15 Alasan Keluar dari Pekerjaan dan Tips Menjawabnya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
12 September 2025
•
49

Alasan keluar dari pekerjaan sering ditanyakan dalam wawancara. MinDi akan membahas 15 alasan umum dan tips untuk menjawabnya dengan percaya diri.
Alasan keluar dari pekerjaan seperti gaji yang tidak sesuai atau kurangnya peluang berkembang sering jadi faktor utama. MinDi akan kasih tips agar kamu bisa menjelaskannya dengan positif.
Yuk, simak alasan-alasan keluar dari pekerjaan dan cara terbaik menjawabnya agar kamu siap menghadapi wawancara kerja!
Baca juga: Panduan Lengkap Memulai Kerja Remote Tanpa Skill, Yuk Ikuti!
Alasan Keluar dari Pekerjaan
Berikut adalah 15 alasan keluar dari pekerjaan dengan contoh jawaban yang bisa digunakan dalam wawancara:
1. Gaji yang Tidak Memadai
Gaji yang tidak sesuai dengan ekspektasi atau standar industri sering menjadi alasan utama orang keluar dari pekerjaan.
Ketika karyawan merasa bahwa gaji yang diterima tidak sebanding dengan tanggung jawab yang diberikan, mereka biasanya mencari pekerjaan dengan kompensasi yang lebih baik.
Contoh menjawab wawancara:
“Saya sangat menikmati pekerjaan saya di perusahaan sebelumnya, namun setelah beberapa tahun, saya merasa gaji yang saya terima tidak sesuai dengan tanggung jawab yang saya emban.
Saya mencari kesempatan yang lebih baik secara finansial agar bisa terus berkembang dan berkontribusi lebih besar.”
2. Kurangnya Peluang untuk Berkembang
Ketika tidak ada peluang untuk berkembang, seperti promosi atau peningkatan keterampilan, karyawan cenderung merasa stagnan.
Karyawan yang merasa karir mereka tidak berkembang mungkin mencari peluang di tempat lain yang menawarkan jalur karir yang lebih jelas.
Contoh menjawab wawancara:
“Meskipun saya menikmati pekerjaan saya sebelumnya, saya merasa kurang ada kesempatan untuk berkembang lebih jauh di perusahaan tersebut.
Saya ingin bekerja di tempat yang menawarkan peluang pengembangan karir yang lebih jelas dan memberikan ruang untuk tumbuh.”
3. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat
Lingkungan kerja yang penuh stres atau konflik antar rekan kerja bisa membuat karyawan merasa tidak nyaman dan akhirnya memilih untuk pergi.
Ketika suasana kerja tidak mendukung kesehatan mental dan fisik, karyawan sering kali memutuskan untuk mencari pekerjaan lain.
Contoh menjawab wawancara:
“Saya bekerja di lingkungan yang sangat kompetitif dengan sedikit dukungan dari rekan kerja, yang akhirnya mempengaruhi kesejahteraan saya.
Meskipun begitu, saya mencoba belajar dari pengalaman tersebut, dan sekarang saya mencari tempat kerja yang lebih mendukung dan kolaboratif.”
4. Ketidakcocokan dengan Atasan
Ketidakcocokan dengan atasan atau pemimpin yang tidak mendukung bisa menjadi alasan kuat seseorang keluar dari pekerjaan.
Ketika gaya kepemimpinan tidak sesuai dengan cara kerja seseorang, bisa timbul perasaan frustasi dan tidak dihargai.
Contoh menjawab wawancara:
“Saya menyadari bahwa meskipun saya memiliki keterampilan dan pengalaman yang cukup, saya merasa kesulitan berkomunikasi dengan atasan saya yang memiliki gaya kepemimpinan yang sangat berbeda dengan cara saya bekerja.
Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mencari kesempatan di perusahaan yang lebih terbuka dan mendukung pengembangan pribadi.”
5. Pekerjaan yang Tidak Sesuai dengan Passion
Sumber: Canva
Bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan minat atau passion bisa membuat seseorang merasa tidak puas.
Ketika pekerjaan tidak memberikan kebahagiaan atau kepuasan pribadi, karyawan sering kali mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai dengan minat mereka.
