Apa itu Agile Project Management? Cek Definisi & Tahapannya!
Muthiatur Rohmah
•
20 September 2024
•
551
Halo Warga Bimbingan! Kamu tau tentang agile project management? Proyek perusahaan memang serba cepat dan sering berubah, nah, agile project management solusinya!
Agile project management adalah cara kerja yang nggak kaku, sehingga kamu bisa adaptasi dengan cepat saat ada perubahan. Metode ini juga mengandalkan kolaborasi tim dan penyelesaian proyek secara bertahap.
Dengan agile project management, proyek akan tetap jalan lancar meski harus sering revisi atau ada perubahan mendadak.
Penasaran mengenai agile project management lebih lanjut? Yuk simak pengertian lengkap hingga tahapannya pada artikel ini. Stay tune terus ya!
Apa itu Agile Project Management?
Agile project management adalah metode manajemen proyek yang dirancang untuk menangani proyek-proyek yang dinamis dan sering mengalami perubahan. Metode ini pendekatannya lebih fleksibel dan responsif dibandingkan metode tradisional.
Alih-alih menyelesaikan proyek secara linear dari awal hingga akhir, agile memecah proyek menjadi beberapa tahap kecil atau iterasi yang disebut sprints. Setiap sprint fokus pada penyelesaian sebagian proyek, sehingga memungkinkan tim untuk terus beradaptasi dan memperbaiki sesuai kebutuhan atau umpan balik.
Selain itu, agile sangat menekankan kolaborasi tim, keterlibatan aktif dari klien, dan evaluasi berkelanjutan di setiap tahap.
Dengan cara ini, proyek bisa lebih cepat beradaptasi dengan perubahan dan menghasilkan hasil akhir yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna atau pelanggan.
Pentingnya Menerapkan Agile Project Management
Kenapa agile project management penting untuk diterapkan? MinDi akan berikan 4 alasan pentingnya menerapkan agile project management, terutama dalam proyek yang serba dinamis. Yuk simak!
1. Fleksibel Terhadap Perubahan
Bayangin kamu lagi ngerjain proyek, terus tiba-tiba ada permintaan baru atau perubahan dari klien. Nah, dengan agile, kamu nggak perlu pusing! Metode ini bikin kamu bisa beradaptasi dengan cepat sama perubahan tanpa harus ngulang dari awal. Setiap sprint itu singkat, jadi kalau ada perubahan, tinggal disesuaikan di sprint berikutnya.
2. Hasil yang Lebih Cepat Terlihat
Dalam agile project management, kamu bisa ngeliat progress dan hasil tiap tahap lebih awal, daripada nunggu hasil proyek selesai 100%. Setiap sprint menghasilkan fitur atau komponen yang udah siap diuji. Jadi, klien atau pengguna bisa kasih feedback lebih cepat, dan kamu bisa langsung perbaiki atau tingkatkan sesuai kebutuhan.
3. Kolaborasi yang Lebih Kuat
Agile project management mendorong tim buat lebih sering diskusi dan kolaborasi. Ada rapat rutin (biasanya disebut stand-up meetings) di mana semua orang bisa update perkembangan, hambatan, dan rencana ke depan. Ini bikin kerja tim jadi lebih solid, semua orang paham perannya, dan masalah bisa cepat ketahuan dan diatasi.
4. Risiko Lebih Terkendali
Karena proyek dipecah jadi sprint-sprint kecil, risiko-risiko besar yang biasanya muncul di akhir proyek bisa diminimalisir. Kamu bisa mengecek dan me-review hasil kerja lebih sering, jadi kalau ada yang nggak beres, bisa segera diatasi sebelum berkembang jadi masalah besar. Ini bikin proyek lebih aman dan terkendali.
Dengan semua manfaat agile management project ini, nggak heran kalau agile jadi metode andalan buat ngerjain proyek yang cepat dan dinamis!
Bagaimana Cara Kerja Agile Project Management?
