dibimbing.id - Mengenal Definisi Desain UI UX dan Perbedaan Keduanya

Mengenal Definisi Desain UI UX dan Perbedaan Keduanya

Nadia L Kamila

•

21 October 2023

•

1254

Image Banner

Hari ini, Sobat MinDi pasti tak pernah lepas dari teknologi. Mulai dari smartphone, laptop, dan gadget lainnya yang mempermudah hidup kita.

Namun apakah Sobat MinDi pernah berpikir, bagaimana manusia dan teknologi bisa berinteraksi? Desain UI UX adalah jawabannya, desain inilah yang membuat manusia mudah berinteraksi dengan teknologi dan memanfaatkannya.

Apa itu desain UI UX? Mengapa kedua desain inibisa membuat manusia lebih mudah berinteraksi dengan teknologi? Apa perbedaan dari keduanya? MinDi akan bahas tuntas di artikel ini, jadi simak hingga selesai ya!



Mengenal Apa Itu Desain UI


Desain UI atau User Interface adalah bagian dari desain yang berkaitan dengan bagaimana tampilan visual dari suatu aplikasi atau website yang dilihat oleh pengguna. 

Tampilan visual ini mencakup pilihan warna, bentuk tombol, ikon, tata letak halaman, dan semua elemen visual lainnya yang terlihat saat menggunakan sebuah aplikasi atau mengunjungi sebuah website. 

Tujuan dari UI adalah untuk membuat tampilan yang menarik sekaligus memudahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi atau website tersebut.



Apa Saja yang Termasuk Dalam Desain UI?


Seperti desain UX, desain UI pengguna memiliki peran yang memiliki banyak sisi dan menantang. Ini bertanggung jawab atas pengalihan pengembangan, penelitian, konten, dan tata letak produk menjadi pengalaman yang menarik, membimbing, dan responsif bagi user.


Untuk meringkas tentang desain UI:


  • Desain User Interface adalah praktik digital murni. Ini mempertimbangkan semua elemen visual dan interaktif dari antarmuka produk, termasuk tombol, ikon, spasi, tipografi, skema warna, dan desain responsif.

  • Tujuan desain UI adalah memandu pengguna secara visual melalui antarmuka produk. Ini semua tentang menciptakan pengalaman intuitif yang tidak mengharuskan pengguna untuk berpikir terlalu banyak.

  • Desain UI mentransfer kekuatan merek dan aset visual ke antarmuka produk, memastikan



Apa Saja Tugas dan Tanggung Jawab UI?


Jika Sobat MinDi menyukai gagasan untuk menciptakan user experience yang luar biasa tetapi melihat diri kamu sebagai orang yang lebih visual, kamu mungkin lebih tertarik pada desain UI. Kamu akan menemukan gambaran singkat tentang tugas-tugas utama perancang UI di bawah atau penjelasan yang lebih komprehensif tentang apa yang sebenarnya dilakukan seorang desainer UI dalam panduan ini .


Tampilan dan nuansa produk:


  • Analisis pelanggan

  • Penelitian desain

  • Branding dan pengembangan grafis

  • Panduan pengguna dan alur cerita

  • Daya tanggap dan interaktivitas:

  • pembuatan prototipe UI

  • Interaktivitas dan animasi

  • Adaptasi ke semua ukuran layar perangkat

  • Implementasi dengan pengembang


Sebagai desainer visual dan interaktif, peran UI sangat penting untuk antarmuka digital apa pun dan, bagi pelanggan, merupakan elemen kunci untuk mempercayai suatu merek. Meskipun merek itu sendiri tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab perancang UI, penerjemahannya ke dalam produk adalah tanggung jawabnya.



Mengenal Apa Itu Desain UX


Sementara desain UX atau User Experience berkaitan dengan perasaan dan pengalaman yang didapatkan pengguna ketika menggunakan suatu produk, aplikasi, atau website. 

Desain UX tidak terbatas pada tampilan visual, tapi lebih kepada bagaimana cara kerja, seberapa mudah digunakan, dan apakah aplikasi atau website tersebut menyenangkan bagi pengguna. 

Sehingga desain UX fokus pada bagaimana membuat pengguna merasa nyaman dan puas saat menggunakan produk atau layanan tersebut. 

Menjadi UI atau UX desainer adalah salah satu profesi yang belakangan ini muncul dan diminati oleh banyak orang.

