dibimbing.id - Compliance Risk Management: Panduan Lengkap untuk Mencegah Kerugian

Compliance Risk Management: Panduan Lengkap untuk Mencegah Kerugian

Farijihan Putri

28 August 2025

656

Image Banner

Bicara soal bisnis, semua pasti ingin untung dan terus berkembang. Tapi, ada satu hal yang sering terlewat dan bisa menjadi bumerang, yaitu compliance

Nah, buat kamu yang tertarik atau lagi belajar risk management, memahami compliance risk management itu penting banget.

Pasalnya, terjadi peningkatan kasus pelanggaran kepatuhan di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat lebih dari 20 ribu aduan konsumen hingga Juni 2025, dengan 564 diantaranya terindikasi pelanggaran di sektor jasa keuangan.

Di artikel ini, MinDi bakal kupas tuntas panduan compliance risk management biar bisnis kamu aman dari segala risiko.

Kalau kamu mau jadi risk management analyst yang kompeten dan ahli baca risiko, kamu bisa banget ikutan Bootcamp Risk Management dibimbing.id! Setelah baca artikel ini, langsung daftar, ya Warga Bimbingan!

Baca Juga: Fraud Risk Management: Solusi Cegah & Tangani Risiko Penipuan Bisnis


Apa Itu Compliance Risk Management?

Compliance risk management adalah proses sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola segala risiko yang muncul akibat ketidakpatuhan terhadap hukum, regulasi, atau aturan internal. 

Proses ini bertujuan untuk menghindari konsekuensi negatif seperti denda hukum, kerugian finansial, hingga kerusakan reputasi.

Secara lebih rinci, compliance risk management adalah upaya berkelanjutan untuk mengikuti setiap perubahan dalam regulasi bisnis. 

Hal ini penting karena perusahaan harus mematuhi berbagai aturan, mulai dari regulasi pemerintah hingga praktik due diligence dalam rantai pasokan (supply chain compliance). 

Dengan menerapkan manajemen risiko yang efektif, perusahaan bisa memastikan setiap kontrak dan operasional bisnis mematuhi semua persyaratan. Pada akhirnya, dapat melindungi bisnis dari berbagai risiko, termasuk penipuan dan korupsi.

Baca juga: Memahami 4 Pilar Manajemen Risiko untuk Organisasi Efektif


5 Tahapan Kunci dalam Compliance Risk Management

Selanjutnya, MinDi akan bedah tahapan-tahapan kunci yang harus kamu terapkan untuk membangun program yang efektif.


1. Identifikasi Risiko Kepatuhan

Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua risiko kepatuhan yang mungkin dihadapi perusahaan.

Kamu perlu menganalisis peraturan yang berlaku, tren industri, dan potensi celah dalam operasional bisnis.


2. Penilaian dan Prioritas Risiko

Setelah semua risiko teridentifikasi, setiap risiko harus dinilai berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinannya terjadi. 

Melalui penilaian tersebut, kamu bisa menentukan risiko mana yang paling mendesak dan harus diprioritaskan untuk ditangani lebih dulu.


3. Mitigasi dan Pengendalian Risiko

Tahap berikutnya adalah menyusun strategi untuk mengurangi atau menghilangkan risiko yang sudah diprioritaskan. 

Menerapkan compliance risk management yang efektif akan melibatkan pembuatan kebijakan baru, pelatihan karyawan, hingga penggunaan teknologi untuk mengotomatisasi kepatuhan.


4. Monitoring dan Pelaporan

Kepatuhan bukanlah hal sekali jalan, sehingga proses pemantauan harus dilakukan secara berkala. 

Pemantauan rutin ini memungkinkan kamu untuk mendeteksi masalah lebih cepat dan melaporkan status kepatuhan kepada manajemen.


5. Tinjauan dan Perbaikan Berkelanjutan

Tahap terakhir adalah meninjau kembali seluruh proses untuk memastikan efektivitasnya. Dengan evaluasi berkala, kamu bisa terus beradaptasi dengan perubahan regulasi dan meningkatkan program kepatuhan agar lebih baik lagi di masa depan.

Baca Juga: Contoh Surat Lamaran Kerja Risk Analyst yang Menarik HR


Apa Saja Manfaat Menerapkan Compliance Risk Management?

Sumber: Freepik

Tapi sebenernya, apa saja sih manfaat compliance risk management? Nah, MinDi jelasin 5 manfaat utamanya!