Contoh menjawab wawancara:
“Saya bekerja di bidang yang sebenarnya tidak sesuai dengan passion saya, dan meskipun saya mendapat pengalaman berharga, saya merasa kurang terinspirasi dalam pekerjaan tersebut.
Saya memutuskan untuk mencari peluang di bidang yang lebih sesuai dengan minat dan tujuan karir saya.”
6. Tidak Ada Work-Life Balance
Pekerjaan yang mengharuskan seseorang untuk bekerja berjam-jam tanpa memberi waktu untuk kehidupan pribadi dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental.
Ketika keseimbangan kerja dan hidup terganggu, banyak karyawan memilih untuk keluar dan mencari pekerjaan dengan jam kerja yang lebih fleksibel.
Contoh menjawab wawancara:
“Saya merasa beban pekerjaan saya sangat tinggi dan mengganggu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi saya.
Saya percaya bahwa memiliki keseimbangan yang baik antara keduanya sangat penting, jadi saya mencari peluang di perusahaan yang memungkinkan saya memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga dan pengembangan pribadi.”
7. Kurangnya Pengakuan atas Pencapaian
Tidak mendapatkan pengakuan atas pencapaian atau kontribusi yang dilakukan sering kali membuat karyawan merasa tidak dihargai.
Karyawan yang merasa tidak dihargai bisa mencari perusahaan yang lebih menghargai kontribusinya.
Contoh menjawab wawancara:
“Meskipun saya berusaha keras untuk mencapai target yang ditetapkan, saya merasa pencapaian saya kurang diakui oleh perusahaan sebelumnya.
Saya mencari kesempatan di perusahaan yang lebih menghargai kontribusi karyawannya dan memberikan pengakuan atas kerja keras.”
8. Kebijakan Perusahaan yang Tidak Mendukung
Kebijakan perusahaan yang terlalu kaku atau tidak mendukung kebutuhan karyawan bisa menyebabkan ketidakpuasan.
Ketika kebijakan tidak fleksibel dan membatasi kenyamanan karyawan, mereka bisa memilih untuk mencari perusahaan dengan kebijakan yang lebih mendukung.
Contoh menjawab wawancara:
“Perusahaan sebelumnya memiliki kebijakan yang sangat kaku terkait waktu cuti dan fleksibilitas jam kerja, yang membuat saya merasa sulit mengatur waktu pribadi.
Saya mencari kesempatan di perusahaan yang lebih fleksibel dan memperhatikan kesejahteraan karyawannya.”
9. Keinginan untuk Berpindah Ke Lokasi Lain
Terkadang, alasan untuk keluar dari pekerjaan adalah kebutuhan untuk pindah ke lokasi baru, baik karena alasan pribadi atau keluarga. Hal ini sering memaksa seseorang mencari pekerjaan di wilayah baru.
Contoh menjawab wawancara:
“Saya baru saja pindah ke kota ini untuk mengikuti pasangan saya, dan meskipun saya sangat menghargai pekerjaan saya sebelumnya, saya memutuskan untuk mencari peluang kerja di wilayah yang lebih dekat dengan tempat tinggal saya.”
10. Pekerjaan yang Terlalu Menuntut
Beban kerja yang berlebihan, tanpa dukungan yang cukup, bisa membuat karyawan merasa kewalahan.
Ketika tuntutan pekerjaan terlalu tinggi, karyawan bisa merasa terbebani dan akhirnya memilih untuk keluar.
Contoh menjawab wawancara:
“Saya merasa pekerjaan saya sebelumnya sangat menuntut, dengan beban yang sangat tinggi dan tidak ada cukup dukungan dari tim. Untuk menjaga kualitas pekerjaan saya dan kesejahteraan, saya memutuskan untuk mencari posisi yang lebih seimbang.”
11. Tidak Ada Komunikasi yang Jelas
Kurangnya komunikasi yang jelas dari manajemen bisa membuat karyawan merasa bingung dan terabaikan.
Tanpa arahan yang jelas, karyawan merasa tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dengan baik dan mungkin mencari pekerjaan yang lebih terorganisir.
