dibimbing.id - Apa itu Pitching? Pengertian, Tujuan, Strategi & Jenisnya

Apa itu Pitching? Pengertian, Tujuan, Strategi & Jenisnya

Muthiatur Rohmah

•

28 May 2024

•

301

Image Banner

Dalam dunia bisnis, jika Sobat MinDi hendak mengajukan proposal bisnis atau meluncurkan produk baru, pasti memerlukan perhatian atau tanggapan calon klien secara penuh. Nah bagaimana cara mendapatkan perhatian audiens tersebut? Sobat MinDi bisa mencoba strategi pitching. Lantas apa itu pitching?


Pitching adalah proses mempresentasikan ide bisnis atau proyek kepada calon investor atau klien dengan tujuan mendapatkan dukungan atau pendanaan. Dengan strategi pitching yang tepat, investor atau calon klien akan tertarik dengan presentasi bisnis Sobat MinDi.


Penasaran lebih lanjut mengenai apa itu pitching? Apa tujuan pitching dalam bisnis? Apa saja jenisnya? Bagaimana langkah strategi pitching yang tepat?


Yuk simak jawaban lengkapnya hanya pada artikel ini.



Apa itu Pitching?



Tunggu dulu Sobat MinDi, sebelum kita melangkah lebih jauh, yuk pahami dulu apa itu pitching melalui beberapa pengertian berikut ini.


Dikutip dari Indeed, Pitching adalah proses mempresentasikan ide bisnis kepada pihak lain, seperti memaparkan produk startup kepada investor potensial atau produk kepada pelanggan potensial. 


Pitching bisnis harus memberikan pemahaman yang jelas tentang rencana atau tujuan bisnis secara jelas kepada audiens potensial, seperti calon klien, calon investor, maupun calon pelanggan, pemaparan ini bertujuan untuk mendapatkan dukungan penuh terhadap produk bisnis perusahaan. 


Untuk mencapai pitching yang efektif, penting bagi Sobat MinDi untuk mengumpulkan dan membagikan riset yang relevan atau menyajikan visi yang menarik. 


Sebab strategi pitching yang efektif dapat memotivasi dan meyakinkan audiens untuk mendukung ide Sobat MinDi dan membantu mewujudkannya.



Apa Tujuan Pitching dalam Bisnis?



Setelah memahami pengertian pitching secara jelas, selanjutnya yuk simak apa saja tujuan pitching dalam bisnis berikut ini.



1. Mendapatkan Pendanaan atau Investasi


Salah satu tujuan paling umum dari pitching adalah untuk mengamankan modal finansial dari investor. Pitching memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk menunjukkan potensi pertumbuhan, keberlanjutan, dan profitabilitas dari ide bisnis mereka. 


Dengan memaparkan rincian seperti model bisnis, proyeksi keuangan, dan analisis pasar, perusahaan berusaha meyakinkan investor bahwa bisnis tersebut layak untuk ditanami modal.



2. Membangun Kemitraan atau Kolaborasi


Pitching juga sering digunakan untuk menarik mitra atau kolaborator yang dapat membantu dalam pengembangan produk, pemasaran, atau ekspansi distribusi. 


Dalam konteks ini, tujuan pitching untuk menunjukkan keuntungan bersama dari kerja sama tersebut, mengidentifikasi sinergi potensial, dan membentuk hubungan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.



3. Menarik Pelanggan atau Kontrak


Dalam beberapa kasus, pitching ditujukan untuk menarik pelanggan atau mengamankan kontrak besar. Biasanya sering terjadi dalam  penjualan B2B, di mana sebuah perusahaan berusaha meyakinkan pelanggan potensial tentang nilai dan keunggulan produk atau layanannya. 


Tujuan pitching ini untuk mengkonversi prospek menjadi pelanggan yang membayar, dengan menonjolkan kegunaan, keefektifan, dan manfaat produk atau jasa yang ditawarkan. 


Beberapa tujuan pitching bisnis tersebut fokus pada tujuan utama, yaitu mengkomunikasikan nilai dan visi bisnis secara efektif kepada audiens yang dituju.



Apa Saja Jenis Pitching dalam Bisnis?



Penasaran mengenai apa saja jenis pitching dalam bisnis yang perlu diketahui? Yuk simak tipe pitching bisnis berikut ini.


jenis pitching



1. Elevator Pitch


Jenis pitch ini adalah presentasi singkat dan padat yang dirancang untuk menjelaskan ide bisnis atau konsep dengan cepat dan efisien, biasanya dalam waktu sekitar 30 detik hingga 2 menit, sekitar durasi perjalanan lift (elevator)


Tujuan elevator pitch untuk memikat perhatian pendengar dan membangkitkan minat mereka untuk ingin tahu lebih banyak. Elevator pitch harus memuat informasi esensial tentang produk atau layanan, nilai unik yang ditawarkan, dan apa yang membedakan bisnis tersebut dari kompetitor.



