dibimbing.id - Biar Gak Boncos! Pahami Account Receivable Sampai Contohnya

Biar Gak Boncos! Pahami Account Receivable Sampai Contohnya

Farijihan Putri

18 May 2025

545

Image Banner

Kamu udah cape-cape jualan, tapi uangnya belum masuk juga ke rekening? Mungkin kamu belum kenal sama yang namanya account receivable. Padahal, account receivable adalah bagian penting dari pencatatan keuangan yang nentuin apakah bisnis kamu sehat atau malah rawan boncos.

Warga Bimbingan, banyak banget pemula di bidang finance & accounting yang suka skip bagian ini, padahal fungsinya krusial banget. Mulai dari ngatur arus kas sampai menjadi penentu strategi penagihan yang efektif.

Bayangin kamu kerja di posisi finance, terus klien belum bayar. Pastinya laporan keuangan amburadul dan kamu bingung harus mulai dari mana. Gak usah panik, kamu bisa belajar pelan-pelan kok.

Makanya, yuk pahami bareng apa itu account receivable, kenapa penting buat bisnis atau kerjaan kamu, dan gimana contoh real-nya biar makin paham. Siap? MinDi kupas tuntas di bawah ini!

Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Finance Accounting Online Bersertifikat


Apa Itu Account Receivable?


Account receivable adalah piutang usaha yang tercatat sebagai aset lancar di laporan keuangan karena mewakili uang yang harus dibayar oleh pelanggan atas barang atau jasa yang sudah diberikan. 

Biasanya muncul ketika sebuah bisnis menjual produk secara kredit. Dalam kondisi tersebut, pembayarannya baru akan diterima di kemudian hari. 

Meski belum masuk ke kas, account receivable tetap penting karena menunjukkan potensi pemasukan dan kesehatan arus kas perusahaan. Buat kamu yang ingin terjun ke dunia finance, paham soal account receivable itu wajib hukumnya!

Baca Juga: Pengertian Account Payable: Manfaat, Proses, Tugas, & Contoh


Jenis-Jenis Account Receivable


Berikut adalah jenis-jenis account receivable yang penting kamu kenali, terutama kalau kamu baru mulai belajar di bidang Finance & Accounting.


1. Piutang Usaha


Piutang usaha muncul dari transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit dalam kegiatan operasional sehari-hari. Umumnya berasal dari pelanggan tetap atau klien yang sudah punya hubungan bisnis.


2. Piutang Non-Usaha


Jenis ini bukan berasal dari penjualan, tapi dari transaksi di luar kegiatan utama bisnis. Contohnya seperti piutang bunga, pengembalian pajak, atau penggantian biaya dari pihak ketiga.


3. Piutang dengan Jaminan


Piutang ini dilindungi oleh jaminan berupa aset tertentu milik pelanggan. Kalau pelanggan gagal bayar, perusahaan bisa menagih atau menyita jaminan tersebut.


4. Piutang Tanpa Jaminan


Berbeda dari yang sebelumnya, jenis ini tidak disertai jaminan apapun dari pelanggan. Karena tanpa perlindungan tambahan, piutang ini tergolong lebih berisiko bagi perusahaan.


Bagaimana Cara Mendapatkan Account Receivable?


Sumber: Pexels

Pasti kamu penasaran, gimana sih cara sebuah perusahaan bisa dapetin account receivable atau piutang usaha dari klien yang belum bayar? Gak cukup cuma jualan doang, Warga Bimbingan. Yuk, simak cara di bawah ini!


1. Menetapkan Standar Prosedur


Langkah pertama yang penting banget adalah bikin standar prosedur penagihan yang jelas dan terstruktur. 

Misalnya, kapan waktu terbaik buat nagih, format skrip untuk follow-up klien, sampai alur eskalasi kalau pembayaran belum juga masuk. Kalau prosedur udah rapi, tim penagihan bisa kerja lebih efisien dan minim drama.


2. Melatih Karyawan Penagihan


Punya SOP aja gak cukup kalau tim kamu belum siap mental dan teknis. Latih karyawan bagian penagihan supaya bisa menghadapi berbagai tipe konsumen, dari yang kooperatif sampai yang suka menghindar. 

Pelatihan ini bisa bantu mereka tetap tenang, komunikatif, dan profesional saat nagih pembayaran.


3. Meninjau Laporan Pembayaran Secara Rutin


Selanjutnya, perusahaan perlu rutin meninjau laporan pembayaran konsumen. Dari sini bisa kelihatan siapa aja yang taat bayar, siapa yang nunggak, dan siapa yang harus segera di-follow-up

Account receivable adalah bagian penting yang nggak boleh cuma dicatat doang, harus dianalisis juga buat ambil tindakan yang tepat.