Apakah Sobat MinDi tahu bahwa banyaknya pekerjaan yang berkaitan dengan desain UI UX adalah hal yang perlu disyukuri. Karena menandakan lebih banyak produk digital dan teknologi yang bisa membantu kehidupan manusia.

Sobat MinDi bisa mengikuti Bootcamp UIUX/Product Design dari Dibimbing yang menyediakan bimbingan fundamental untuk belajar desain UI dan UX sekaligus prakteknya sebagai bekal untuk berkarir di dunia desain. 



Apa yang Harus Diketahui Dalam UX?


Seorang desainer UX memikirkan bagaimana experience tersebut memengaruhi perasaan pengguna dan betapa mudahnya bagi pengguna untuk menyelesaikan tugas yang diinginkan. Mereka juga mengamati dan melakukan analisis tugas untuk melihat bagaimana pengguna sebenarnya menyelesaikan tugas dalam alur user.


Misalnya: Seberapa mudah proses checkout saat berbelanja online? Seberapa mudah Anda memegang alat pengupas sayuran itu? Apakah aplikasi perbankan online Anda memudahkan Anda mengelola uang?


Tujuan utama dari desain UX adalah untuk menciptakan pengalaman menyenangkan yang mudah, efisien, relevan, dan menyeluruh bagi pengguna.


Inilah yang perlu kamu ketahui tentang desain UX secara singkat:


  • Desain UX adalah proses mengembangkan dan meningkatkan kualitas interaksi antara pengguna dan semua aspek perusahaan.

  • Desain UX, secara teori, merupakan praktik non-digital (ilmu kognitif) tetapi sebagian besar digunakan dan didefinisikan oleh industri digital.

  • Desain UX BUKAN tentang visual; itu berfokus pada keseluruhan pengalaman.



Apa Saja Tugas dan Tanggung Jawab UX?


Jadi sekarang Sobat MinDi tahu, secara abstrak, apa saja peran desainer UX, tetapi bagaimana hal ini diterjemahkan ke dalam tugas sehari-hari? 


Berikut adalah contoh tugas dan tanggung jawab khas seorang desainer UX.


  • Strategi dan konten:

  • Analisis pesaing

  • Analisis pelanggan dan riset pengguna

  • Struktur dan strategi produk

  • Pengembangan konten

  • Wireframing dan pembuatan prototipe:

  • wireframing

  • Pembuatan prototipe

  • Pengujian dan iterasi

  • Perencanaan pembangunan

  • Eksekusi dan analitik

  • Koordinasi dengan desainer UI

  • Koordinasi dengan pengembang

  • Melacak tujuan dan Integrasi

  • Analisis dan iterasi UX


Jadi, sebagai pemasar, desainer, dan manajer proyek, peran UX sangatlah kompleks, menantang, dan memiliki banyak aspek.




Perbedaan Desain UI dan UX


Setelah memahami pengertian dari desain UI dan desain UX, kini saatnya membahas apa saja perbedaan dari desain UI dan UX ini.


1. Tujuan Desain


  1. Desain UI: 

Desain UI berkonsentrasi pada elemen visual suatu produk, seperti aplikasi atau website. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap elemen visual, mulai dari tombol, ikon, hingga tata letak, tidak hanya terlihat menarik tetapi juga konsisten dan harmonis. 

Desain UI ingin memastikan bahwa saat kamu melihat sebuah aplikasi atau website, segala informasi disajikan dengan jelas dan kamu merasa nyaman dengan tampilannya.

  1. Desain UX (User Experience):

Desain UX fokus pada bagaimana seorang pengguna berinteraksi dengan suatu produk. Bukan hanya tentang tampilan, tetapi bagaimana produk tersebut bekerja dan bagaimana seseorang merasa saat menggunakannya. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk mudah digunakan, logis, dan memenuhi kebutuhan serta harapan pengguna. 

Contohnya jika kamu menggunakan aplikasi pemesanan makanan, maka desain UX akan memastikan bahwa proses dari memilih makanan hingga melakukan pembayaran berjalan lancar dan tanpa hambatan.



2. Proses Desain


  1. Proses Desain UI meliputi:

  1. Penentuan Gaya Visual: Memutuskan palet warna, jenis font, dan elemen visual lain yang akan digunakan.

  2. Pembuatan Sketsa Awal: Membuat rancangan awal tampilan seperti posisi tombol, ikon, dan tata letak informasi.

  3. Desain Detail: Mengembangkan elemen visual seperti tombol, menu, dan animasi agar sesuai dengan gaya visual yang telah ditentukan.

