dibimbing.id - Mengenal Struktur Direktori Linux dan Fungsinya, Yuk Lihat!

Mengenal Struktur Direktori Linux dan Fungsinya, Yuk Lihat!

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

07 February 2024

•

352

Image Banner

Dalam Linux, setiap file dan direktori memiliki tempatnya masing-masing dan membentuk sebuah ekosistem yang terorganisir. Oleh sebab itu, memahami struktur direktori Linux dan fungsinya adalah hal penting bagi developer atau administrator sistem.


Dengan begitu, mereka bisa mengerti bagaimana sistem file tersusun dan cara memanfaatkannya. Untuk mempelajari lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini!


Apa yang Dimaksud dengan Linux?


Sebelum kita mempelajari apa itu struktur direktori Linux dan fungsinya, mari kita pelajari konsep sistem operasi ini. Secara umum, Linux adalah sistem operasi open-source yang berbasis pada kernel Linux. 


Sistem ini menyediakan berbagai keperluan mulai dari perangkat mobile, komputer, hingga server dan pusat data. Lebih lanjut, Linux juga cukup stabil, aman, dan fleksibel. Oleh sebab itu, pengguna bisa mengontrol hampir setiap aspek dari sistem operasi.


Apa Itu Struktur Direktori Linux?


Berikutnya, mari pahami konsepnya sebelum lihat jenis struktur direktori Linux dan fungsinya. Secara umum, struktur direktori Linux adalah sistem organisasi file yang hierarkis.


Di dalamnya, semua data disimpan pada direktori dan subdirektori yang berbeda. Lebih lanjut, struktur direktori Linux memungkinkan pengelolaan file yang efisien dan terorganisir. 


Selain itu, sistem ini juga memudahkan administrasi sistem dan pemisahan tugas antara berbagai jenis file dan program. 


Meski begitu, perannya tak terbatas pada penyediaan akses dan penyimpanan data. Sebab, Linux juga memiliki peran kunci dalam keamanan dan operasi sistem Linux.


Baca Juga: 7 Langkah Cara Install XAMPP di Linux



Struktur Direktori Linux dan Fungsinya


Secara garis besar, struktur direktori Linux dirancang untuk memisahkan dan mengorganisir file dan direktori berdasarkan banyak hal. 


Mulai dari tipe, penggunaan, dan kebutuhan organisasi. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengelolaan sistem dan penggunaan oleh pengguna aplikasi.


Lebih lanjut, struktur direktori Linux memiliki root yang dilambangkan dengan /. Lalu, di bawah root ada berbagai direktori dengan fungsi dan kegunaan khusus. Berikut adalah beberapa direktorinya:


/ (Root Directory)


Pertama, struktur direktori Linux dan fungsinya adalah root directory (/) yang digunakan sebagai akar dari seluruh sistem file. Ini merupakan titk awal dari semua file dan direktori lain berasal.


Misalnya, pengguna ingin mengakses sistem file. Maka, pengguna bisa gunakan / dan membuat perintah cd / untuk kembali ke root directory.


/bin (User Binaries)


Berikutnya, struktur direktori Linux dan fungsinya adalah user binaries (/bin) untuk penyimpanan file. Ini digunakan untuk menyimpan file executable penting untuk operasi sistem serta instruksi yang bisa dipakai pengguna.


Contoh instruksi tersebut antara lain Is, cp, dan mv. Misalnya, pengguna menjalankan Is dengan tujuan melihat isi direktori. Maka, mereka gisa gunakan file executable dari /bin.


/boot (Boot Loader Files)


Selanjutnya adalah boot loader file (/boot). Ini berisi file penting untuk booting sistem, seperti kernel (vmlinuz) dan GRUB bootloader (grub.cfg). 


Contohnya adalah saat sistem boot. Struktur ini membaca konfigurasi GRUB dari direktori itu untuk mengetahui versi kernel mana yang harus dimuat.


