dibimbing.id - 10 Alasan Utama Karyawan Resign, Ternyata Gaji Bukan Nomor Satu

10 Alasan Utama Karyawan Resign, Ternyata Gaji Bukan Nomor Satu

Farijihan Putri

22 October 2025

286

Image Banner

Mencari tahu alasan resign karyawan yang sebenarnya adalah tantangan konstan bagi para HRD dan pemimpin perusahaan. Seringnya, akar permasalahannya lebih dalam dari sekadar kompensasi finansial.

Anda telah berinvestasi dalam rekrutmen dan pelatihan, namun turnover yang tinggi terus menggerus produktivitas dan anggaran, tentu menciptakan siklus yang melelahkan dan mahal.

Faktanya, biaya untuk menggantikan seorang karyawan yang keluar bisa mencapai 50% hingga 200% dari gaji tahunannya, menurut data Gallup

Kondisi tersebut terjadi bukan hanya tentang angka di slip gaji, melainkan tentang pengalaman mereka sehari-hari di tempat kerja. Sebagai contoh, data LinkedIn mengungkapkan bahwa 94% karyawan akan bertahan lebih lama di perusahaan jika mereka melihat adanya peluang pengembangan karir yang jelas. 

Mari kupas penyebab utama turnover yang sering luput dari perhatian bersama MinDi, agar Anda bisa fokus membangun tim yang loyal dan berkinerja tinggi.

Baca Juga: Penawaran Spesial 20% Corporate Training Q4 2025 di Dibimbing


10 Alasan Utama Karyawan Resign

Memahami akar penyebab turnover merupakan langkah kritis untuk membangun tim yang stabil dan berkomitmen. Berikut 10 alasan utama resign yang sering terjadi di perusahaan.


1. Tidak Adanya Peluang Karier

Karyawan yang merasa karirnya stagnan akan kehilangan motivasi dalam bekerja. Mereka membutuhkan peta pengembangan yang jelas untuk melihat masa depan dalam perusahaan.

Solusi:

  1. Implementasi program pelatihan karyawan yang terstruktur dan berkelanjutan, program corporate training dari dibimbing.id for business solusi terbaik untuk perusahaan Anda karena banyak pelatihan yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan.  
  2. Membuat jalur karir transparan untuk setiap posisi
  3. Memberikan tantangan dan project baru untuk mengasah kompetensi, seperti yang ditawarkan 


2. Hubungan Tidak Sehat dengan Atasan

Dinamika hubungan dengan atasan langsung berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Komunikasi yang buruk dan micromanagement menciptakan lingkungan kerja tidak nyaman.

Solusi:

  1. Melatih manajer dalam keterampilan kepemimpinan dan komunikasi efektif
  2. Membangun sistem feedback dua arah yang konstruktif
  3. Menciptakan mekanisme untuk menyampaikan keluhan secara aman


3. Budaya Perusahaan Kurang Sehat

Budaya perusahaan yang toksik menjadi alasan karyawan resign yang paling mendasar. Lingkungan penuh politik, tidak kolaboratif, atau tidak inklusif mendorong talenta terbaik pergi.

Solusi:

  1. Mendefinisikan dan mengkomunikasikan nilai-nilai perusahaan secara konsisten
  2. Memimpin dengan keteladanan dari level manajemen tertinggi
  3. Mengakui dan menghargai kontribusi karyawan secara terbuka


4. Beban Kerja Berlebihan

Sumber: Freepik

Tuntutan kerja yang terus-menerus melebihi kapasitas wajar menyebabkan kelelahan kronis. Kondisi ini memicu resign kerja mendadak ketika karyawan mencapai titik jenuh maksimal.

Solusi:

  1. Melakukan evaluasi realistis terhadap beban kerja dan deadline
  2. Memperkuat tim dengan sumber daya yang memadai
  3. Mendorong budaya mengambil cuti dan menghargai waktu di luar kerja


5. Gaji dan Kompensasi Tidak Memuaskan

Meskipun bukan satu-satunya faktor, kompensasi yang tidak kompetitif tetap menjadi pertimbangan penting. Kesenjangan antara kontribusi dan imbalan menerangi niat untuk pindah.

