3 Tipe Data yang Digunakan untuk Bilangan Pecahan
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
06 December 2024
•
627
Tipe data yang digunakan untuk bilangan pecahan adalah float, double, dan decimal. Masing-masing memiliki peran penting dalam pengolahan angka desimal di kode kamu, dan tentunya, memilih yang tepat bisa menghindari masalah akurasi yang bikin pusing.
Bagi kamu yang sering ngoding dengan angka pecahan, perbedaan antara float, double, dan decimal ini wajib banget dipahami. Jangan sampai salah pilih tipe data, karena itu bisa berpengaruh besar pada performa dan hasil aplikasi yang kamu buat!
Dengan memahami tipe data yang tepat untuk bilangan pecahan, kamu bisa menulis kode yang lebih efisien dan stabil, serta tentunya menghindari bug yang bisa bikin pusing. Yuk, kita bahas satu per satu!
Baca juga: Tipe Data Numerik: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Mengenal Tipe Data Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan adalah angka yang memiliki bagian desimal, seperti 3.14 atau 0.5, yang berbeda dengan bilangan bulat yang hanya berupa angka utuh tanpa desimal.
Dalam pemrograman, bilangan pecahan memerlukan tipe data khusus karena tidak bisa disimpan dalam tipe data bilangan bulat.
Untuk itu, tipe data seperti float, double, dan decimal digunakan untuk menyimpan nilai desimal dan memastikan perhitungan yang akurat.
Memahami perbedaan antara bilangan bulat dan bilangan pecahan sangat penting agar kode yang kamu tulis bisa bekerja dengan tepat dan efisien.
Baca juga: Tipe Data Adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contohnya
Tipe Data yang digunakan untuk bilangan pecahan
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, Tipe data yang digunakan untuk bilangan pecahan adalah float, double, dan decimal, yang masing-masing memiliki kegunaan dan karakteristik tersendiri.
Yuk, kita bahas satu per satu tipe data ini dengan contoh dalam bahasa pemrograman Java!
1. Tipe Data Float
Tipe data float digunakan untuk menyimpan angka pecahan dengan tingkat presisi yang lebih rendah dibandingkan double.
Float menggunakan 32 bit untuk menyimpan nilai desimal, sehingga tipe data ini cocok digunakan ketika kamu ingin menghemat memori, dan presisi tinggi bukan prioritas.
Misalnya, dalam aplikasi grafis atau kalkulator sederhana yang tidak memerlukan perhitungan yang sangat akurat, float adalah pilihan yang baik.
Contoh Tipe Data Float dalam Java:
public class Main { public static void main(String[] args) { float hargaBarang = 12.99f; // tipe data float float diskon = 0.15f; // tipe data float float hargaAkhir = hargaBarang - (hargaBarang * diskon); System.out.println(hargaAkhir); // Output: 11.039999 } } |
2. Tipe Data Double
Berbeda dengan float, double menggunakan 64 bit untuk menyimpan nilai desimal, yang memberikan presisi lebih tinggi. Double sangat ideal untuk perhitungan yang membutuhkan ketelitian yang lebih tinggi, seperti perhitungan ilmiah, statistik, atau matematika kompleks.
Double sering digunakan karena presisinya yang lebih baik meskipun membutuhkan lebih banyak memori dibandingkan float.
Jadi, jika kamu membutuhkan angka desimal yang lebih presisi, double adalah pilihan yang tepat.
Contoh Tipe Data Double dalam Java:
public class Main { public static void main(String[] args) { double pi = 3.14159265358979; // tipe data double double jariJari = 7.0; // tipe data double double luas = pi * jariJari * jariJari; System.out.println(luas); // Output: 153.93804002589985 } } |
3. Tipe Data Decimal (Java dengan BigDecimal)
Java tidak memiliki tipe data decimal secara langsung, tetapi kamu bisa menggunakan kelas BigDecimal untuk menangani angka pecahan dengan presisi tinggi.
BigDecimal memungkinkan kamu untuk melakukan perhitungan dengan presisi sangat tinggi, dan ini sangat berguna dalam aplikasi yang membutuhkan ketelitian lebih, seperti aplikasi keuangan atau transaksi mata uang.
BigDecimal lebih lambat dibandingkan dengan float dan double, tapi memberikan akurasi yang jauh lebih tinggi.