Cara kerja Agile project management fleksibel dan kolaboratif, tim agile fokus pada feedback cepat dan adaptasi berkelanjutan selama setiap iterasi proyek. Mereka menggunakan teknologi otomatisasi untuk mempercepat proses seperti continuous deployment dan continuous integration.
Daripada pakai Gantt chart, Tim agile mengukur progres dengan velocity, burndown, dan burnup charts buat memantau kinerja tim.
Uniknya, dalam agile, nggak selalu ada project manager. Tugas manajemen seperti penetapan tujuan dilakukan oleh product owner, sedangkan anggota tim lain berbagi tanggung jawab untuk jadwal, laporan progres, dan kualitas.
Dalam pendekatan seperti Scrum, ada yang namanya Scrum Master yang bantu memandu prioritas dan proses proyek. Di proyek yang lebih besar, project manager tetap bisa terlibat, tapi lebih sebagai koordinator, sementara product owner bertanggung jawab atas keseluruhan proyek.
Intinya, agile project management menuntut tim buat kerja bareng, komunikasi yang baik, dan bisa ambil tindakan yang tepat agar proyek tetap berjalan sesuai rencana dan jadwal.
12 Prinsip Agile Project Management
Warga Bimbingan, dalam menerapkan metode ini, ada 12 prinsip Agile project management yang wajib dipahami. MinDi akan kupas satu per satu berikut ini.
- Pengiriman Cepat & Terus-Menerus
Prinsip utama agile adalah ngasih hasil kerja (software) secepat dan sesering mungkin untuk memuaskan pelanggan. Jadi, nggak perlu nunggu sampai proyek selesai semua baru dirilis.
- Fleksibel Sama Perubahan
Tim harus siap buat ubah kebutuhan proyek kapan aja, bahkan kalau udah di tahap akhir sekalipun. Ini bikin proyek tetap relevan sama kebutuhan terbaru.
- Pentingnya Software yang Berfungsi
Fokus utama adalah terus bikin dan ngeluncurin software yang bener-bener bisa dipakai, dalam waktu yang singkat dan teratur.
- Kolaborasi dengan Pengguna & Pemangku Kepentingan
Developer nggak kerja sendiri. Mereka harus sering kerjasama sama pengguna akhir dan stakeholder sepanjang proyek berjalan biar hasilnya sesuai ekspektasi.
- Tim yang Termotivasi
Lingkungan kerja harus bikin tim termotivasi dan mendukung, jadi mereka semangat dan bisa ngasih hasil terbaik.
- Komunikasi Langsung
Kalo bisa, selalu ngobrol langsung (tatap muka) antar anggota tim untuk nyampein informasi. Ini bikin komunikasi lebih jelas dan cepat.
- Progres Diukur Lewat Software yang Berjalan
Yang jadi ukuran keberhasilan proyek adalah seberapa banyak software yang udah bener-bener berfungsi, bukan sekadar laporan atau dokumen.
- Kecepatan Kerja yang Berkelanjutan
Developer harus bekerja dengan ritme yang stabil dan konsisten, biar proses pengembangan bisa terus berlanjut tanpa kelelahan.
- Fokus pada Kualitas
Perhatian ekstra harus diberikan buat menjaga kualitas dan desain software. Desain yang bagus dan berkualitas penting banget dalam agile.
- Desain Sederhana yang Efektif
Jangan terlalu ribet, bikin desain sesederhana mungkin tapi tetap berfungsi maksimal. Fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
- Tim yang Mandiri
Tim harus bisa ngatur diri sendiri tanpa terlalu banyak arahan dari luar. Tim yang mandiri biasanya bisa ngasih hasil yang lebih kreatif dan efektif.
- Evaluasi dan Perbaikan Terus-Menerus
Setiap interval waktu tertentu, tim perlu ngeliat apa yang bisa diperbaiki dan gimana cara kerja mereka bisa lebih efektif lagi kedepannya.
Dengan prinsip-prinsip ini, agile project management memastikan tim tetap fleksibel, terfokus pada kualitas, dan terus berkembang sepanjang proyek.