2. Live Plan Pitch


Live Plan Pitch adalah presentasi yang lebih detail dan sering digunakan dalam konteks formal seperti pertemuan dengan investor atau kompetisi startup. 


Jenis pitch ini melibatkan penyajian rencana bisnis secara lengkap, termasuk penjelasan tentang produk, pasar, strategi pemasaran, struktur keuangan, dan proyeksi pertumbuhan. 


Live plan pitch biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama, dari 10 menit hingga satu jam, dan seringkali disertai dengan slide presentasi atau demo produk.



3. One Word Sales Pitch


One Word Sales Pitch adalah teknik yang sangat ringkas di mana bisnis mencoba menarik perhatian dan menjelaskan proposisi nilainya melalui satu kata yang kuat dan emosional. 


Kata tersebut dirancang untuk membangkitkan respons emosional atau intelektual yang mendalam audiens, yang akan memicu asosiasi tertentu yang sejalan dengan brand atau produk. 


Contoh one word sales pitch seperti kata-kata "Kebebasan" untuk sebuah produk teknologi atau "Kenyamanan" untuk layanan keuangan.



4. Interrogative Pitch


Jenis pitching ini menggunakan pertanyaan sebagai alat utama untuk menarik perhatian dan memicu pemikiran. Daripada menyatakan apa yang ditawarkan bisnis, interrogative pitch mengajukan pertanyaan yang memotivasi audiens untuk berpikir tentang kebutuhan atau masalah yang dapat diatasi oleh produk atau layanan yang ditawarkan. 


Misalnya, sebuah perusahaan keamanan siber mungkin menggunakan pitch seperti, "Apa yang akan Anda lakukan jika data Anda diretas besok?" Tujuannya adalah untuk membuat pendengar merenungkan situasi dan, melalui itu, mengenali nilai dari penawaran bisnis.



Bagaimana Langkah Memulai Proses Pitching dalam Bisnis?



Ingin memulai pitching dalam bisnis? Bingung harus mulai dari mana? Yuk simak proses atau langkah memulai pitching, step by step berikut ini.


Berikut adalah langkah-langkah proses pitching dalam bisnis yang dapat membantu memaksimalkan efektivitas presentasi bisnis perusahaan.



1. Melakukan dan Mengumpulkan Riset


Sebelum memulai pitching, penting untuk mengumpulkan data atau riset yang akurat untuk mendukung klaim yang akan dibuat. Informasi ini membantu menunjukkan kredibilitas dan memperoleh kepercayaan audiens. 


Riset ini juga membantu Sobat MinDi mempersiapkan jawaban atas pertanyaan atau kekhawatiran yang mungkin dimiliki oleh audiens. 


Misalnya, saat mempresentasikan produk kepada klien, Sobat MinDi perlu menyediakan informasi tentang fitur, manfaat, dan perbandingannya dengan produk serupa di pasar.



2. Memahami Audiens Bisnis


Selain riset bisnis, penting juga untuk mengetahui latar belakang dan minat individu dalam audiens. Pemahaman ini membantu Sobat MinDi menyesuaikan pitching agar langsung menarik bagi mereka, sehingga membuat presentasi lebih personal dan efektif. 


Misalnya, jika Sobat MinDi mengetahui bahwa investor potensial tertarik pada startup teknologi, Sobat MinDi dapat menekankan pada inovasi teknologi dalam bisnis perusahaan.



3. Membangun Pitch Bisnis


Setelah memiliki data dan pemahaman tentang apa yang diinginkan audiens, Sobat MinDi dapat mulai membangun pitch. Sesuaikan jenis pitch yang akan digunakan berdasarkan situasi. 


Misalnya, jika Sobat MinDi  mempresentasikan rencana bisnis kepada investor, mungkin perlu membuat deck pitch yang memberikan gambaran menyeluruh tentang konsep. Namun, untuk acara jaringan, mungkin cukup dengan mengembangkan dan berlatih elevator pitch.



4. Menjaga Fokus


Saat mempresentasikan pitching, langsung ke pokok pesan utama. Jelaskan apa produk, ide, atau bisnis, kemudian tunjukkan mengapa hal itu menguntungkan bagi audiens. 


Audiens perlu memahami dan mengikuti tujuan pesan bisnis untuk tetap terlibat. Mulailah dengan elevator pitch untuk memberikan ringkasan singkat dan mudah dipahami yang menarik perhatian.



5. Berbagi Keberhasilan Produk atau Bisnis


Berbagi bukti kesuksesan juga dapat menunjukkan nilai bisnis atau ide perusahaan. Misalnya, pendapatan atau penjualan dapat menunjukkan minat pasar. 


