Unit Testing vs Integration Testing: Pengertian dan Perbedaan

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
08 January 2025
•
476

Unit Testing vs Integration Testing adalah dua pendekatan penting dalam pengujian perangkat lunak. Warga Bimbingan, Unit Testing itu fokus menguji bagian kecil kode secara terpisah, sementara Integration Testing memastikan bagian-bagian tersebut bisa bekerja sama dengan baik.
Paham perbedaan keduanya penting banget, lho! Kalau salah langkah, kode kalian bisa berantakan dan malah bikin ribet. Yuk, simak pembahasan MinDi biar proses testing kalian makin mantap!
Baca juga : Apa Itu Software Engineering? Pengertian, Tujuan, dan Metode
Apa itu Unit Testing?
Unit Testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang fokus pada pemeriksaan setiap bagian kecil kode secara terpisah, seperti fungsi, metode, atau modul.
Tujuannya adalah memastikan bahwa setiap unit kode bekerja sesuai harapan tanpa tergantung pada bagian lain.
Pengujian ini biasanya dilakukan oleh pengembang selama tahap awal pengembangan untuk menemukan bug lebih cepat dan mempermudah proses debugging.
Dengan alat seperti JUnit atau pytest, Unit Testing menjadi langkah awal yang penting untuk menjaga kualitas kode sebelum masuk ke tahap pengujian yang lebih kompleks.
Baca juga : Contoh Array Multidimensi di PHP, C++, Java, dan Python
Apa itu Integration Testing?
Integration Testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang fokus pada memastikan berbagai modul atau komponen yang telah diuji secara individu dapat bekerja bersama dengan baik.
Proses ini menguji interaksi antar modul untuk mendeteksi kesalahan yang mungkin muncul ketika sistem mulai digabungkan.
Biasanya dilakukan setelah Unit Testing selesai, Integration Testing bertujuan memastikan sistem berjalan mulus sebagai satu kesatuan.
Dengan alat seperti Selenium atau Postman, pengembang dapat memverifikasi alur data antar modul dan mengidentifikasi masalah yang tidak terlihat pada pengujian unit.
Baca juga : Cara Membuat List di HTML dengan Langkah Mudah
Perbedaan Unit Testing vs Integration Testing
Sumber: Canva
Unit Testing vs Integration Testing memiliki perbedaan mendasar dalam cakupan, tujuan, dan cara pelaksanaannya, meskipun keduanya sangat penting dalam memastikan kualitas perangkat lunak. Berikut adalah perbedaannya:
1. Cakupan Pengujian
Unit Testing:
Unit Testing hanya fokus pada bagian kecil atau unit dari perangkat lunak, seperti fungsi, metode, atau modul individu. Pengujian ini dilakukan secara terisolasi, tanpa interaksi dengan modul lain, untuk memastikan bahwa setiap bagian kode bekerja sesuai dengan logika yang diharapkan.
Contoh: Menguji fungsi calculateTotal() pada aplikasi e-commerce untuk memeriksa apakah hasilnya benar berdasarkan input yang diberikan.
Integration Testing:
Integration Testing memiliki cakupan yang lebih luas karena bertujuan untuk memverifikasi bagaimana modul-modul yang telah diuji secara individual dapat bekerja bersama. Ini melibatkan pengujian interaksi antar modul, termasuk alur data dan komunikasi.
Contoh: Memastikan modul pembayaran dalam aplikasi terhubung dan bekerja dengan API bank untuk memproses transaksi dengan benar.
2. Tujuan Unit Testing vs Integration Testing
Unit Testing:
Tujuan utama Unit Testing adalah menemukan dan memperbaiki bug di dalam logika kode individual sedini mungkin dalam siklus pengembangan. Ini membantu pengembang memastikan bahwa setiap unit kode memiliki perilaku yang benar sebelum diintegrasikan dengan bagian lain.
Integration Testing:
Integration Testing bertujuan untuk mendeteksi masalah yang mungkin muncul saat modul-modul diintegrasikan. Pengujian ini penting untuk memastikan bahwa semua komponen dapat bekerja secara harmonis, seperti alur data yang tepat dan tidak ada konflik antar modul.
3. Waktu Pelaksanaan
Unit Testing:
Unit Testing dilakukan pada tahap awal pengembangan perangkat lunak, bahkan sering kali bersamaan dengan penulisan kode. Hal ini memungkinkan pengembang memperbaiki masalah lebih cepat dan lebih hemat biaya dibandingkan memperbaiki bug di tahap akhir.
Integration Testing:
Integration Testing dilakukan setelah Unit Testing selesai dan beberapa modul sudah dikembangkan. Pengujian ini biasanya dilakukan pada tahap yang lebih lanjut ketika beberapa komponen perangkat lunak siap untuk diintegrasikan.
