Contoh Pay Per Click, Solusi Efektif untuk Pemasaran Digital

Nadia L Kamila

•

18 November 2023

•

1081

Image Banner

Apa Itu Pay Per Click


Pay Per Click atau biasa disingkat sebagai PPC adalah model iklan digital di mana pengiklan membayar setiap kali iklan mereka diklik. 

Cara kerja PPC cukup sederhana, pengiklan memilih kata kunci yang relevan dengan produk atau layanannya, kemudian membuat iklan yang akan muncul di hasil pencarian mesin pencari seperti Google atau di platform media sosial seperti Facebook dan Instagram. 

Ketika seseorang melakukan pencarian dengan kata kunci tersebut, iklan akan ditampilkan. Jika pengguna tertarik dan mengklik iklan tersebut, pengiklan akan membayar sejumlah biaya untuk setiap klik tersebut. 

Pay per click memungkinkan pengiklan untuk menjangkau audiens yang lebih spesifik dan tertarget, dengan mengontrol biaya berdasarkan jumlah klik yang diterima, membuat PPC menjadi strategi yang efisien dan efektif untuk meningkatkan visibilitas dan menarik lalu lintas ke situs web atau halaman penjualan mereka.


Manfaat PPC


Mengapa menggunakan iklan PPC? Setidaknya ada tiga manfaat utama Pay Per Click (PPC) untuk bisnis di era digital ini:


1. Targeting yang Lebih Tepat


PPC memungkinkan pemasar untuk menargetkan audiens secara sangat spesifik. 

Melalui penggunaan kata kunci, demografi, lokasi, dan perilaku pengguna, iklan dapat diarahkan kepada orang-orang yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan. 

Hal ini meningkatkan peluang konversi karena iklan ditampilkan kepada audiens yang relevan.


2. Hasil yang Cepat dan Terukur


Berbeda dengan metode pemasaran organik seperti SEO, PPC dapat memberikan hasil yang cepat. Setelah iklan diaktifkan, bisnis dapat langsung melihat peningkatan dalam lalu lintas dan potensial penjualan. 

Selain itu, PPC menyediakan data analitik yang detail, memungkinkan bisnis untuk mengukur kinerja iklan secara real-time dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas.


3. Fleksibilitas Anggaran


Dengan PPC, pengiklan memiliki kontrol penuh untuk menetapkan anggaran harian, dan biaya hanya akan terjadi saat iklan diklik. 

Fleksibilitas ini memungkinkan bisnis besar hingga baru merintis seperti UMKM untuk memanfaatkan iklan berbayar sesuai dengan kemampuan keuangan mereka. 

Fleksibilitas ini membuat PPC menjadi pilihan yang menarik bagi banyak bisnis dalam mengoptimalkan strategi pemasaran digital mereka.


Permintaan pay per click untuk mengiklankan produk maupun layanan dari UMKM ini cukup besar, sehingga Sobat MinDi bisa memanfaatkan jenis iklan ini untuk promosi.

Jika bingung harus mulai dari mana, yuk belajar di Bootcamp Digital Marketing Dibimbing! Disini kamu akan belajar sekaligus mempraktekkan langsung ilmu yang sudah kamu dapatkan dalam real case project untuk portofolio.

Selain mendapatkan portofolio, Dibimbing juga menyediakan layanan career preparation agar kamu siap menghadapi persaingan dunia kerja hingga dapat diterima di perusahaan impianmu! 


8 Contoh Pay Per Click


Setelah mengenal apa itu pay per click dan manfaatnya, yuk kita bahas mengenai beberapa contoh pay per click di bawah ini: 


1. Google Ads


contoh pay per click google ads


Google Ads adalah platform iklan PPC terbesar dan paling populer di dunia. Yang memungkinkan pengiklan untuk menampilkan iklan mereka di hasil pencarian Google berdasarkan kata kunci tertentu. 

Google Ads sangat efektif untuk menjangkau audiens yang sedang aktif mencari produk atau layanan yang terkait dengan kata kunci yang dipilih. 

