dibimbing.id - 10 Cara Melatih Story Telling yang Ampuh, Udah Coba Semua?

10 Cara Melatih Story Telling yang Ampuh, Udah Coba Semua?

Farijihan Putri

02 May 2025

330

Image Banner

Warga Bimbingan lagi semangat banget upgrade skill? Kalau kamu pengen bikin konten, presentasi yang ngena, atau pengen menjadi digital marketer andalan, cara melatih storytelling adalah salah satu skill wajib yang harus dikuasai.

Soalnya nih, storytelling bukan cuma soal bisa cerita aja. Lebih dari itu, tapi gimana bikin orang betah dengerin, paham pesannya, dan bahkan tergerak buat ambil aksi.

Bayangin deh, dengan storytelling yang kuat, kamu bisa bikin konten TikTok lebih relatable, email marketing lebih nyentuh, atau presentasi kerjaan lebih hidup. Bonusnya, ini juga bikin kamu tampil lebih percaya diri dan stand out di dunia digital yang semakin kompetitif. 

Nah, di artikel ini MinDi spill 10 cara melatih storytelling yang ampuh dan pastinya bisa langsung kamu praktekkan. Udah siap coba semuanya?

Baca Juga: Panduan Memilih Bootcamp Digital Marketing Terbaik


Mengapa Story Telling Penting dalam Marketing?


Sebelum MinDi jelasin cara melatih story telling, kamu harus tau dulu nih alasan storytelling penting banget dalam dunia digital marketing. Yuk, cek alasannya kenapa storytelling menjadi senjata andalan para digital marketer masa kini!


1. Bikin Konten Lebih Nempel di Kepala Audiens


Pertama, cerita itu jauh lebih mudah diingat dibanding fakta atau data mentah. Misalnya, kamu promosiin produk skincare lewat kisah nyata perjuangan lawan jerawat, dijamin lebih nyantol!

Otak manusia emang didesain buat nyimpen cerita dengan lebih kuat. Jadi, konten kamu gak bakal cuma lewat doang di timeline.


2. Membangun Koneksi Emosional dengan Audiens


Selanjutnya, storytelling bisa bikin audiens ngerasa “deket” sama brand. Ketika mereka merasa kisah yang kamu sampaikan relatable, trust mulai tumbuh pelan-pelan.

Hal ini penting banget, apalagi kalau kamu jual produk atau jasa yang butuh rasa percaya. Gak cuma soal jualan, tapi juga soal hubungan jangka panjang.


3. Mendorong Audiens Ambil Aksi


Terakhir, cerita yang bagus bisa bikin orang tergerak. Mau itu ngeklik, beli, daftar, atau bahkan share konten, semuanya bisa dipicu lewat storytelling yang tepat.

Ketika audiens udah “kena hati”, logikanya biasanya ngikutin. Jadi, jangan remehkan kekuatan kata-kata yang dirangkai menjadi cerita, ya!

Baca Juga: 7 Strategi Digital Marketing yang Ampuh & Tips Sukses


10 Cara Melatih Storytelling yang Ampuh


Sumber: Freepik

Biar kamu bisa langsung praktek dan jadi digital marketer handal, yuk simak 10 cara melatih storytelling yang ampuh! Teknik-teknik ini cocok buat pemula maupun kamu yang lagi pengen switch karier ke dunia digital. Pelan-pelan aja, yang penting konsisten dan terus diasah ya, Warga Bimbingan!


1. Mulai dari Cerita Personal yang Relatable


Orang suka banget sama cerita yang “nyambung” sama pengalaman mereka. Cerita personal bikin konten terasa lebih manusiawi dan gak kaku.

Misalnya, ceritain perjuangan kamu pas belajar digital marketing dari nol. Cara ini bikin audiens ngerasa mereka gak sendirian. Alhasil, engagement bisa meningkat secara alami.


2. Latihan Menulis Cerita Setiap Hari


Cara melatih storytelling yang efektif adalah dengan membiasakan diri menulis setiap hari. Gak harus panjang, yang penting kamu latihan menyusun alur cerita dengan pembuka, konflik, dan solusi. 

Kamu bisa pilih lewat blog pribadi, caption Instagram, atau bahkan thread di Twitter. Semakin sering kamu latihan, struktur ceritamu bakal makin rapi. Lambat laun, kamu akan lebih luwes dalam menyampaikan pesan lewat cerita.


3. Gunakan Struktur Cerita yang Jelas


Next, pastiin kamu punya struktur cerita yang runtut: awal, tengah, dan akhir. Cara ini penting banget supaya audiens gak bingung dan bisa ngikutin alurnya dengan mudah.