Contoh Tipe Data Decimal menggunakan BigDecimal dalam Java:
import java.math.BigDecimal; public class Main { public static void main(String[] args) { BigDecimal saldo = new BigDecimal("1000.75"); // tipe data BigDecimal BigDecimal pengeluaran = new BigDecimal("250.50"); // tipe data BigDecimal BigDecimal sisaSaldo = saldo.subtract(pengeluaran); System.out.println(sisaSaldo); // Output: 750.25 } } |
Perbedaan Float, Double dan Decimal
Sumber: Canva
Yuk, kita bahas perbedaan mendasar antara ketiganya, supaya kamu bisa memilih tipe data yang paling sesuai dengan kebutuhan aplikasi kamu!
Fitur | Float | Double | Decimal (Bigdecimal) |
Ukuran | 32 bit | 64 bit | 128 bit |
Nilai | 1.4e-045 hingga 3.4e+038 | 4.9e-324 hingga 1.8e+308 | Bisa menyimpan angka dengan presisi tinggi |
Ketelitian | Single precision, akurasi terbatas | Double precision, lebih akurat | Presisi sangat tinggi, sangat akurat |
Kecepatan | Lebih cepat dalam perhitungan | Lebih cepat daripada Decimal | Lebih lambat, tetapi akurasi lebih tinggi |
1. Tipe Data Float
Float menggunakan 32 bit dan memiliki presisi lebih rendah dibandingkan double dan decimal, yang berarti nilai yang disimpan bisa mengalami pembulatan.
Meskipun lebih kecil, float sangat efisien dalam penggunaan memori dan lebih cepat dalam perhitungan. Tipe data ini cocok digunakan dalam aplikasi yang tidak membutuhkan ketelitian tinggi, seperti game atau grafis.
Namun, untuk perhitungan yang melibatkan angka besar atau kecil, akurasinya bisa terpengaruh.
Baca juga: Tipe Data Double: Arti, Fungsi, Perbedaan dan Contoh
2. Tipe Data Double
Double menggunakan 64 bit dan menawarkan presisi lebih tinggi dibandingkan float, memungkinkan perhitungan angka yang lebih besar dan lebih kecil dengan ketelitian lebih baik.
Tipe data ini sering digunakan dalam perhitungan ilmiah dan teknis yang membutuhkan akurasi lebih tinggi. Meskipun lebih akurat daripada float, double memakan lebih banyak memori dan sedikit lebih lambat.
Double adalah pilihan yang tepat untuk aplikasi yang membutuhkan keseimbangan antara akurasi dan kecepatan.
Baca juga: Tipe Data Python: Pengertian, Jenis, Cara Cek dan Contoh
3. Tipe Data Decimal (BigDecimal di Java)
Decimal (atau BigDecimal di Java) memiliki presisi sangat tinggi dan cocok untuk aplikasi yang memerlukan ketelitian maksimal, seperti di bidang keuangan dan akuntansi.
Tipe data ini dapat menangani angka dengan sangat akurat tanpa kesalahan pembulatan yang sering terjadi pada float atau double.
Meskipun memakan lebih banyak memori dan lebih lambat dalam perhitungan, decimal adalah pilihan terbaik untuk perhitungan sensitif seperti transaksi uang. Jika akurasi adalah prioritas utama, decimal tidak ada tandingannya.
Baca juga: Tipe Data Char: Pengertian, Fungsi, Perbedaan dan Contoh
Pelajari Tipe Data untuk Tingkatkan Kemampuan Pemrogramanmu!
Setelah memahami konsep dasar tipe data untuk bilangan pecahan, kini saatnya mengasah kemampuanmu dengan memanfaatkan tipe data tersebut dalam proyek web development yang nyata!
Yuk, ikuti Bootcamp Web Development di dibimbing.id! Di sini, kamu akan mempelajari penerapan tipe data seperti float, double, dan decimal dalam bahasa pemrograman yang sering digunakan dalam pengembangan web dan aplikasi.
Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum praktis yang mengajarkanmu cara mengimplementasikan tipe data ini dalam kode-kode yang efisien dan mudah dipahami.
Dengan lebih dari 700+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 95%, peluang kariermu di dunia teknologi dan pengembangan web semakin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami disini dan Daftar sekarang di dibimbing.id! Mulai perjalananmu menjadi seorang Web Developer profesional. #BimbingSampeJadi!
Referensi:
- What is data type? | Definition from TechTarget [Buka]
Tags
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.