  4. Prototipe Tampilan: Membuat versi interaktif dari desain untuk melihat bagaimana tampilannya nantinya saat diaplikasikan.

  5. Revisi Berdasarkan Feedback: Melakukan perbaikan desain berdasarkan masukan dari tim atau pengujian awal.

       b. Proses Desain UX meliputi: 
  1. Riset Pengguna: Mengumpulkan informasi tentang kebutuhan dan harapan pengguna terhadap suatu produk.

  2. Pembuatan Persona Pengguna: Membuat profil fiktif dari pengguna berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

  3. Penentuan Alur Pengguna (User Flow): Merancang bagaimana langkah demi langkah pengguna berinteraksi dengan produk.

  4. Pembuatan Prototipe Kasar: Membuat prototipe awal dari produk yang menunjukkan alur penggunaannya.

  5. Pengujian dengan Pengguna: Melakukan pengujian pada sekelompok pengguna untuk mendapatkan feedback tentang pengalaman mereka.

  6. Iterasi dan Perbaikan: Menggunakan feedback dari pengujian untuk membuat perbaikan dan penyempurnaan pada desain.



2. Komponen desain


  1. Komponen Desain UI:

  1. Elemen Visual: Ini mencakup palet warna, jenis font, ikon, gambar, dan animasi. Semua yang bisa kamu lihat secara langsung di suatu produk digital termasuk ke dalam elemen visual.

  2. Tata Letak (Layout): Bagaimana elemen-elemen ditempatkan pada layar, seperti posisi tombol, menu, dan informasi, untuk memastikan estetika dan keterbacaan.

  3. Interaktivitas: Ini berkaitan dengan bagaimana elemen-elemen bereaksi terhadap interaksi pengguna, seperti animasi tombol saat diklik atau transisi antar halaman.

  4. Konsistensi: Memastikan bahwa elemen visual dan tata letak seragam di seluruh produk untuk memberikan tampilan yang profesional dan konsisten.

        b. Komponen Desain UX (User Experience):

  1. Riset Pengguna: Melibatkan studi dan survei untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan pain points pengguna.

  2. Persona Pengguna: Profil fiktif yang dibuat berdasarkan riset untuk mewakili pengguna target.

  3. Alur Pengguna (User Flow): Peta yang menunjukkan langkah demi langkah pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan produk.

  4. Prototipe: Versi awal produk yang bisa diuji, yang menunjukkan bagaimana produk akan bekerja tanpa harus benar-benar membangunnya sepenuhnya.

  5. Pengujian dan Iterasi: Melakukan pengujian pada prototipe dengan pengguna sebenarnya dan membuat perbaikan berdasarkan feedback yang diterima.



3. Tools yang Digunakan


  1. Tools yang Digunakan untuk Desain UI:

  1. Adobe XD: Software desain yang memungkinkan kamu untuk membuat desain antarmuka dengan fitur prototipe.

  2. Sketch: Aplikasi desain vektor populer khusus untuk Mac yang sering digunakan untuk mendesain antarmuka.

  3. Figma: Platform desain berbasis web yang memungkinkan kolaborasi dalam waktu nyata.

  4. Illustrator: Terkenal untuk desain grafis, sering digunakan oleh desainer UI untuk menciptakan elemen grafis khusus.

  5. Photoshop: Meski lebih dikenal untuk pengeditan foto, banyak desainer UI yang memanfaatkan Photoshop untuk desain antarmuka juga.

b. Tools yang Digunakan untuk Desain UX:

  1. InVision: Platform prototipe yang memungkinkan kamu untuk mengubah desain menjadi prototipe interaktif.

  2. Axure RP: Salah satu tool paling lengkap untuk wireframing, prototyping, dan dokumentasi.

  3. Balsamiq: Tool wireframing yang cepat dan mudah digunakan, ideal untuk membuat kerangka kasar dari ide-ide awal.

  4. UsabilityHub: Platform pengujian yang memungkinkan kamu untuk mendapatkan feedback cepat tentang desain dari pengguna sebenarnya.

  5. Hotjar: Menawarkan pemetaan panas, rekaman sesi, dan survei untuk memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk kamu.



4. Skill yang Dibutuhkan


  1. Skill yang Dibutuhkan untuk Desain UI:

  1. Kemampuan Desain Grafis: Desainer UI harus mampu menciptakan elemen visual yang menarik, seperti ikon, tombol, dan tata letak.

  2. Pemahaman Warna: Memahami teori warna dan bagaimana kombinasi warna tertentu dapat mempengaruhi perasaan dan respons pengguna.

