dibimbing.id - 4 Teknik Desain Antarmuka Pengguna Responsif

4 Teknik Desain Antarmuka Pengguna Responsif

Nadia L Kamila

•

01 January 2024

•

528

Image Banner

Pernahkah Sobat MinDi merasa bingung atau kesulitan saat mengakses sebuah website atau mengoperasikan aplikasi di smartphone? Kondisi seperti itu seharusnya bisa diatasi dengan teknik desain antarmuka pengguna responsif. 

Secara sederhana, teknik desain antarmuka pengguna responsif adalah pendekatan dalam desain web dan aplikasi yang memastikan tampilan dan pengalaman pengguna yang konsisten di berbagai perangkat dan ukuran layar.

Ketika membuat sebuah produk digital baik berupa web atau aplikasi, tentu berharap bahwa produk tersebut bisa membantu pengguna untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Jangan sampai desain yang dibuat malah menyulitkan dan membingungkan mereka. 

Jika sebuah produk membingungkan alih-alih memberi solusi atau membantu pengguna, tentu saja pengguna akan merasa tidak nyaman dan beralih menggunakan produk digital lainnya. Seorang UI/UX designer tentu tidak akan mengharapkan hal ini.

Oleh karena itu, MinDi akan bahas apa saja teknik untuk membuat sebuah desain antarmuka pengguna bisa responsif. 

Tapi, sebelum itu MinDi mau kasih tau tentang Bootcamp UIUX/Product Design dari dibimbing.id untuk Sobat MinDi yang bercita-cita menjadi seorang produk desainer. Bootcamp ini bisa diikuti oleh pemula tanpa memandang latar belakang pendidikan.

Jadi jika kamu seorang fresh graduate, masih kuliah, ataupun profesional yang ingin switch career ke bidang UI/UX, Dibimbing siap membantumu untuk mengasah skill hingga punya portofolio sebagai bekal untuk terjun ke dunia profesional.


Teknik Desain Antarmuka Pengguna Responsif


Hal pertama yang harus diingat saat agar desain antarmuka pengguna responsif adalah tujuan dari pembuatan aplikasi atau web yang sedang dibuat. Apakah website dibuat untuk jual beli? Apakah aplikasi dibuat untuk pembelajaran? Apakah aplikasi dibuat untuk menonton video dan memutar lagu?

Dengan mengetahui tujuan utama pembuatan aplikasi atau website dengan jelas, maka akan mempermudah kinerja seorang UI/UX designer dalam mendesain aplikasi yang mudah digunakan oleh penggunanya.

Ada beberapa teknik yang bisa Sobat MinDi gunakan untuk membuat desain antarmuka pengguna responsif:


1. Prinsip KISS


KISS adalah singkatan dari keep it simple, stupid. Sebuah prinsip desain yang fokus pada desain produk yang sederhana dan tidak rumit. Desain yang baik memang haruslah mudah dipahami oleh siapapun penggunanya. 

Terlebih lagi, jika seorang desainer membuat desain yang terlalu rumit, maka proses codingnya pun akan rumit juga. Sehingga dengan memahami prinsip KISS, desain yang dibuat akan berfokus pada tujuan pembuatan desain dan tidak terjebak pada hal-hal yang tidak perlu.

Apa saja hal yang perlu difokuskan sesuai prinsip KISS ini?

  1. Memastikan navigasi mudah dibaca, mudah ditemukan, dan mudah dipahami

  2. Memiliki label CTA dengan copywriting yang jelas

  3. Memberikan space desain yang kosong dan tidak terlalu ramai supaya pengguna tidak pusing karena kebanyakan elemen yang tidak diperlukan

Saat desain tetap sederhana, pengguna cenderung lebih mudah berinteraksi dengan antarmuka, memahami fungsi-fungsinya, dan merasa nyaman saat berpindah antara perangkat.


2. Desain Style yang Konsisten


Setelah memahami tujuan pembuatan sebuah produk, hal pertama yang harus dilakukan seorang UI designer adalah menentukan warna, font, dan sistem grid terlebih dahulu. 

Mengapa demikian? Supaya desain yang dibuat memiliki karakter dan ciri khas yang konsisten. Selain sebagai branding, karakter dan ciri khas desain juga mempermudah pengguna untuk mengenali aplikasi yang mereka gunakan.