1. Mencegah Kerugian Finansial

Menerapkan program kepatuhan membantu perusahaan menghindari denda berat dan biaya hukum yang mahal. 

Dengan kata lain, investasi di bidang ini jauh lebih hemat daripada membayar konsekuensi akibat pelanggaran.


2. Melindungi Reputasi dan Kepercayaan

Reputasi yang baik adalah aset paling berharga bagi bisnis. Menerapkan compliance risk management secara konsisten akan menunjukkan kepada pelanggan dan investor bahwa perusahaanmu dapat dipercaya.


3. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Saat proses kerja sudah teratur dan sesuai aturan, operasional perusahaan akan menjadi lebih efisien.

Adanya compliance risk management yang terstruktur dapat mengurangi risiko dan duplikasi pekerjaan.


4. Memperkuat Pengambilan Keputusan

Manajemen memiliki pemahaman yang lebih baik tentang risiko yang dihadapi saat data kepatuhan tersedia dengan jelas.

Pengetahuan ini memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan strategis yang lebih tepat dan terukur.


5. Membangun Budaya Transparan dan Bertanggung Jawab

Program kepatuhan yang kuat akan menumbuhkan budaya kerja yang lebih transparan di seluruh tim.

Hal ini mendorong setiap karyawan untuk bertindak dengan integritas dan bertanggung jawab atas setiap keputusan mereka.


Contoh Implementasi Compliment Risk Management

Yuk, lanjut cari tahu contoh bagaimana konsep ini diterapkan secara nyata di berbagai jenis perusahaan!


1. Kepatuhan Data (Privasi Pelanggan)

Sebagai contoh, perusahaan teknologi yang mengumpulkan data pengguna wajib mematuhi regulasi privasi seperti GDPR. M

ereka akan membuat kebijakan internal yang ketat mengenai cara pengumpulan dan penggunaan data. 

Lalu, perusahaan juga akan menyediakan pelatihan berkala untuk memastikan setiap karyawan memahami pentingnya perlindungan data.

Penerapan ini membantu perusahaan terhindar dari denda besar dan melindungi kepercayaan pelanggan.


2. Anti-Suap dan Korupsi

Untuk bisnis yang sering berinteraksi dengan mitra eksternal atau pemerintah, risiko suap bisa sangat tinggi. Menerapkan compliance risk management di sini berarti membuat kebijakan anti-korupsi yang ketat. 

Perusahaan melakukan due diligence mendalam pada calon mitra bisnis untuk memastikan mereka tidak terlibat dalam praktik ilegal.

Hal ini melindungi perusahaan dari tuntutan hukum, serta menjaga reputasi dan integritas di mata publik.


3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Di industri manufaktur atau konstruksi, kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja sangatlah krusial.

Perusahaan akan membentuk tim khusus yang rutin mengaudit area kerja untuk memastikan semua peralatan aman dan sesuai standar. 

Selain itu, mereka mengadakan pelatihan wajib tentang prosedur darurat dan penggunaan alat pelindung diri (APD).

Upaya ini tidak hanya memenuhi regulasi pemerintah, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi seluruh karyawan.

Baca Juga: Bootcamp Dibimbing Apa Saja? Cek Bidang Sesuai Minatmu!


Jadi Ahli Manajemen Risiko dengan dibimbing.id!

Tertarik mendalami lebih jauh dunia risk management ? Yuk, raih karier impianmu di bidang ini bareng Bootcamp Risk Management dibimbing.id!

Kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan silabus terlengkap, 25+ weekly assignment untuk portofolio, dan gratis mengulang kelas.

Dapatkan pengalaman berharga lewat Final Project berbasis studi kasus nyata. Dan dibimbing.id juga punya 840+ hiring partner yang siap membantumu mendapatkan pekerjaan setelah lulus.

Masih ada pertanyaan, seperti:

  1. Apakah saya yang tidak memiliki latar belakang manajemen risiko bisa mengikuti bootcamp ini?
  2. Bagaimana sistem pembayaran dan jadwal kelasnya?

Yuk, langsung aja konsultasi gratis di sini! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi Risk Management Analyst profesional!


Referensi

  1. What is Compliance Risk Management? [Buka]
  2. 5 Steps Compliance Risk Management Process [Buka]
  3. OJK Terima Lebih dari 20 Ribu Aduan Konsumen per Juni 2025 [Buka]

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!