Hal ini bisa menunjukkan kepada investor bahwa bisnis Sobat MinDi dapat mempertahankan diri dan berpotensi tumbuh, sehingga mereka mungkin mendapatkan pengembalian investasi yang lebih baik.



6. Menjawab Pertanyaan


Di akhir pitching, beri waktu untuk audiens mengajukan pertanyaan atau menyampaikan kekhawatiran mereka. Jawab pertanyaan sulit dengan tenang dan percaya diri untuk menunjukkan profesionalisme dan membuat kesan positif. 


Jika Sobat MinDi tidak tahu jawabannya, jujurlah dan sampaikan bahwa Sobat MinDi akan mencari informasi dan mengirimkannya melalui email dalam beberapa hari ke depan.



7. Mengikuti Petunjuk dari Audiens


Di akhir presentasi pitching, gunakan isyarat verbal atau fisik dari audiens untuk menilai langkah selanjutnya yang harus diambil. Bergantung pada situasi, mereka mungkin membuat tawaran, menunjukkan penerimaan, atau ingin bernegosiasi


Siapkan diri untuk hasil yang mungkin terjadi agar merasa lebih percaya diri pada saat itu. Misalnya, jika pelanggan tampak antusias tentang produk, Sobat MinDi dapat mulai membahas tentang penyiapan kontrak atau membuat pesanan. 


Jika mereka masih tampak ragu, Sobat MinDi dapat memberi mereka waktu untuk berpikir dan menetapkan tanggal tindak lanjut untuk keputusan akhir mereka.


Baca Juga: Apa itu Manpower Planning? Pengertian, Langkah & Manfaatnya




Tips Menerapkan Strategi Pitching secara Efektif



Tunggu dulu Sobat MinDi, sebelum memulai teknik pitching, Anda harus memperhatikan  beberapa tips berikut ini, agar strategi pitching berjalan secara efektif untuk bisnis perusahaan.


tips menerapkan strategi pitching



1. Gunakan Elemen Visual dan Interaktif


Visual yang menarik seperti grafik, chart, dan infografik dapat meningkatkan daya tarik presentasi pitching dan mempermudah pemahaman informasi. Selain itu, interaksi langsung dengan produk atau layanan selama sesi pitching dapat memberikan pengalaman yang lebih mendalam kepada audiens. 


Misalnya, melakukan demonstrasi produk atau menyediakan sampel untuk dicoba dapat memberikan kesan yang kuat dan membantu audiens memahami manfaat produk secara nyata.



2. Gabungkan Data Kuantitatif


Gunakan data numerik untuk mendukung klaim, untuk menambah kredibilitas. Data kuantitatif, seperti statistik penjualan, persentase kepuasan pelanggan, atau data pasar, dapat membuat argumen lebih kuat dan meyakinkan. 


Pastikan bahwa data yang digunakan berasal dari sumber yang kredibel dan relevan dengan poin yang ingin sampaikan.



3. Tampil Beda


Kompetitor dalam Pitching, sangat penting untuk menunjukkan apa yang membuat bisnis atau produk  berbeda dan lebih baik dari yang lain. Ini bisa mencakup inovasi teknologi, fitur unik, kualitas superior, atau strategi harga yang lebih baik. 


Jelaskan dengan jelas apa keunggulan kompetitif bisnis dan bagaimana hal itu membawa manfaat tambahan bagi pelanggan atau investor. Hal ini membantu mereka memahami mengapa mereka harus memilih bisnis Sobat MinDi dibanding kompetitor lainnya.



4. Mulailah Berlatih Pitch


Praktik adalah kunci untuk pitching yang sukses. Luangkan waktu untuk menghafal dan berlatih pitch agar dapat menyampaikannya dengan lancar tanpa terlalu banyak mengandalkan catatan atau bantuan visual. 


Berlatih di depan cermin, dengan rekan kerja, atau melalui simulasi situasi nyata dapat membantu mengasah keterampilan presentasi. Dapatkan umpan balik dari orang lain juga untuk meningkatkan aspek-aspek tertentu dari pitch Sobat MinDi.



Apa saja Kesalahan yang Harus dihindari saat Pitching?



Berikut beberapa kesalahan yang harus dihindari saat melakukan pitching:


  • Tidak melakukan riset yang cukup tentang audiens atau pasar.

  • Menggunakan jargon atau istilah teknis yang terlalu kompleks.

  • Memiliki durasi presentasi yang terlalu panjang atau terlalu singkat.

  • Kurangnya fokus pada nilai yang ditawarkan kepada audiens.

  • Tidak mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan potensial dari audiens.

  • Mengabaikan kebutuhan atau keinginan spesifik dari audiens.

  • Kurangnya kontak mata dan keterlibatan dengan audiens.

  • Terlalu bergantung pada slide atau bantuan visual lainnya.