Dengan Google Ads, pengiklan dapat menetapkan anggaran harian, memilih di mana dan kapan iklan akan ditampilkan, dan hanya membayar ketika seseorang mengklik iklan mereka.

Gambar di atas menampilkan hasil pencarian saat kamu mengetikkan kata kunci ‘bootcamp digital marketing Dibimbing’. List paling atas yang memiliki label ‘bersponsor’ adalah iklan PPC 


2. Facebook Ads


Facebook Ads menyediakan platform yang sangat kuat untuk iklan yang sangat tertarget berdasarkan data demografis pengguna, minat, perilaku, dan bahkan koneksi. 

Facebook merupakan alat yang sangat baik untuk membangun kesadaran merek, meningkatkan engagement, dan menghasilkan konversi karena memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif tiap bulannya. 

Facebook Ads menawarkan berbagai format iklan, termasuk iklan video, iklan carousel dan iklan gambar. Platform ini juga memungkinkan pengiklan untuk menetapkan anggaran harian atau total kampanye dan membayar berdasarkan jumlah tayangan (CPM) atau klik (CPC).


3. Instagram Ads


Sejak diakuisisi oleh Facebook, Instagram Ads telah menjadi platform yang sangat populer untuk bisnis yang ingin menjangkau audiens yang lebih muda dan mengutamakan konten visual. 

Instagram Ads menawarkan berbagai format, termasuk iklan di Stories, iklan feed, dan iklan carousel. Mirip dengan Facebook Ads, Instagram juga memungkinkan targeting yang sangat spesifik dan pengukuran kinerja yang detail. Platform ini sangat cocok untuk promosi produk gaya hidup, fashion, kecantikan, dan kuliner.


4. Bing Ads


Meskipun sering dianggap sebagai alternatif untuk Google, Bing Ads menawarkan beberapa keuntungan seperti biaya per klik yang lebih rendah dan persaingan yang lebih sedikit.

Bing Ads juga memungkinkan pengiklan untuk menargetkan audiens di Bing dan Yahoo serta jaringan mitra mereka. 

Meskipun pangsa pasarnya lebih kecil dibandingkan dengan Google, Bing Ads dapat menjadi alat yang efektif untuk menjangkau audiens tertentu, terutama di lokasi geografis tertentu di mana Bing memiliki penggunaan yang lebih tinggi.


5. LinkedIn Ads


LinkedIn Ads merupakan platform yang sangat efektif untuk pemasaran B2B (Business-to-Business). LinkedIn menyediakan berbagai format iklan, termasuk Sponsored Content, Sponsored InMail, dan iklan banner. 

Dengan basis pengguna yang terdiri dari profesional dan bisnis, LinkedIn Ads memungkinkan pengiklan untuk menargetkan audiens berdasarkan industri, ukuran perusahaan, posisi pekerjaan, dan pengalaman kerja. 

Platform ini sangat cocok untuk merek yang ingin menjangkau pengambil keputusan di perusahaan, mempromosikan konten profesional, atau merekrut talenta. 


6. Twitter Ads


Twitter Ads ideal untuk kampanye yang membutuhkan respons cepat dan potensi menjadi viral. Dengan Twitter Ads, pengiklan dapat menargetkan audiens berdasarkan topik tren, kata kunci, dan demografi audiens. 

Twitter sangat efektif untuk meningkatkan kesadaran merek, mempromosikan event, atau menghasilkan diskusi tentang topik tertentu. Karena sifat real-time Twitter, iklan di platform ini bisa memberikan engagement yang tinggi dalam waktu yang singkat.


7. Pinterest Ads


Pinterest Ads sangat cocok untuk produk atau layanan yang memiliki unsur visual yang kuat, seperti fashion, dekorasi rumah, kuliner, dan DIY (Do It Yourself). Iklan di Pinterest, atau Promoted Pins, memungkinkan merek untuk menjangkau audiens yang mencari inspirasi dan ide. 

Dengan fokus pada konten visual, Pinterest Ads dapat meningkatkan traffic ke situs web dan membantu dalam konversi penjualan, terutama untuk produk yang memanfaatkan kekuatan visual untuk menarik minat pembeli.


