dibimbing.id - Apa itu Hipotesis? Pengertian, Jenis & Cara Membuatnya

Apa itu Hipotesis? Pengertian, Jenis & Cara Membuatnya

Muthiatur Rohmah

•

06 April 2024

•

967

Image Banner

Dalam dunia penelitian hingga analisis data, hipotesis merupakan istilah penting dan umum digunakan.


Hipotesis adalah jawaban sementara yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam suatu penelitian. Hipotesis harus diuji kebenarannya melalui beberapa teknik agar jawaban lebih faktual dan informatif.


Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis merupakan struktur penting yang menjadi dasar substansial sementara bagi peneliti mengenai topik permasalahan penelitian. Kemudian langkah selanjutnya adalah uji hipotesis untuk membuktikan kebenaran data.


Lantas apa yang dimaksud hipotesis? Apa saja jenis hipotesis? Bagaimana langkah membuat hipotesis?


Yuk temukan jawaban beberapa pertanyaan tersebut pada penjelasan artikel ini.



Apa yang dimaksud Hipotesis?



Hipotesis adalah pernyataan yang diajukan untuk menjelaskan fenomena atau hubungan antara variabel dalam penelitian. 


Secara umum, hipotesis berfungsi sebagai dugaan sementara yang dibuat berdasarkan teori atau pengamatan sebelumnya, yang kemudian diuji kebenarannya melalui eksperimen atau analisis data. 


Hipotesis dapat bersifat prediktif, mengusulkan hubungan sebab-akibat antara variabel, atau eksplanatori, menjelaskan alasan di balik suatu hubungan. 


Dalam penelitian ilmiah, pengujian hipotesis dilakukan untuk menentukan apakah bukti empiris mendukung atau menolak pernyataan hipotesis tersebut, memberikan dasar untuk penemuan ilmiah dan pengetahuan baru. 


Hipotesis yang baik harus spesifik, dapat diuji, dan berdasarkan logika atau teori yang ada, sehingga dapat membantu memandu arah penelitian.



Apa saja Jenis Hipotesis Penelitian?



Dalam penelitian, hipotesis dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, berikut adalah jenis hipotesis penelitian yang penting untuk dipelajari.


1. Hipotesis Deskriptif


Hipotesis deskriptif menyatakan karakteristik atau ciri khusus dari suatu fenomena yang diamati. Hipotesis jenis ini tidak menyatakan hubungan antara variabel tetapi berfokus pada deskripsi suatu aspek dari variabel yang diteliti. 


Contohnya, "Siswa di sekolah kota memiliki akses internet yang lebih tinggi dibandingkan siswa di sekolah pedesaan."



2. Hipotesis Relasional


Hipotesis rasional menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa menentukan arah atau sebab-akibat dari hubungan tersebut. Hipotesis ini digunakan untuk mengidentifikasi hubungan yang mungkin antara variabel-variabel yang diteliti. 


Misalnya, "Terdapat hubungan antara jumlah waktu belajar dan skor tes siswa."



3. Hipotesis Komparatif


Hipotesis komparatif menunjukkan perbandingan antara dua grup atau kondisi dan sering digunakan dalam eksperimen untuk membandingkan efek intervensi. 


Contohnya, "Siswa yang mengikuti program pembelajaran online akan memiliki skor tes yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka."



4. Hipotesis Kausal (Sebab-Akibat)


Hipotesis klausal menyatakan hubungan sebab akibat antara variabel independen dan dependen, menunjukkan bahwa perubahan pada satu variabel akan menyebabkan perubahan pada variabel lain. 


Misalnya, "Peningkatan konsumsi gula menyebabkan peningkatan risiko diabetes tipe 2."



5. Hipotesis Nol (H0)


Hipotesis Nol merupakan pernyataan yang menyatakan tidak adanya hubungan atau perbedaan antara variabel yang diteliti. 


Hipotesis nol sering diuji dalam penelitian untuk menentukan apakah terdapat bukti yang cukup untuk menolak hipotesis nol, yang secara implisit mendukung adanya hubungan atau perbedaan.



6. Hipotesis Alternatif (Ha atau H1)


Hipotesis alternatif menyatakan adanya hubungan atau perbedaan antara variabel yang diteliti, berlawanan dengan hipotesis nol. Hipotesis alternatif diajukan sebagai pernyataan yang ingin dibuktikan oleh peneliti.


Setiap jenis hipotesis memiliki peran penting dalam desain penelitian, memandu proses pengumpulan dan analisis data, serta interpretasi hasil. 


Penggunaan hipotesis yang tepat membantu dalam memfokuskan penelitian dan memberikan dasar untuk pengujian empiris.


Baca Juga: Cara Prediksi Waktu Seri dengan R untuk Menganalisis Data




Cara Membuat Hipotesis



Membuat hipotesis yang baik adalah langkah penting dalam proses penelitian. 


Hipotesis yang dirumuskan dengan baik membantu mengarahkan pengumpulan dan analisis data, serta memfasilitasi pengujian ide atau teori. 