Tahapan Agile Project Management Perusahaan
Warga Bimbingan tertarik menerapkan agile project management? Sebagai langkah awal, yuk simak 5 tahapan penting dalam penerapannya berikut ini.
1. Envision (Membayangkan)
Tahap pertama ini adalah saat tim dan pemangku kepentingan duduk bareng buat ngebayangin tujuan utama proyek. Di sini, kamu perlu menentukan visi besar, apa hasil akhir yang diinginkan, dan siapa aja yang terlibat.
Singkatnya, ini adalah tahap buat merancang gambaran besar proyek. Misalnya, kamu bikin aplikasi baru, di sini kamu tentukan siapa target penggunanya dan apa masalah yang mau diselesaikan.
2. Speculate (Berspekulasi)
Setelah punya visi, tim mulai bikin perencanaan awal. Tapi ingat, di agile, rencana ini nggak harus kaku karena perubahan bisa terjadi kapan aja.
Di tahap ini, kamu bikin spekulasi soal fitur apa yang harus dikembangkan, timeline proyek, dan estimasi kerja setiap sprint. Ini kayak menyusun rencana kasar yang nantinya bisa diubah kalau ada hal baru yang muncul di tengah jalan.
3. Explore (Mengeksplorasi)
Tahap ini adalah saat tim mulai eksplorasi dan mengerjakan proyek secara bertahap, biasanya dalam bentuk sprint-sprint kecil. Setiap sprint berfokus pada pengembangan bagian tertentu dari proyek.
Di sinilah tim mulai membuat, menguji, dan menyempurnakan produk sambil terus menerima umpan balik dari pengguna atau stakeholder. Intinya, tahap ini tentang mencoba, menguji, dan terus memperbaiki bagian-bagian dari produk secara terus-menerus.
4. Adapt (Beradaptasi)
Setelah beberapa sprint selesai, tim harus beradaptasi berdasarkan umpan balik yang diterima. Misalnya, kalau pengguna kasih masukan atau ada kendala teknis yang muncul, tim bisa segera mengubah rencana atau menyesuaikan fitur yang sedang dikembangkan.
Di tahap ini, agile benar-benar nunjukin fleksibilitasnya, di mana perubahan bisa dilakukan kapan pun tanpa harus nunggu proyek selesai.
5. Close (Menutup)
Ini adalah tahap akhir, di mana tim menyelesaikan proyek dan melakukan evaluasi keseluruhan.
Di sini, kamu memastikan semua tujuan proyek sudah tercapai, fitur-fitur yang dikembangkan sudah sesuai harapan, dan produk siap diluncurkan. Setelah proyek selesai, tim juga biasanya refleksi untuk mempelajari apa yang bisa diperbaiki di proyek berikutnya.
Warga Bimbingan, itulah beberapa tahapan agile project management yang penting untuk dipahami.
Dengan 5 tahapan ini, agile project management membantu proyek berjalan lebih fleksibel, sambil terus beradaptasi dengan perubahan dan fokus pada hasil yang paling penting.
Yuk Terapkan Agile Project Management yang Efektif dan Efisien!
Warga Bimbingan, itulah beberapa pembahasan mengenai agile project management secara lengkap, mulai dari pengertian, manfaat, cara kerja hingga tahapannya.
Kesimpulannya, Agile project management adalah pendekatan manajemen proyek yang mengutamakan fleksibilitas, kolaborasi, dan adaptasi cepat terhadap perubahan untuk mencapai hasil secara bertahap dan berkelanjutan.
Ingin belajar agile project management lebih lanjut? Tertarik switch career sebagai product developer profesional? Bingung harus mulai dari mana?
Yuk ikuti bootcamp product and project management dibimbing.id. Bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh para mentor profesional dan berpengalaman di bidangnya, yang bakal bantu kamu jadi product developer yang sukses.
Belum memiliki pengalaman di bidang product dan project management sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 90% alumni bootcamp product dan project management dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka.
Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 700+ hiring partner khusus buat Warga Bimbingan.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi GRATIS di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karier impianmu.
Reference:
- What is Agile Project Management (APM)? - Buka
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.