Apa itu Stakeholder Engagement? Definisi, Contoh & Pentingnya
Muthiatur Rohmah
•
17 July 2024
•
4080
Stakeholder engagement merupakan konsep penting dalam dunia bisnis dan manajemen proyek. Jika Sobat MinDi sedang menjalankan proyek perusahaan, sangat penting untuk memahami hal ini.
Stakeholder engagement adalah berkomunikasi dengan semua pihak yang memiliki kepentingan dalam suatu proyek atau perusahaan. Tujuannya untuk memastikan partisipasi aktif, mendapatkan masukan berharga, dan membangun dukungan yang kuat.
Dengan stakeholder engagement yang efektif, kita bisa menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif, meminimalkan risiko konflik, dan memastikan keberhasilan proyek atau inisiatif.
Tertarik mempelajari stakeholder engagement lebih lanjut? Yuk simak penjelasan lengkapnya pada artikel ini.
Apa itu Stakeholder Engagement?
Tunggu dulu Sobat MinDi, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai stakeholder engagement, pertama-tama yuk pahami dulu apa yang dimaksud stakeholder engagement melalui beberapa pengertian berikut ini.
Dilansir dari SME strategy, Stakeholder engagement adalah proses yang diikuti oleh perusahaan untuk mendengarkan, berkolaborasi, atau memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan mereka, atau kombinasi dari ketiganya.
Proses ini mencakup identifikasi, pemetaan, dan prioritas pemangku kepentingan untuk menentukan taktik komunikasi yang paling efektif dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia sebaik mungkin.
Melalui stakeholder engagement, perusahaan dapat secara proaktif mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan semua pihak yang memiliki kepentingan dalam perusahaan, yang dapat memperkuat koneksi, kepercayaan, keyakinan, dan dukungan terhadap perusahaan.
Jika dilakukan dengan baik, stakeholder engagement dapat mengurangi risiko dan konflik potensial dengan kelompok pemangku kepentingan, termasuk ketidakpastian, ketidakpuasan,sikap acuh, dan resistensi terhadap perubahan.
Siapa saja Stakeholder dalam Perusahaan?
Dalam membangun stakeholder engagement yang efektif, Sobat MinDi harus paham terlebih dahulu mengenai siapa saja stakeholder dalam perusahaan.
Yuk simak penjelasan mengenai siapa saja stakeholder dalam perusahaan berikut ini.
Stakeholder perusahaan terdiri dari dua kelompok utama: stakeholder internal dan eksternal. Berikut adalah penjelasan masing-masing kelompok:
Stakeholder Internal:
- Karyawan
Karyawan adalah aset penting bagi perusahaan, mereka bertanggung jawab atas operasi sehari-hari dan berkontribusi langsung terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Karyawan mencakup semua level, mulai dari staf garis depan hingga manajemen puncak.
- Manajemen
Manajemen mencakup para eksekutif, manajer, dan pemimpin tim yang bertugas mengarahkan, mengawasi, dan mengelola operasi perusahaan. Mereka bertanggung jawab untuk membuat keputusan strategis dan operasional yang mempengaruhi keseluruhan organisasi.
- Pemegang Saham
Pemegang saham adalah individu atau entitas yang memiliki saham di perusahaan. Mereka memiliki kepentingan finansial dalam keberhasilan perusahaan dan berhak mendapatkan dividen serta apresiasi nilai saham.
Stakeholder Eksternal:
- Pelanggan
Pelanggan adalah individu atau organisasi yang membeli produk atau layanan dari perusahaan. Kepuasan dan loyalitas pelanggan sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang perusahaan.
- Pemasok
Pemasok adalah pihak yang menyediakan bahan baku, komponen, atau layanan yang diperlukan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. Hubungan yang baik dengan pemasok dapat memastikan kelancaran operasi dan kualitas produk.
- Distributor dan Mitra Bisnis
Distributor dan mitra bisnis membantu dalam mendistribusikan dan menjual produk perusahaan ke pasar yang lebih luas. Mereka dapat mencakup peritel, grosir, dan agen penjualan.