Contoh menjawab wawancara:
“Saya merasa bahwa dalam pekerjaan saya sebelumnya, komunikasi antara tim dan manajemen tidak cukup jelas, yang membuat saya kesulitan untuk menjalankan tugas dengan efektif. Saya mencari perusahaan dengan komunikasi yang lebih terbuka dan transparan.”
Baca juga: Panduan Lengkap Mendapatkan Remote Job untuk Pemula
12. Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan, baik fisik maupun mental, sering menjadi alasan seseorang keluar dari pekerjaan.
Ketika kondisi kesehatan terganggu, seseorang mungkin merasa perlu untuk berhenti bekerja dan fokus pada pemulihan.
Contoh menjawab wawancara:
“Saya menghadapi masalah kesehatan yang memerlukan perhatian penuh. Saya memutuskan untuk beristirahat sejenak untuk fokus pada pemulihan.Sekarang, saya merasa lebih siap untuk kembali bekerja dan mencari kesempatan baru.”
13. Kesempatan Lebih Baik di Tempat Lain
Kadang-kadang, orang keluar dari pekerjaan untuk mengejar kesempatan yang lebih baik, baik dari segi gaji, posisi, atau manfaat. Kesempatan ini bisa lebih sesuai dengan tujuan jangka panjang mereka.
Contoh menjawab wawancara:
“Saya menerima tawaran yang lebih baik yang menawarkan peluang lebih besar untuk perkembangan karir saya.
Meskipun saya menikmati pekerjaan sebelumnya, saya merasa bahwa kesempatan ini adalah langkah positif untuk mencapai tujuan profesional saya.”
14. Ketidakcocokan dengan Tim
Jika ada ketidakcocokan dengan rekan kerja atau tim, hal ini bisa menciptakan ketegangan yang mengganggu kenyamanan kerja.
Karyawan yang merasa tidak nyaman dengan tim bisa memilih untuk mencari tempat kerja baru.
Contoh menjawab wawancara:
“Meskipun saya memiliki hubungan profesional yang baik dengan sebagian besar tim, ada beberapa perbedaan dalam cara kami bekerja bersama. Saya mencari tempat kerja dengan tim yang lebih kolaboratif dan mendukung.”
Baca juga: Panduan Lengkap Cara Interview yang Baik untuk Pemula
15. Tidak Ada Kejelasan Masa Depan
Ketika seseorang merasa bahwa masa depan di perusahaan tidak jelas atau tidak stabil, mereka mungkin memutuskan untuk keluar.
Tanpa kejelasan tentang perkembangan karir atau perusahaan, mereka mencari tempat yang lebih menjanjikan.
Contoh menjawab wawancara:
“Setelah beberapa kali perubahan besar di perusahaan sebelumnya, saya merasa masa depan di sana tidak begitu jelas.
Saya mencari perusahaan dengan visi yang lebih jelas dan kesempatan untuk berkembang lebih jauh dalam karir.”
Siap Lolos Interview dengan Persiapan Karier di dibimbing.id!
Kamu sudah mengetahui 15 Alasan Keluar dari Pekerjaan yang Sering Ditanya Saat Interview? Sekarang saatnya mempersiapkan diri lebih matang untuk sukses dalam setiap wawancara kerja!
Di Program Career Preparation dibimbing.id, kamu akan mendapatkan bimbingan dari mentor berpengalaman, simulasi wawancara, serta review CV dan portofolio yang akan membuatmu lebih siap menghadapi proses rekrutmen.
Jangan hanya siap secara teknis, tapi juga siap secara mental dan strategi. Dengan akses ke komunitas alumni dan jejaring profesional, perjalanan kariermu akan semakin lancar.
Punya pertanyaan seperti “Bagaimana cara membuat CV yang menonjol?” atau “Apa manfaat simulasi wawancara di dibimbing.id?” Konsultasi gratis di sini! Yuk, daftar di dibimbing.id dan mulai perjalanan kariermu. #BimbingSampeJadi!
Referensi
- How To Explain Your Reasons for Leaving a Job [Buka]
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.