  3. Tipografi: Mengetahui font apa yang cocok untuk konteks tertentu dan bagaimana mengkombinasikannya dengan elemen lain di antarmuka.

  4. Konsistensi: Kemampuan untuk menjaga keseragaman elemen desain di seluruh aplikasi atau website.

  5. Prototyping: Membuat desain awal menjadi interaktif agar bisa dilihat dan dicoba oleh tim atau pengguna.

b. Skill yang Dibutuhkan Desain UX):

  1. Riset Pengguna: Kemampuan untuk melakukan survei, wawancara, dan observasi guna memahami kebutuhan dan perilaku pengguna.

  2. Pembuatan Persona: Menciptakan representasi fiktif dari pengguna berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

  3. Pemetaan Alur Pengguna (User Flow): Merancang bagaimana seorang pengguna berinteraksi dengan produk dari awal hingga akhir.

  4. Prototyping dan Pengujian: Membuat prototipe awal dan kemudian menguji kepada pengguna untuk mendapatkan feedback.

  5. Empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh pengguna, sehingga desain dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan baik.


Nah, semoga pengertian desain UI UX beserta perbedaan keduanya ini bisa kamu pahami ya.


Dunia desain UI UX adalah dunia yang mengakomodir cukup banyak lapangan pekerjaan. Mulai dari UI desainer, UX desainer, UX writer, UX engineer dan masih banyak lagi.


Jika Sobat MinDi tertarik untuk terjun menjadi salah satu dari profesi di atas, mengikuti Bootcamp UIUX/Product Designer dari Dibimbing adalah langkah yang tepat. 


Didampingi praktisi yang berpengalaman, kamu akan mendapatkan ilmu yang aplikatif dan siap menghadapi tantangan industri desain masa kini. Yuk daftar sekarang! 


FAQ (Frequently Ask Question)



1. Bagaimana Desain UX dan UI Bekerja Sama?


Setelah melihati perbedaan antara UX dan UI, sekarang mari kita lihat bagaimana keduanya bekerja sama.


UX dan UI berjalan beriringan, dan meskipun ada jutaan contoh produk hebat yang satu dan tidak yang lain, bayangkan betapa suksesnya produk-produk tersebut jika fokus di kedua bidang tersebut.


Desain UI seperti lapisan gula pada kue UX. Bayangkan kamu mendapatkan ide luar biasa untuk sebuah aplikasi, sesuatu yang jelas-jelas hilang dari pasar dan benar-benar dapat mengubah kehidupan orang menjadi lebih baik. Kamu menyewa seorang desainer UX untuk melakukan riset pengguna dan membantu mengetahui dengan tepat fitur apa saja yang harus dimiliki aplikasi dan bagaimana keseluruhan perjalanan pengguna harus dirancang.


Aplikasi kamu menawarkan sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan oleh audiens targetmu; namun, ketika mereka mendownloadnya, mereka menemukan bahwa teks di setiap layar hampir tidak terbaca (bayangkan teks kuning dengan latar belakang putih). Terlebih lagi, tombol-tombolnya terlalu berdekatan, mereka terus-menerus menekan tombol yang salah. Ini adalah kasus klasik dari UI yang buruk yang menghancurkan UX yang seharusnya baik.


Di sisi lain, pernahkah kamu menemukan situs web yang sangat indah hanya untuk menemukan bahwa, selain animasi yang menakjubkan dan skema warna yang tepat, sebenarnya sangat merepotkan untuk menggunakannya? UI yang baik tidak akan pernah bisa menggantikan UX yang buruk. Ini sama seperti mengambil kue yang dihias dengan indah yang terasa tidak enak saat kamu menggigitnya.


Jadi, dalam hal desain produk , UX dan UI saling melengkapi dan di pasar yang kompetitif saat ini, menyempurnakan kedua aspek tersebut adalah suatu keharusan yang mutlak. Baik Anda memilih untuk bekerja sebagai desainer UX atau desainer UI, memahami keduanya akan sangat berguna.



Referensi



  1. The Difference Between UX and UI Design: A Beginner’s Guide - Buka

  2. The Gap between UI and UX Design – Know the Difference - Buka

Share

Author Image

Nadia L Kamila

Nadia adalah seorang penulis yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan keterampilan di tempat kerja. Ia punya passion yang tinggi dalam memberikan konten-konten edukatif terutama di topik-topik seperti carreer preparation dan digital marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!