/dev (Device Files)


Lalu, struktur direktori Linux dan fungsinya adalah device files (/dev) yang digunakan untuk mewakili perangkat keras. Contohnya adalah /dev/sda untuk disk pertama. Misalnya, cat /dev/urandom > /dev/null bisa digunakan untuk menguji pembacaan data dari device file.


/etc (Configuration Files)


Berikutnya, struktur direktori Linux dan fungsinya adalah configuration files (/etc) untuk menyimpan file konfigurasi global. Contohnya adalah file seperti passwd untuk data pengguna atau httpd.conf untuk konfigurasi Apache.


Misalnya, pengeditan /etc/hosts dapat mengubah pemetaan nama host ke alamat IP di sistem milikmu.


Baca Juga: 7 Langkah Cara Install XAMPP di Ubuntu


/home (Home Directories)


Setelah itu, ada home directories (/home) yang merupakan direktori yang berisi user directory. Contohnya adalah /home/username yang digunakan untuk menyimpan file pribadi.


/lib (System Libraries)


Kemudian, ada system libraries (/lib) yang dibutuhkan oleh executable di /bin dan /sbin, seperti libc.so.6. Misalnya, aplikasi yang membutuhkan library tertentu akan mencarinya di direktori ini.


/media (Removable Media)


Selanjutnya, struktur direktori Linux dan fungsinya adalah removable media (/media) yang digunakan untuk mount otomatis media yang bisa dipindahkan.


Apabila USB dimasukkan, sistem bisa secara otomatis mount ke subdirektori di dalam /media, seperti /media/usbdrive.


/mnt (Mount Directory)


Lalu, ada mount directory (/mnt) yang digunakan untuk mount manual file sistem sementara. Misalnya, penggunaan perintah seperti mount/path/to/image.iso /mnt untuk mount image disk.


/opt (Optional Add-on Applications)


Setelah itu, terdapat optional add-on applications (/opt) sebagai aplikasi ketiga sering diinstal di sini. Misalnya, perintah /opt/google/chrome untuk Google Chrome.


/proc (Process Information)


Kemudian, struktur direktori Linux dan fungsinya adalah process information (/proc) yang menyediakan informasi sistem dan proses dalam bentuk file. 


Contohnya adalah /proc/cpuinfo untuk info CPU. Atau akses /proc/meminfo untuk melihat info memori sistem.


/root (Root Home Directory)


Selanjutnya adalah root home directory (/root) yang digunakan khusus untuk pengguna root. Misalnya, /root/ . bash_history untuk history perintah yang dijalankan root.


/run (Application State Files)


Lalu, struktur direktori Linux dan fungsinya adalah application state files (/run) digunakan untuk menyimpan file state aplikasi berjalan. Contoh file state tersebut adalah PID dan lock file. Misalnya, perintah /run/nginx.pid untuk PID dari server nginx.


Baca Juga: Cara Install XAMPP, Mudah dan Cepat!


/sbin (System Binaries)


Selanjutnya adalah system binaries (/sbin) yang berisi executable untuk administrasi sistem. Misalnya, ifconfig, iptables, atau fdisk. Ini digunakan oleh administrator sistem.


Itulah penjelasan mengenai struktur direktori Linux dan fungsinya. Pemahaman ini menjadi hal penting bagi seorang administrator sistem ataupun developer


Hal tersebut khususnya penting bagi web developer. Pasalnya, struktur direktori Linux adalah fondasi dari hosting, pengelolaan, dan deployment aplikasi web. Selain itu, masih ada hal lain yang perlu kamu pelajari dalam web development.


Tertarik untuk mendalaminya? MinDi rekomendasikan kamu Bootcamp Frontend Web Development Dibimbing. Di sini, kamu bisa belajar A-Z web development dengan silabus beginner-friendly langsung dari profesional.


Program ini juga cocok buat career-switcher yang baru mau mempelajarinya. Kamu bakal diajari teori dasar hingga praktik dengan real-case project. Pokoknya, Sobat MinDi bakal dibimbing sampai jadi! 


Yuk, segera gabung dan bangun karir yang lebih baik bersama Dibimbing.id!



Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!