- Komunitas Lokal
Komunitas lokal mencakup masyarakat yang berada di sekitar lokasi operasional perusahaan. Perusahaan sering kali berinteraksi dengan komunitas melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan kegiatan filantropi.
- Regulator dan Pemerintah:
Regulator dan pemerintah adalah badan yang mengatur dan mengawasi operasi perusahaan untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Mereka dapat memengaruhi kebijakan, praktik, dan operasi perusahaan.
- Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan seperti bank, investor, dan kreditur menyediakan modal dan sumber daya finansial yang diperlukan perusahaan untuk beroperasi dan berkembang. Mereka memiliki kepentingan dalam stabilitas dan profitabilitas perusahaan.
Dengan memahami dan melibatkan stakeholder, perusahaan dapat membangun hubungan yang kuat, meningkatkan kepercayaan, dan memastikan keberhasilan jangka panjang.
Baca Juga: Apa itu Matriks Risiko? Pengertian, Jenis, Manfaat & Panduannya
Pentingnya Stakeholder Engagement dalam CSR (Corporate Social Responsibility)
Stakeholder engagement merupakan elemen penting dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR).
Dengan melibatkan pemangku kepentingan secara aktif, perusahaan dapat memastikan bahwa program CSR perusahaan relevan, efektif, dan memiliki dampak positif yang berkelanjutan.
Berikut adalah empat alasan mengapa stakeholder engagement sangat penting dalam konteks CSR:
1. Memastikan Relevansi dan Efektivitas Program CSR
Dengan melibatkan stakeholder, perusahaan dapat memahami kebutuhan, harapan, dan prioritas komunitas serta pihak-pihak terkait. Hal ini membantu perusahaan untuk merancang program CSR yang benar-benar relevan dan berdampak positif bagi mereka.
Misalnya, melalui dialog dengan masyarakat lokal, perusahaan dapat mengidentifikasi proyek yang paling dibutuhkan, seperti pembangunan infrastruktur atau program pendidikan.
2. Membangun Kepercayaan dan Dukungan
Partisipasi aktif stakeholder dalam program CSR membantu membangun kepercayaan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas lokal, karyawan, dan mitra bisnis.
Ketika stakeholder merasa didengar dan dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, mereka lebih mungkin mendukung dan berkontribusi pada kesuksesan inisiatif CSR. Kepercayaan yang terbangun ini juga dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata publik.
3. Mengidentifikasi dan Mengelola Risiko
Melalui stakeholder engagement, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi risiko dan masalah yang mungkin timbul dari program CSR.
Ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan proaktif dalam mengelola risiko tersebut dan menghindari konflik yang dapat merusak hubungan dengan komunitas atau pemangku kepentingan lainnya.
Misalnya, diskusi dengan kelompok lingkungan dapat membantu perusahaan mengidentifikasi dampak ekologis potensial dari proyek tertentu dan mencari solusi yang lebih berkelanjutan.
4. Mendorong Inovasi dan Kolaborasi
Stakeholder engagement dapat mendorong inovasi dan kolaborasi dalam pelaksanaan program CSR. Melalui dialog dan kerjasama dengan berbagai pihak, perusahaan dapat menemukan ide-ide baru dan pendekatan yang lebih efektif untuk mencapai tujuan CSR.
Kolaborasi ini juga dapat memperluas dampak positif program dengan melibatkan sumber daya dan keahlian dari berbagai stakeholder.
Misalnya, kerjasama dengan organisasi non-pemerintah (NGO) atau lembaga pendidikan dapat memperkaya program CSR dengan pengetahuan dan pengalaman yang lebih mendalam.
Dengan stakeholder engagement yang efektif dalam pelaksanaan CSR, perusahaan dapat membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan komunitas dan pemangku kepentingan lainnya.
Langkah Penerapan Stakeholder Engagement yang Efektif
Sobat MinDi ingin mulai menerapkan stakeholder dalam proyek perusahaan? Bingung harus mulai dari mana? Yuk simak langkah penerapan stakeholder engagement yang tepat dan efektif berikut ini.
