Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi, Panduan Lengkapnya

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
26 February 2024
•
399

Tabel distribusi frekuensi adalah salah satu cara untuk mengatur, merangkum, dan menyajikan data dengan mudah. Oleh sebab itu, memahami cara membuat tabel distribusi frekuensi adalah hal penting jika kamu bekerja dengan data.
Dengan memahami cara membuat tabel distribusi frekuensi, kamu juga bisa membuat visualisasi data dan interpretasi pola secara jelas. Untuk mempelajari lengkapnya, simak artikel ini sampai habis!
Apa Itu Tabel Distribusi Frekuensi?
Tabel distribusi frekuensi adalah alat statistik yang digunakan untuk mengatur dan meringkas data. Hal ini dilakukan dengan menunjukkan frekuensi kejadian dari berbagai hasil dalam suatu data set.
Umumnya, tabel ini digunakan untuk data kuantitatif. Dalam tabel, data akan diurutkan ke dalam kelompok atau kelas tertentu. Lalu, jumlah frekuensi dalam setiap kelas akan dihitung dan dicatat.
Komponen Tabel Distribusi Frekuensi
Ada beberapa komponen yang membentuk tabel distribusi frekuensi. Berikut adalah beberapa komponen utamanya:
Kelas Interval
Kelompok atau rentang nilai di mana data dibagi. Interval harus saling ekslusif. Artinya, setiap nilai data hanya dapat dimasukkan dalam satu kelas interval. Umumnya, interval memiliki ukuran yang sama.
Frekuensi
Jumlah kali nilai data yang muncul dalam kelas interval tertentu. Ini menunjukkan seberapa sering nilai dalam kisaran tertentu terjadi dalam data set.
Batas Kelas
Nilai terendah dan tertinggi yang dapat dimiliki oleh data dalam setiap kelas interval.
Titik Tengah Kelas (Opsional)
Nilai tengah dari setiap kelas interval. Ini dihitung dengan menambahkan batas atas dan bawah kelas. Lalu, hasil penambahan itu dibagi menjadi dua.
Frekuensi Kumulatif
Total jumlah frekuensi dari kelas pertama hingga kelas saat ini. Perhitungannya menunjukkan jumlah kumulatif pengamatan hingga batas kelas tertentu.
Frekuensi Relatif
Persentase dari total pengamatan yang jatuh dalam kelas interval tertentu. Hal ini dihitung dengan membagi frekuensi kelas dengan total jumlah pengamatan.
Baca Juga: Jenis Visualisasi Data Dan Fungsinya yang Wajib Kamu Tahu

Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Menerapkan cara membuat tabel distribusi frekuensi melibatkan beberapa langkah untuk organisir dan ringkas data. Berikut adalah cara membuat tabel distribusi frekuensi:
1. Kumpulkan dan Susun Data
Langkah pertama dalam cara membuat tabel distribusi frekuensi adalah mengumpulkan dan menyusun data. Pada tahap ini, kamu bisa mengumpulkan semua data yang mau dianalisis.
Lalu, kamu bisa menyusun data tersebut dalam urutan nilai terkecil hingga terbesar. Tujuannya adalah untuk memudahkan penentuan kelas interval.
2. Tentukan Jumlah Kelas
Berikutnya, cara membuat tabel distribusi frekuensi adalah menentukan jumlah kelas. Hal ini bisa ditentukan berdasarkan kenyamanan atau menggunakan rumus empiris seperti rumus Sturges. Berikut adalah rumusnya:
Rumus Sturges: k=1+3.322log10N
k: jumlah kelas
N: jumlah total data
Angka ini dibulatkan ke atas untuk mendapatkan jumlah kelas yang utuh.
3. Tentukan Lebar Kelas
Cara membuat tabel distribusi frekuensi selanjutnya adalah menentukan lebar kelas. Ini bisa dihitung dengan membagi rentang data (nilai maksimum - minimum) dengan jumlah kelas. Lebar kelas ini biasanya dibulatkan ke atas untuk memudahkan.
4. Buat Kelas Interval
Lalu, cara membuat tabel distribusi frekuensi adalah dengan membuat kelas interval.Pada tahap ini, buatlah kelas interval berdasarkan jumlah dan lebar kelas yang ditentukan. Pastikan bahwa setiap kelas interval eksklusif dan mencakup seluruh rentang data.
5. Hitung Frekuensi
Langkah berikutnya adalah dengan menghitung frekuensi. Cara membuat tabel distribusi frekuensi di tahap ini adalah dengan menghitung jumlah data yang jatuh ke tiap kelas interval. Hasilnya memberikan gambaran frekuensi untuk setiap kelas.
Baca Juga: Mengenal Teknik Visualisasi Data Interaktif dan Cara Pembuatannya
6. Hitung Frekuensi Kumulatif dan Relatif
Selanjutnya, cara membuat tabel distribusi frekuensi adalah dengan menghitung frekuensi kumulatif dan relatif. Ini tidak perlu dilakukan atau bersifat opsional tergantung kebutuhanmu.
Perhitungan frekuensi kumulatif bisa dilakukan dengan menjumlahkan kejadian dari kelas pertama sampai saat ini. Sementara itu, relatif bisa dihitung dengan membagi frekuensi kelas dengan jumlah total data. Hal ini sering kali dinyatakan dalam persentase.
7. Buat Tabel
Terakhir, kamu bisa mulai membuat tabelnya. Susun informasi yang telah dikumpulkan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Tabel harus mencakup kelas interval, dan frekuensi. Apabila diperlukan, frekuensi kumulatif dan relatif juga bisa dimasukkan.
Berikut adalah contoh tabel distribusi frekuensi:
Itulah panduan cara membuat tabel distribusi frekuensi yang bisa kamu ikuti. Setelah memahami caranya, mungkin kamu perlu memperdalam pengetahuanmu lagi untuk terjun ke industri data science atau analysis.
Bagi kamu yang mau terjun ke industri, MinDi rekomendasikanmu untuk ikut Bootcamp Data Science Dibimbing.id. Program ini cocok banget buat kamu yang mau belajar data science dari nol.
Kamu bisa mendapatkan pembelajaran lengkap dengan silabus beginner-friendly serta panduan dari praktisi ahli. Pokoknya, kamu bakal dibimbing sampai jadi di sini!
So, nggak usah tunggu lama lagi! Segera gabung dan mulai transformasi karirmu bareng Dibimbing.id!
Tags

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.