Solusi:

  1. Melakukan benchmark gaji secara berkala terhadap pasar industri
  2. Membuat sistem kompensasi yang transparan dan adil
  3. Menyediakan paket benefit komprehensif yang mendukung kesejahteraan, salah satunya benefit pelatihan softskill maupun hardskill untuk karyawan dengan Program Corporate Training Dibimbing yang telah terbukti membantu 58+ perusahaan. 

Baca Juga: Training Social Media Management DPD RI x Dibimbing, Solusi Strategi Digital


6. Ketidaksesuaian Nilai atau Visi

Karyawan semakin peduli terhadap keselarasan nilai pribadi dengan organisasi. Ketika nilai-nilai ini tidak selaras, keterikatan emosional dengan perusahaan perlahan memudar.

Solusi:

  1. Memperjelas visi, misi, dan nilai perusahaan selama proses rekrutmen
  2. Merekrut berdasarkan value fit di samping kompetensi teknis
  3. Melibatkan karyawan dalam inisiatif yang mencerminkan nilai perusahaan


7. Melanjutkan Pendidikan

Peningkatan kualifikasi akademis menjadi alasan karyawan resign yang bersifat personal development. Alasannya berupa persiapan untuk jenjang karir lebih tinggi atau perubahan bidang profesional.

Solusi:

  1. Menawarkan program beasiswa atau bantuan biaya pendidikan
  2. Memberikan cuti khusus untuk studi tanpa kehilangan posisi
  3. Membuat perjanjian untuk kembali setelah menyelesaikan pendidikan


8. Kesehatan dan Keluarga

Kondisi kesehatan pribadi atau keluarga menjadi prioritas yang tidak bisa dinegosiasikan. Faktor ini membutuhkan penyesuaian jadwal atau lingkungan kerja yang tidak bisa dipenuhi perusahaan saat ini.

Solusi:

  1. Menyediakan paket asuransi kesehatan yang komprehensif
  2. Menawarkan opsi kerja fleksibel atau work from arrangement
  3. Membuat program employee assistance untuk dukungan konseling


9. Kurangnya Apresiasi

Kontribusi dan pencapaian yang tidak diakui memadamkan semangat kerja. Situasi ini dapat memicu resign kerja mendadak karena karyawan merasa usaha mereka tidak bernilai.

Solusi:

  1. Membangun sistem pengakuan yang formal dan informal
  2. Merayakan pencapaian individu dan tim secara rutin
  3. Menghubung kontribusi dengan dampak nyata bagi perusahaan


10. Pindah Domisili

Perpindahan tempat tinggal karena alasan keluarga atau personal mengharuskan karyawan mengundurkan diri. Lokasi geografis yang baru membuat commuting tidak memungkinkan secara praktis.

Solusi:

  1. Menawarkan opsi remote working apabila memungkinkan
  2. Memberikan bantuan relokasi untuk posisi-posisi kritis
  3. Membuka peluang transfer ke cabang terdekat

Baca Juga: 15 Kelebihan Corporate Training Dibimbing: Solusi Tim Lebih Kompeten


Siap Mengurangi Turnover Karyawan?

Setelah memahami berbagai alasan resign karyawan, langkah selanjutnya adalah mengambil tindakan nyata. Program Corporate Training dibimbing.id siap membantu perusahaan Anda membangun lingkungan kerja yang mendukung retensi talenta terbaik. 

Sebagai mitra terpercaya, kami telah bekerja dengan 58+ perusahaan terkemuka di Indonesia dengan tingkat kepuasan 90%

Jika Anda memiliki pertanyaan spesifik seperti "Bagaimana menyusun kurikulum training yang sesuai dengan kebutuhan tim sales kami?" atau "Apakah ada program khusus untuk meningkatkan leadership skills di level manager?", tim kami siap membantu melalui konsultasi gratis

Tersedia berbagai program pelatihan, mulai Digital Skill Training, Soft Skill Training, hingga Customizable Training sesuai kebutuhan perusahaan Anda. Jangan biarkan turnover menggerakkan biaya operasional Anda, dibimbing.id siap menjadi solusi pengembangan SDM yang berkelanjutan!


Referensi

  1. 42% of Employee Turnover Is Preventable but Often Ignored [Buka]
  2. 9 Benefits of Employee Development [Buka]
  3. Increase employee engagement [Buka]

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!