Bootcamp Digital Marketing di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman tentang SEO, Google Ads, Social Media Marketing, hingga analisis performa kampanye menggunakan tools digital seperti GTM dan Google Analytics.
Kurikulumnya dirancang aplikatif dan berbasis praktik, jadi kamu nggak cuma paham teori tapi juga siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Dengan dukungan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni mencapai 96%, peluang karier di bidang digital marketing terbuka lebar untukmu.
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami di sini dan daftar sekarang di dibimbing.id untuk mulai perjalananmu menjadi seorang Digital Marketing Professional. #BimbingSampeJadi
Referensi
- Introduction to Tag Manager [Buka]
Tags
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.