1. Identifikasi dan Pemetaan Stakeholder
Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua stakeholder yang relevan yang mungkin dipengaruhi oleh atau memiliki kepentingan dalam proyek atau inisiatif perusahaan. Stakeholder ini bisa meliputi karyawan, pelanggan, pemasok, komunitas lokal, pemerintah, dan lainnya.
Setelah diidentifikasi, lakukan pemetaan stakeholder untuk menentukan tingkat kepentingan dan pengaruh mereka. Pemetaan ini membantu dalam menentukan prioritas dan strategi engagement yang sesuai untuk masing-masing kelompok stakeholder.
2. Perencanaan Strategi Engagement
Setelah stakeholder diidentifikasi dan dipetakan, langkah berikutnya adalah merancang strategi engagement yang jelas dan terstruktur.
Strategi ini harus mencakup tujuan engagement, metode komunikasi, frekuensi interaksi, dan alat yang akan digunakan untuk melibatkan stakeholder.
Misalnya, perusahaan bisa mengadakan pertemuan tatap muka, survei, forum diskusi, atau menggunakan platform digital untuk berkomunikasi dengan stakeholder. Strategi ini harus disesuaikan dengan karakteristik dan preferensi masing-masing kelompok stakeholder.
3. Pelaksanaan dan Komunikasi yang Transparan
Implementasi strategi engagement adalah langkah kunci untuk memastikan partisipasi aktif dari stakeholder. Pastikan komunikasi dengan stakeholder dilakukan secara transparan, terbuka, dan tepat waktu.
Berikan informasi yang jelas tentang tujuan, rencana, dan perkembangan proyek atau inisiatif.
Dengar dan respon secara proaktif terhadap masukan, pertanyaan, dan kekhawatiran dari stakeholder. Dengan berkomunikasi secara transparan, perusahaan dapat membangun kepercayaan dari stakeholder.
4. Monitoring dan Evaluasi
Langkah terakhir adalah memantau dan mengevaluasi efektivitas engagement dengan stakeholder secara terus-menerus.
Gunakan metrik dan indikator yang relevan untuk mengukur tingkat partisipasi, kepuasan, dan dampak engagement terhadap proyek atau inisiatif. Evaluasi ini membantu perusahaan memahami apa yang berjalan baik dan apa yang perlu diperbaiki.
Berdasarkan hasil evaluasi, sesuaikan strategi engagement untuk meningkatkan efektivitasnya dan memastikan keberhasilan jangka panjang.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perusahaan dapat mencapai stakeholder engagement yang efektif, membangun hubungan yang kuat dengan stakeholder, dan memastikan keberhasilan proyek atau inisiatif mereka.
Baca Juga: Apa itu Program CSR? Pengertian, Jenis, Manfaat & Pentingnya
Yuk Terapkan Stakeholder Engagement yang Efektif dalam Proyek Perusahaan
Sobat MinDi, itulah beberapa penjelasan mengenai stakeholder engagement, mulai dari pengertian, contoh stakeholder hingga langkah penerapan stakeholder engagement.
Kesimpulannya, Stakeholder engagement adalah proses kritis untuk melibatkan, mendengarkan, dan berkolaborasi dengan semua pihak yang berkepentingan guna memastikan dukungan dan kesuksesan jangka panjang proyek atau inisiatif.
Ingin mempelajari stakeholder engagement lebih lanjut? Atau tertarik switch career sebagai project manager profesional?
Tertarik belajar manajemen risiko? Ingin switch career sebagai project manager? Bingung harus mulai dari mana?
Yuk ikuti bootcamp product and project management dibimbing.id. Bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh para mentor profesional dan berpengalaman di bidangnya, yang bakal bantu kamu jadi project manager yang sukses.
Belum memiliki pengalaman di bidang product dan project management sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.
Reference:
- What is Stakeholder Engagement, and Why is it Important for Strategic Planning? - Buka
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.