Berikut adalah langkah-langkah umum dalam membuat hipotesis:


1. Identifikasi Pertanyaan Penelitian


Mulailah dengan menentukan pertanyaan penelitian yang jelas dan spesifik. Pertanyaan ini harus mengidentifikasi variabel yang  ingin diteliti dan hubungan potensial antara mereka.



2. Lakukan Peninjauan Literatur


Sebelum merumuskan hipotesis, lakukan tinjauan literatur untuk memahami penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Hal ini akan membantu mengidentifikasi celah pengetahuan, tren, dan teori yang relevan.



3. Tentukan Variabel


Identifikasi variabel independen (penyebab atau prediktor) dan variabel dependen (efek atau hasil) dalam penelitian. Memahami peran variabel ini penting untuk merumuskan hipotesis yang jelas.



4. Formulasikan Hipotesis


Berdasarkan tinjauan literatur dan pemahaman tentang variabel, buat pernyataan hipotesis yang menggambarkan hubungan prediksi antara variabel independen dan dependen. Hipotesis harus spesifik, dapat diuji, dan berbasis pada logika atau teori yang ada.



5. Tentukan Jenis Hipotesis


Tentukan jenis hipotesis seperti, deskriptif, relasional, atau kausal. Tentukan pula akan merumuskan hipotesis nol atau hipotesis alternatif.



6. Pastikan Hipotesis Dapat Diuji


Hipotesis harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat diuji melalui pengumpulan dan analisis data. Pertimbangkan metodologi dan alat yang tersedia saat merumuskan hipotesis.



7. Uji Hipotesis


Setelah hipotesis dibuat, langkah selanjutnya adalah merancang dan melakukan penelitian untuk menguji hipotesis tersebut. Metode pengujian akan bergantung pada jenis hipotesis dan desain penelitian.



8. Evaluasi Hasil


Setelah data dikumpulkan dan dianalisis, evaluasi hasil untuk menentukan apakah mereka mendukung atau menolak hipotesis. Hasil ini akan membantu kamu membuat kesimpulan tentang pertanyaan penelitian.


Merumuskan hipotesis yang kuat berarti yang berkontribusi pada pemahaman yang lebih dalam tentang topik penelitian. 


Hipotesis yang dirumuskan dengan baik juga memperkuat desain penelitian dan meningkatkan validitas dan reliabilitas temuan penelitian.



Contoh Hipotesis dalam Analisis Data Perusahaan



Sudah paham mengenai hipotesis? Untuk meningkatkan pemahaman Sobat MinDi, yuk simak contoh hipotesis dalam analisis data perusahaan berikut ini.


Dalam konteks analisis data perusahaan, seorang data analyst dapat mengeksplorasi pengaruh strategi pemasaran digital terhadap peningkatan penjualan. 


Hipotesis yang mungkin dirumuskan adalah: "Peningkatan intensitas dan diversifikasi strategi pemasaran digital oleh perusahaan X selama tiga bulan terakhir berhubungan positif dengan peningkatan jumlah penjualan produk Y." 


Dalam hipotesis ini, variabel independen adalah 'intensitas dan diversifikasi strategi pemasaran digital', yang mencakup aspek seperti frekuensi posting di media sosial, variasi konten, dan penggunaan iklan berbayar. Variabel dependennya adalah 'peningkatan jumlah penjualan produk Y'. 


Hipotesis ini didasarkan pada asumsi bahwa upaya pemasaran digital yang lebih kuat dan beragam dapat meningkatkan kesadaran dan daya tarik produk, sehingga mendorong peningkatan penjualan. 


Analis dapat kemudian menguji hipotesis ini dengan mengumpulkan dan menganalisis data penjualan sebelum dan setelah implementasi strategi pemasaran digital yang intensif, menggunakan metode statistik untuk menentukan apakah ada korelasi yang signifikan antara variabel-variabel tersebut.


Sobat MinDi itulah beberapa penjelasan mengenai hipotesis yang penting dipelajari sebelum melakukan penelitian sebuah data.


Kesimpulannya, hipotesis adalah jawaban sementara untuk mengatasi masalah penelitian yang nantikan akan diuji kebenarannya dalam proses penelitian yang lebih dalam.


Baca Juga: Proses Analisis Data: Definisi, Manfaat, Teknik, dan Langkah


Tertarik belajar analisis data perusahaan? Ingin switch career sebagai data analyst profesional?


Sebagai langkah awal, yuk ikuti bootcamp data science dibimbing.id, sebuah pelatihan intensif dengan pembelajaran inovatif dan terbaik.


Bootcamp dibimbing.id didampingi oleh mentor berpengalaman dan profesional di bidangnya. Kami siap mengantarkan Sobat MinDi menjadi data analyst sukses.


Gimana? tertarik mendaftar bootcamp? Yuk segera daftarkan diri kamu di sini! Jangan khawatir ngaggur setelah lulus bootcamp, karena dibimbing.id menyediakan job connect ke ratusan perusahaan ternama buat kamu! 


Apapun tujuan karirmu, dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.

Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!