  • Gagal menunjukkan antusiasme atau keyakinan terhadap produk atau ide yang dipitch.

  • Tidak melakukan tindak lanjut setelah sesi pitching.


Baca Juga: 8 Tips dan Trik Cara Memilih LMS Terbaik untuk Pembelajaran



Bagaimana Cara Mengukur Keberhasilan Pitching?



Saat menerapkan pitching, penting untuk mengukur keberhasilannya secara berkala, bagaimana cara mengukur keberhasilan pitching?


Berikut adalah cara mengukur keberhasilan pitching yang perlu Sobat MinDi pahami.



1. Respon Langsung dari Audiens


Keberhasilan pitching dapat diukur dari respons langsung yang diterima dari audiens setelah presentasi. Hal ini berupa pertanyaan yang menunjukkan minat, komentar yang memberikan umpan balik, atau ekspresi antusiasme dan keinginan untuk melanjutkan diskusi atau negosiasi lebih lanjut.



2. Konversi atau Hasil Nyata


Cara paling efektif untuk mengukur keberhasilan pitch adalah melalui konversi atau hasil nyata yang terjadi setelahnya. 


Hal ini dapat berupa penandatanganan kontrak, penerimaan investasi, atau peningkatan penjualan yang signifikan, tergantung pada tujuan awal pitch. Metrik ini secara langsung menunjukkan efektivitas pitch dalam mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.



3. Menghitung ROI (Return on Investment)


Menghitung ROI adalah cara yang efektif untuk menilai keberhasilan pitching dari segi ekonomi. ROI dapat dihitung dengan membagi keuntungan (atau nilai) yang diperoleh dari hasil pitching dengan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pitching tersebut.   


Keuntungan bisa berupa pendapatan langsung dari penjualan, nilai investasi yang diterima, atau manfaat lain yang dihasilkan dari pitching. Sedangkan Biaya meliputi semua pengeluaran yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan pitching, termasuk biaya materi, biaya perjalanan, atau biaya waktu yang dihabiskan.



Ingin Menerapkan Pitching secara Efektif? Yuk ikuti Corporate Training Dibimbing.id



Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai pitching, mulai dari pengertian, jenis pitching, langkah menerapkan pitching hingga cara mengukur keberhasilannya. Informasi ini penting bagi Anda yang ini memulai pitching dalam bisnis.


Ingin menerapkan pitching dalam strategi bisnis perusahaan? salah satu caranya adalah mengikutkan karyawan dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan.


Lantas dimana kita bisa menemukan pelatihan atau training karyawan yang terbaik dan efisien? Jawabannya adalah Corporate Training dibimbing.id


yuk ikuti Corporate training dibimbing.id  sebuah pelatihan karyawan intensif dan terbaik. Didampingi dengan para mentor profesional yang siap memberikan pembelajaran yang penting untuk kesuksesan bisnis Anda.


Training ini memiliki sistem yang fleksibel, Anda dapat memiliki materi pembelajaran hingga sistem pembelajaran yang paling efektif untuk perusahaan Anda. 


Jangan khawatir dibimbing.id juga menyediakan LMS canggih, sehingga karyawan dapat mengakses materi pembelajaran kapanpun dan dimanapun.


Gimana nih? Tertarik mendaftarkan perusahaan Anda melalui program corporate training dibimbing.id? Segera daftar di sini! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi skill dan potensi karyawan Anda.



FAQ Pitching



  • Apa elemen penting dalam sebuah pitch?

Elemen penting dalam sebuah pitch termasuk ringkasan eksekutif dari ide atau produk, data pasar yang mendukung, informasi tentang tim pengelola, analisis kompetisi, strategi pemasaran dan penjualan, dan proyeksi keuangan.


  • Berapa lama durasi yang ideal untuk sebuah pitch?


Durasi ideal untuk sebuah pitch tergantung pada konteksnya. Elevator pitch biasanya berlangsung antara 30 detik hingga 2 menit, sedangkan pitch formal untuk investor bisa berlangsung antara 10 hingga 20 menit.


  • Bagaimana cara membuat pitch yang efektif?


Untuk membuat pitch yang efektif, mulailah dengan narasi yang menarik, gunakan data dan fakta untuk mendukung klaim, sampaikan visi dan nilai unik dari produk atau layanan, dan selesaikan dengan seruan untuk bertindak atau proposal berikutnya.


  • Bagaimana cara mengatasi kegugupan saat pitching?


Latihan adalah kunci untuk mengurangi kegugupan. Berlatih di depan cermin, teman, atau rekaman video bisa membantu memperbaiki penyampaian dan kepercayaan diri. Bernapas dalam-dalam dan mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan yang mungkin diajukan juga dapat membantu.


Reference:

  • Business Pitch | Definition, Purpose & Types - Buka

  • Guide To Business Pitching - Buka

Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!