4. Alat atau Framework yang Digunakan
Unit Testing:
Pengujian ini biasanya dilakukan menggunakan alat atau framework khusus seperti:
- JUnit: Digunakan untuk pengujian unit dalam bahasa Java.
- pytest: Framework populer untuk Unit Testing di Python.
- NUnit: Digunakan untuk pengujian unit di .NET.
Integration Testing:
Integration Testing menggunakan alat yang dirancang untuk menguji interaksi antar komponen atau modul, seperti:
- Selenium: Untuk menguji integrasi aplikasi berbasis web.
- Postman: Memeriksa komunikasi API antar modul.
- SoapUI: Untuk pengujian layanan web atau aplikasi berbasis SOAP.
5. Jenis Masalah yang Ditemukan
Unit Testing:
Unit Testing membantu menemukan bug logika, seperti kesalahan perhitungan, pembagian oleh nol, atau pemrosesan kondisi edge case. Masalah yang ditemukan di tahap ini cenderung spesifik pada satu bagian kecil kode.
Contoh: Fungsi calculateDiscount() memberikan hasil diskon negatif karena kondisi tertentu tidak diproses dengan benar.
Integration Testing:
Integration Testing mengidentifikasi masalah komunikasi antar modul, seperti data yang tidak sesuai atau kegagalan pengiriman pesan. Pengujian ini juga dapat menemukan bug yang hanya muncul ketika modul mulai bekerja bersama.
Contoh: Modul checkout gagal mengirimkan data pembayaran yang benar ke API bank, menyebabkan transaksi tidak berhasil diproses.
Baca juga : Array Adalah Sistem Pengelompokan Data yang Efisien
Kapan Menggunakan Unit Testing dan Integration Testing?
Sumber: Canva
Memahami kapan harus menggunakan Unit Testing vs Integration Testing itu penting banget untuk memastikan pengujian perangkat lunak berjalan lancar. Berikut penjelasannya:
1. Unit Testing
Unit Testing dipakai saat tahap awal pengembangan, yaitu ketika kamu menulis atau memodifikasi fungsi atau modul tertentu. Pengujian ini dilakukan setiap kali ada perubahan pada kode untuk memastikan logika setiap unit tetap berjalan dengan benar.
Kapan dilakukan?
- Ketika kamu baru bikin atau memperbarui fungsi, metode, atau modul kecil.
- Saat proses pengembangan untuk mendeteksi bug lebih awal sebelum modul digabungkan.
Kenapa penting?
- Unit Testing bikin kamu lebih gampang nge-debug karena bug ditemukan di unit kecil sebelum menyebar ke bagian lain. Selain itu, perbaikan jadi lebih cepat dan hemat waktu.
Contoh Situasi: Kamu sedang bikin fungsi perhitungan diskon dalam aplikasi e-commerce. Unit Testing memastikan fungsi ini menghitung diskon dengan benar sesuai input harga dan aturan diskon.
2. Integration Testing
Integration Testing dilakukan setelah Unit Testing selesai, biasanya pas beberapa modul perangkat lunak sudah digabungkan. Tujuannya buat memastikan modul-modul ini bisa "kerja bareng" tanpa masalah.
Kapan dilakukan?
- Setelah semua modul selesai di-unit test.
- Kalau ada perubahan besar di alur antar modul, seperti update API atau penambahan fitur baru yang melibatkan banyak bagian.
Kenapa penting?
Integration Testing bantu kamu nemuin bug yang muncul gara-gara interaksi antar modul, misalnya data yang salah, format nggak cocok, atau komunikasi modul yang gagal.
Contoh Situasi: Kamu sedang menghubungkan modul checkout di aplikasi dengan API pembayaran. Integration Testing memastikan alur data pembayaran dari aplikasi ke API bank berjalan lancar tanpa error.
Baca juga : Mobile Developer: Pengertian, Tugas, Skill, Karir, dan Gaji
Pelajari Unit Testing vs Integration Testing untuk Tingkatkan Kualitas Kode Anda!
Setelah memahami pengertian dan perbedaan Unit Testing vs Integration Testing, kini saatnya menguasai teknik pengujian ini untuk memastikan kode Anda bebas bug dan berkualitas tinggi!
Yuk, ikuti Bootcamp Web Development di dibimbing.id! Di sini, Anda akan mempelajari praktik terbaik Unit Testing dan Integration Testing menggunakan alat modern seperti JUnit, pytest, dan Selenium, langsung dari mentor berpengalaman.
Dengan kurikulum aplikatif dan praktis, Anda akan memahami cara menerapkan testing dalam proyek nyata, sehingga siap menghadapi tantangan dunia kerja sebagai Web Developer profesional.
Didukung lebih dari 700+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni hingga 95%, peluang karier Anda di dunia IT semakin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami disini dan daftar sekarang di dibimbing.id untuk memulai perjalanan menjadi seorang Web Developer profesional. #BimbingSampeJadi!
Referensi
- Unit Test vs Integration Test Important Differences [Buka]
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.