4. Mengubah Waktu Jatuh Tempo Jika Diperlukan


Kadang, fleksibilitas juga dibutuhkan, apalagi kalau klien lagi kesulitan bayar. Perusahaan bisa menyesuaikan ulang waktu jatuh tempo sesuai kondisi konsumen tanpa mengganggu cash flow

Selain bikin hubungan bisnis tetap lancar, pendekatan ini juga bikin klien lebih percaya sama perusahaan kamu.


5. Menyewa Jasa Agen Penagihan Profesional


Kalau semua cara di atas belum berhasil, menyewa jasa penagihan bisa menjadi opsi terakhir. Mereka punya pengalaman dan pendekatan khusus dalam menagih piutang, bahkan yang udah macet sekalipun. 

Cara ini bisa bantu perusahaan tetap fokus ke operasional, sementara proses tagih-menagih diserahkan ke ahlinya.

Baca Juga: Panduan Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan yang Benar


Contoh Account Receivable


Berikut contoh account receivable yang bisa bantu Warga Bimbingan lebih paham gimana bentuk nyatanya dalam kegiatan bisnis sehari-hari.


1. Penjualan Barang Secara Kredit


PT Maju Jaya menjual produk senilai Rp10.000.000 ke pelanggan pada 1 April 2025, tapi pembayarannya dijanjikan dilakukan 30 hari kemudian.

Pencatatan di pembukuan:

  1. Debit: Account Receivable Rp10.000.000
  2. Kredit: Penjualan Rp10.000.000

Transaksi ini menunjukkan perusahaan punya hak untuk menerima uang tersebut di masa depan.


2. Jasa Konsultasi yang Sudah Diberikan


Seorang konsultan freelance menyelesaikan proyek untuk klien pada 10 Mei 2025 senilai Rp5.000.000, dan pembayaran dijanjikan tanggal 25 Mei 2025.

Pencatatan:

  1. Debit: Account Receivable Rp5.000.000
  2. Kredit: Pendapatan Jasa Rp5.000.000

Nah, ini juga termasuk account receivable karena jasa sudah diberikan, tapi pembayaran belum diterima.


3. Langganan Bulanan Dibayar Belakangan


Sebuah perusahaan software menyediakan layanan langganan bulanan ke perusahaan klien, tapi sistem pembayarannya adalah di akhir bulan.

Setiap awal bulan, mereka mencatat pendapatan yang masih akan diterima:

  1. Debit: Account Receivable Rp2.000.000
  2. Kredit: Pendapatan Berlangganan Rp2.000.000

Di akhir bulan saat klien membayar, baru dicatat sebagai kas.


Mengapa Account Receivable Penting?


Warga Bimbingan mungkin masih punya pertanyaan, kenapa sih account receivable segitu pentingnya buat perusahaan? Oke, MinDi coba jelasin ya!


1. Menunjukkan Potensi Pendapatan


Account receivable menggambarkan pendapatan yang akan diterima perusahaan dalam waktu dekat. Nah, ini penting banget buat ngebaca seberapa besar uang masuk yang bisa diandalkan.


2. Membantu Kelancaran Arus Kas


Walaupun belum menjadi uang tunai, account receivable bisa kamu pake sebagai acuan dalam merencanakan pengeluaran. Kalau dikelola dengan baik, perusahaan bisa tetap jalan tanpa harus tergantung pinjaman.


3. Dasar Pengambilan Keputusan


Data piutang bantu manajemen buat ambil keputusan strategis, seperti pemberian diskon atau evaluasi kelayakan kredit pelanggan. Informasi ini juga krusial buat nentuin langkah bisnis ke depan.

Baca Juga: 5 Contoh Laporan Keuangan Sederhana, Panduan Lengkap


Upgrade Skill Finance & Raih Karier Impian!


Sekarang Warga Bimbingan udah paham bahwa account receivable adalah salah satu elemen penting dalam menjaga arus kas dan kestabilan finansial perusahaan. Buat kamu yang pengen makin paham konsep ini secara praktis dan aplikatif, langsung aja gabung Bootcamp Finance & Accounting bareng mentor berpengalaman!

Bootcamp ini punya silabus terlengkap, ada praktek nyata buat bangun portofolio, bisa gratis mengulang kelas, dan sudah terbukti 96% alumni-nya berhasil kerja di bidang keuangan. Plus, ada 840+ hiring partner siap bantu penyaluran kerja kamu. 

Masih bingung kayak, “Apakah program ini cocok buat pemula?” atau “Nanti dapat bimbingan 1-on-1 juga gak sih?”, langsung aja konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karier yang kamu impikan!

Tags

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!