Kamu bisa pakai model storytelling klasik kayak “hero’s journey” biar lebih terarah. Jangan cuma lempar informasi mentah, susun narasinya biar mengalir. Struktur yang rapi bikin pesanmu jauh lebih kuat.


4. Tonton Iklan dan Konten yang Ceritanya Kuat


Belajar juga bisa dari konten orang lain. Coba tonton iklan-iklan brand besar yang storytelling-nya powerful, kayak Apple atau Nike. 

Analisis kenapa ceritanya ngena dan bikin emosional. Dari situ kamu bisa nyontek gaya penceritaannya, bukan copy tapi adaptasi. Belajar dari yang udah jago itu cara paling cepat buat berkembang.


5. Rekam dan Ceritakan Ulang Pengalamanmu Sendiri


Ceritain ulang kejadian sehari-hari pakai gaya storytelling yang engaging. Misalnya, gimana pengalaman kamu waktu ikut webinar atau belajar hal baru. Rekam suaramu atau bikin video pendek, biar kamu bisa denger dan evaluasi cara kamu bercerita. 

Langkah ini mengasah kemampuan naratif kamu secara real time. Semakin sering dilakukan, kamu bakal makin pede ngomong depan kamera atau audiens.


6. Gabungkan Data dengan Cerita


Salah satu cara melatih storytelling yang powerful adalah menggabungkan fakta dengan emosi. Misalnya kamu mau bahas pentingnya digital marketing, jangan cuma kasih data, tapi bumbui dengan kisah inspiratif. 

Cara yang satu ini bikin pesanmu gak terasa kaku dan tetap informatif. Audiens bakal lebih percaya sama kamu kalau kamu bisa bawa cerita yang informatif sekaligus menyentuh. Kombinasi ini bikin storytelling kamu makin bernilai.


7. Uji Ceritamu ke Teman atau Komunitas


Gak ada salahnya ngetes cerita kamu ke orang lain dulu. Lihat reaksi mereka: apakah mereka ketawa, mikir, atau malah bingung? Feedback dari orang lain bisa bantu kamu tahu bagian mana yang harus diperbaiki. 

Sharing juga bikin kamu gak ngerasa sendiri dalam proses belajar. Komunitas bisa jadi tempat paling aman buat eksperimen.


8. Latih Intonasi dan Emosi Saat Bercerita


Storytelling bukan cuma soal kata-kata, tapi juga cara penyampaiannya. Coba baca ceritamu dengan berbagai intonasi dan ekspresi. Kamu bisa latihan depan cermin atau rekam suara biar tahu bagian mana yang terlalu datar.

Mainkan nada bicara sesuai emosi cerita seperti sedih, senang, tegang, atau lucu. Penyampaian yang tepat bikin cerita lebih hidup.


9. Buat Challenge atau Proyek Mini Storytelling


Cara melatih storytelling lainnya adalah bikin proyek kecil, kayak 30 hari nulis cerita di Instagram. Atau challenge bikin 1 video storytelling tiap minggu.

Proyek kayak gini bikin kamu termotivasi dan konsisten latihan. Plus, kamu bisa lihat perkembangan skill kamu dari waktu ke waktu. Bahkan, ini juga bisa menjadi portofolio kalau nanti apply kerja!


10. Terbuka Sama Feedback dan Terus Evaluasi


Terakhir, jangan takut dikritik. Storytelling itu skill yang terus berkembang dan kamu gak akan langsung ahli di awal. Dengerin masukan dari mentor, audiens, atau teman biar tahu apa yang kurang.

Evaluasi terus hasil cerita kamu ya, baik dari sisi alur, gaya bahasa, sampai penyampaian. Dengan mindset terbuka, skill kamu bakal makin tajam tiap hari.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Bootcamp Digital Marketing Terbaik


Siap Praktek dan Menjadi Story Teller Handal?


Setelah tahu berbagai cara melatih storytelling, sekarang giliran kamu buat mulai action dan asah skill biar makin dilirik di dunia digital. Gak perlu bingung mulai dari mana, karena kamu bisa langsung gabung di Bootcamp Digital Marketing dari dibimbing.id!

Di bootcamp ini, kamu bakal belajar bareng mentor berpengalaman, pakai silabus terlengkap, dapet pengalaman praktek nyata buat portofolio, gratis ngulang kelas, dan punya peluang kerja lebih besar karena 96% alumni udah berhasil kerja. Ditambah lagi, ada 840+ hiring partner yang siap bantu salurin kamu ke karier impian.

Masih mikir-mikir kayak Kalau belum punya basic marketing, bisa ikut gak?” atau “Nanti diajarin bikin konten juga gak sih?”, konsultasi gratis aja di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karier impianmu!

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!