8. Amazon Ads


Amazon Ads sangat penting bagi penjual yang ingin meningkatkan visibilitas produk mereka di platform e-commerce Amazon. Iklan produk akan ditampilkan di hasil pencarian halaman produk yang relevan di Amazon sehingga menargetkan konsumen dengan minat belanja yang tinggi. 

Penjual bisa menargetkan kata kunci yang relevan sehingga produk mereka muncul di tempat yang lebih terlihat oleh calon pembeli. Amazon Ads efektif untuk meningkatkan penjualan, mengingat volume pencarian dan transaksi yang tinggi di Amazon.


Masing-masing contoh Pay Per Click ini memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri dalam menjangkau dan berinteraksi dengan audiens. 

Pemilihan platform yang tepat tergantung pada tujuan kampanye, target audiens, dan karakteristik produk atau layanan yang dipasarkan. Penggunaan strategis dari berbagai platform ini dapat memaksimalkan efektivitas kampanye pemasaran digital.


Cara Mengoptimalkan Jumlah Pay Per Click


Mengoptimalkan jumlah klik pada iklan Pay Per Click memerlukan strategi yang cermat agar efektif dan menghasilkan konversi. Berikut adalah penjelasan lebih detail:


1. Pemilihan Kata Kunci yang Tepat


Kata kunci harus relevan dengan produk atau layanan yang ditawarkan dan sesuai dengan apa yang dicari target audiens. Penggunaan alat riset kata kunci seperti Google Keyword Planner dapat membantu menemukan kata kunci yang efektif dengan persaingan yang tidak terlalu tinggi. 

Gunakan kata kunci long-tail yang lebih spesifik dan seringkali kurang kompetitif, karena dapat meningkatkan kemungkinan iklan ditampilkan kepada pengguna yang tepat.


2. Menulis Copy Iklan yang Menarik


Copy iklan harus dapat menarik perhatian serta mengkomunikasikan nilai atau manfaat produk dengan jelas. Headline yang menarik, deskripsi yang persuasif, dan penggunaan call-to-action yang jelas akan meningkatkan peluang klik dari pengguna.


3. Optimasi Landing Page


Landing page yang dituju dari PPC tentunya harus relevan dengan iklan dan memberikan informasi yang dibutuhkan pengunjung. Gunakan desain yang user-friendly, loading page yang cepat, dan call-to-action yang jelas sehingga dapat meningkatkan konversi.


4. Penargetan Audiens yang Tepat


Gunakan fitur penargetan pada platform PPC membantu menjangkau audiens yang tepat berdasarkan demografi, lokasi, minat, dan perilaku. Penargetan yang tepat memastikan iklan dilihat oleh orang-orang yang kemungkinan besar tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan.


5. Pengujian dan Optimasi Berkelanjutan


Penting untuk terus menguji dan mengoptimalkan iklan. Lakukan A/B testing pada elemen seperti judul, deskripsi, dan gambar untuk melihat mana yang paling efektif. Analisis data kinerja iklan secara berkala untuk membuat penyesuaian yang meningkatkan hasil PPC.

Dengan menerapkan strategi tersebut, jumlah klik pada iklan PPC tidak hanya akan meningkat, tetapi juga akan lebih berkualitas dan berpotensi meningkatkan konversi.


Agar lebih memahami contoh pay per click dan optimalisasinya, yuk belajar lebih lanjut dengan para mentor sekaligus praktisi dari berbagai top tech company di Indonesia dengan mengikuti Bootcamp Digital Marketing Dibimbing!

Kamu akan belajar selama 6 bulan dengan silabus dan kurikulum yang sudah dirancang sesuai kebutuhan industri masa kini. Gak perlu khawatir juga jika tidak memiliki background marketing, karena semuanya beginner friendly!

Yuk mulai karirmu dalam dunia periklanan dan daftar bootcamp Dibimbing sekarang!



Share

Author Image

Nadia L Kamila

Nadia adalah seorang penulis yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan keterampilan di tempat kerja. Ia punya passion yang tinggi dalam memberikan konten-konten edukatif terutama di topik-topik seperti carreer preparation dan digital marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!