Dua hal paling utama dari desain style adalah penggunaan warna dan jenis font. Pastikan Sobat MinDi menggunakan palet warna yang konsisten di setiap desain yang dibuat. 

Jangan sampai tombol CTA di website berwarna biru, tapi di aplikasi menggunakan warna kuning atau hijau. Perbedaan warna ini akan membuat pengguna bingung, ragu, hingga merasa tidak nyaman saat berpindah dari website ke aplikasi mobile.

Lalu untuk jenis font, pastikan hanya menggunakan font yang jelas dan mudah dibaca pengguna. Mengapa? Pengguna akan menghabiskan waktu mereka untuk mendapatkan informasi dari produk kita, jika font susah dibaca maka pengguna juga akan kesulitan untuk memahami informasi yang kita berikan. 

Gunakan juga font tulisan yang konsisten dan tidak lebih dari dua jenis font yang berbeda dalam setiap desainnya. Font yang konsisten juga akan membuat pengguna mengenali produk kita. 


3. Media Queries


Media queries adalah fitur dalam CSS (Cascading Style Sheets) yang memungkinkan penyesuaian gaya atau tampilan halaman web berdasarkan berbagai karakteristik perangkat, seperti lebar layar, resolusi, orientasi layar, atau jenis media lainnya. 

Mengapa tampilan web perlu disesuaikan dengan berbagai karakteristik perangkat? Mayoritas pengguna internet di Indonesia ternyata memiliki beragam perangkat saat membuka sebuah web maupun aplikasi mobile. Mulai dari smartphone, tablet, hingga laptop maupun PC.

Bayangkan jika membuka web melalui aplikasi mobile, tapi desain yang muncul adalah desain web untuk PC. Pengguna akan merasa kesulitan dan tidak nyaman karena harus melakukan zoom in maupun zoom out untuk mendapatkan informasi maupun melakukan sesuatu dengan aplikasi tersebut.

Sebaliknya, jika membuka web melalui laptop tapi desain yang muncul adalah desain yang dikhususkan untuk smartphone tentu akan terasa tidak nyaman untuk dibaca dan diakses. 

UI/UX desainer tentu harus mempertimbangkan hal ini. Buatlah beberapa desain yang memang secara khusus diperuntukkan untuk perangkat tertentu. Tentunya dengan tetap memperhatikan desain style yang konsisten.


4. Aksesibilitas dan Efisiensi Waktu Loading


Aksesibilitas dalam desain antarmuka pengguna responsif menekankan supaya web atau aplikasi mobil dapat diakses oleh semua pengguna, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau penggunaan perangkat bantuan. 

Hal ini sudah mulai banyak diaplikasikan, contohnya pengguna yang memiliki keterbatasan dalam melihat bisa mengirim pesan suara alih-alih harus mengetik kata yang ingin disampaikan. 

Sementara waktu loading yang efisien berkaitan dengan upaya mengoptimalkan kecepatan pengunduhan halaman dengan mengurangi ukuran file, mengimplementasikan caching, dan memprioritaskan konten utama.

Harapannya sekalipun terdapat loading karena keadaan tertentu, pengguna tidak perlu menunggu terlalu lama dan tetap bisa mengakses konten utama. 


Nah itulah beberapa teknik desain antarmuka pengguna responsif yang bisa dilakukan supaya web maupun aplikasi mobile yang dibuat bisa memberikan kemudahan bagi pekerjaan penggunanya. 

Jika Sobat MinDi ingin belajar lebih mendalam terkait teknik ini, kamu bisa join Bootcamp UIUX/Product Digital dibimbing.id. 

Di Bootcamp ini, kamu akan belajar dan dibimbing secara live oleh para mentor sekaligus praktisi UI/UX dari perusahaan top lho! Tak hanya itu, Dibimbing juga menyediakan layanan career preparation, sehingga kamu bisa lulus langsung dapat job dari perusahaan impianmu!

So, sebelum kuota untuk batch selanjutnya habis, daftar sekarang yuk!



Share

Author Image

Nadia L Kamila

Nadia adalah seorang penulis yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan keterampilan di tempat kerja. Ia punya passion yang tinggi dalam memberikan konten-konten edukatif terutama di topik-topik seperti carreer preparation dan digital marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!